bab 11

31 1 0
                                    

Dengan kesal aku membanting hp ku hingga berantakan di bawah lantai, lalu aku teriak dengan mengacak rambutku frustasi. Kenapa harus seperti ini, ini yang selalu aku takutkan, aku harus apa? saking kesalnya akhirnya aku terlelap dalam tidurku dan terbangun di pagi hari dengan rasa sesak di dada.

ALICIA BACK

Sudah 2 hari setelah kepergiannya aku sangat merindukannya hingga aku mengirim kannya pesan "Hey, yang, kenapa gak kasih kabar, baru juga 2 hari di sana sudah lupa sama yang di sini" kataku. "Hei, kamu yang di sana, aku merindukanmu, maaf aku kelupaan yang, cape nih coz sampe langsung istirahat, kangen yah sama aku baru juga 2 hari".

Jawabnya. Karena aku ketiduran nunggu dia balas yang di karenakan waktu antara kami berdua berbeda di dua negara akhirnya aku gak bisa komunikasi lancer.

Aku buka pesan keesokan harinya tapi aku tau di sana malam hari akhirnya aku menunggu beberapa hari tapi tak kunjung memberi kabar, aku pesimis dan berpikir yang jelek kepadanya tapi aku tepiskan karena aku percaya kepadanya.

Untung saja hari ini Grace mengajak ku jalan dengan Andre setidaknya membuang kebosananku dan penat ku setelah bekerja seharian tadi dan malamnya ke kampus untuk periksa skripsi ke dosen dan puji Tuhan, tidak ada revisi.
Kami pun pergi untuk merayakannya, kami bertiga makan di salah satu kafe tempat kami biasa nongkrong, kami pesan makan dan hidangan datang kami langsung melahapnya sampai habis, ngobrol sebentar tentang masalahku karena Michael tak kasih kabar 1 minggu ini, Grace pun terlihat kesal dengan tunanganku itu dan Grace bilang, "Cowok apa tuh kaya gitu bikin tunangannya nunggu penuh harap gitu." Aku pun hanya tersenyum masam.

Setelah sampai rumah aku mengecek hp dan aku melihat dia menghubungiku dengan panggilan 20 kali tak terjawab, lalu setelah yang ke 21 aku menerima teleponnya dan aku minta maaf karena baru liat hp karena baru pulang makan malam bersama Grace dan Andre dan bertanya, "Kenapa, Yang? 20 kali telpon, maaf yah tadi aku pergi makan malam sama Andre dan Grace," kataku.

"Kamu tanya kenapa, Yang? Yah aku kangen lah sama kamu, 20 kali aku telpon tapi gak di angkat, eh ternyata kamu seneng-seneng sama cowok lain, kamu hargai aku gak si, Yang?" tanyanya kasar.

"Cowok lain gimana, Dia Andre, Yang, dia kan pacar Grace sahabat aku, kenapa si kamu selalu kaya gini kalo menyangkut Andre, haah?"

"Aku gak suka kamu berhubungan baik atau apalah itu sama dia walau dia pacar Grace, tapi tetap aja dia pernah suka kamu, aku pokonya gak mau denger kamu jalan bareng mereka. Ngerti, Yang?" tanyanya mulai emosi.
"Terserah kamu deh, Yang. Dah ah, aku mau istirahat, bye," kataku memutus telponku.

FLASH ON

Kenapa dia berubah menjadi orang yang tidak aku kenal seperti ini, baru saja kita bertunangan tapi dia kasar terhadapku. Tadi aku marah besar karena dia melarangku seperti itu, belum jadi suami udah larang- larang gimana kalo udah jadi, sepertinya aku harus berpikir ulang untuk hal ini, ahhhhhh, pusing mending tidur aja.

#1 bulan berlalu#

ALICIA

Tidak ada komunikasi antara Aku dengannya, sepertinya dia masih marah karena malam itu, aku pun harus berpikir ulang tentang pernikahan, mungkin aku akan memikirkannya lagi. Aku pun kecewa dengan apa yang dia lakukan di sana dengan wanita itu.
FLASH BACK

Suatu hari setelah 1 minggu aku meneleponnya dan tanpa ku duga seorang wanita yang menerima telpon dariku yang ditujukan untuk tunanganku, dia berkata bahwa Michael sedang tidur lelap setelah percintaan kami yang dahsyat tanpa bertanya siapa aku dan ada keperluan apa atau dia sudah mengetahuinya dan membuatku tak percaya. Aku pun terhenyak karena kata-katanya barusan tanpa di duga air mata yang kutahan, jatuh juga tanpa ku sadari.

Aku menahan isakanku agar tak terdengar, lalu aku mendengar Michael memanggilnya sayang dan kudengar dia bilang, siapa yang telpon, Yang. Sini kasih aku," katanya.

Kata wanita itu, "Ahhhh, Sayang. Mungkin orang iseng yang telpon," katanya ngaco. Aku pun di buat kesal dan dengan sengaja dia menggoda tunanganku dengan rayuannya. "Yang, aku mau di masukin lagi, mau kamu masukin adikmu ke dalam diriku," katanya dengan sengaja dan suara lantang. "Sini aku masukin kamu lagi, adikku sepertinya sudah tak sabar memasuki adikmu itu, Sayang," kata tunanganku yang membuat aku semakin tak percaya. Lalu kudengar dia pun sedang melakukannya dan desahannya sampai ke telingaku, tak bisa aku menahan tangisku aku pun menutup telepon dan menangis sejadi-jadinya, untung saja aku sedang berada di rumah sendiri jadi tidak akan ada yang tahu aku menangis.
FLASH ON

2 hari kemudian aku menerima SMS dari nomor yang tidak di kenal yang berbunyi kalau aku tidak pantas umtuk Micahel, dia hanya milikku ARISKA, walau beribu wanita yang bersamanya pada akhinya dia akan kembali dalam pelukanku juga, jadi dari pada kamu kecewa lebih baik kamu memutuskan hubungan duluan dari pada kamu menyesal.

Lalu beberapa menit selanjutnya aku menerima video yang berisi tentang Percintaannya bersama tunanganku, dengan sadar dia melakukannya jadi sebaiknya kamu jauhi dia. Begitu akhir kata-kata dari video yang aku lihat barusan, aku pun menangis sejadi-jadinya dan kali ini Grace melihatku menangis karena beberapa hari ini dia selalu datang menemuiku. Aku menceritakan semuanya dan dia pun melihat video itu lalu bilang, "Yah ampun, tuh orang gak tau diri banget si, gak sadar punya tunangan kali yah? Gila tuh manusia, anjriiitttt, sabar yah, Say. Mungkin dengan kutahu ini, mataku ke buka, siapa sebenernya si Michael itu? Emang kalo dasarnya udah playboy yah tetap akan jadi ciri khasnya. Trus apa yang ingin kau lakukan sekarang!"

"Aku gak tau, Grace, gue masih syok dan gak percaya dengan apa yang aku lihat, mungkin kata kamu benar itu udah cukup bukti dan aku akan selesaikan itu, setelah itu mungkin aku akan terima tawaran Kak Nikko untuk bergabung di perusahaan Kak Niko," kataku.
"Loe yakin, Lic? tanya Grace.

"Iya, minggu besok setelah wisuda aku berangkat, bokap udah tau kok, karena aku udah cerita dan bokap setujuh grace, aku bakal kehilangan kalian deh. Cuma kamu dan keluarga ku aja yah yang tau tentang ini dan tolong rahasiakan keberadaanku dari siapapun," kataku sambil memeluknya.

"Iya gue janji, gue pasti kangen sama loe, Lic." Katanya sambil menangis dan kami pun menangis bersama.

Setelah beberapa hari dari kejadian itu aku mendatangi kediaman keluarga Alexander dan mengembalikan semuanya, awalnya Mami dan Papi beserta lainnya bingung. Akhirnya setelah aku jelaskan dan aku berikan bukti apa yang anaknya lakukan, Mami sama Papi pun minta maaf kepadaku karena ini memang salah anaknya. Aku pun minta maaf karena tidak bisa menjaga kepercayaan, Mami pun memelukku dan berkata, "Kamu pasti bahagia, Sayang. Walau kamu gak jadi menantu kami tapi mami akan tetap mengganggap kamu bagian dari kami, Sayang. Jadi jangan sungkan yah," kata mami sambil meneteskan air mata dan aku pun menangis.

Aku pun pamit pulang setelah semua nya aku kembalikan langsung aku ke kantor dan bertemu Alan, Pamela, dan 3 sahabatku untuk mengucapkan salam terakhir kali karena aku akan resign dari kantor.
Awalnya mereka bertanya-tanya tapi aku bilang dapat tawaran menarik dan soal hubunganku dengan bos mereka semua sudah berakhir dan aku berharap gak akan pernah melihatnya lagi, aku pun pamit walau mereka mencegah.

Puncaknya hari ini setelah acara wisuda aku langsung berangkat ke Palembang dulu untuk training lalu aku akan mengurus perusahaan Ka Niko di Surabaya. Aku bertemu dengan semua angkatan yang sama denganku di acara wisuda dan hari terakhir aku akan ada di sini, aku, Yossi, Grace, Linda foto bersama buat kenangan nanti. Ijazahku akan di ambil papa nanti dan di kirim kepadaku.

"Pap, Al berangkat yah, jaga diri papa baik-baik, jangan paksain kerja kalo cape yah," kataku tulus.

"Iya, Nak. Hati-hati yah kamu di sana, inget pesan papa kalo kamu harus jadi anak baik jangan bikin nama keluarga rusak, apalagi kamu di kampong orang," pesan papa.

"Kak Lin, Ka Andi, Yan, titip papa yah, jaga papa baik-baik jangan sampe papa capek dan kamu yan jangan bandel tapi sekolah yang bener buat bangga papa yah dek, aku sayang kalian, muuuaaaacchhhh, buat keponakan tante yang imut, tante pergi yah."

"Emang ante au ana?" tanya si kecil Audy, aku pun tertawa dan berkata,

"Ante au pergi jauh ke sana, nanti kalo awen udah gede kaya ante, pasti bisa pergi jauh yah." Kataku menyerupai kata-katanya dia pun tertawa.

*****
vote and coment nya yang banyak ya soalnya setelah cerita ini selesai pengen buat cerita lagi ......

Luv im

2 Love 1heartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang