Langsung dia menghajar ketiga laki-laki itu bergantian sampe bonyok dan mereka akhirnya kabur dan mengatakan, "Gue inget muka loe," katanya mengancam.
"Gue gak takut."
Dia pun menghampiriku di samping mobil karena ketakutan, dia melepas jaketnya dan memakaikan kepadaku, lalu tersenyum "kamu kenapa pulang sendiri malem-malem gini, mana supir yang biasa antar- jemput kamu?" tanyanya.
Aku pun hanya menjawab, "Dia gak masuk jadi aku pulang sendiri. Kamu kan laki-laki yang sering mengikutiku kan?" tanyaku pelan takut dia marah.
Dia tidak menjawab tapi malah bilang "Lebih baik kamu pulang, di daerah ini memang gak begitu aman apalagi ini udah tengah malam dan kamu wanita hanya sendirian." Dia pun lalu pergi begitu saja dengan mobilnya.
Aku pun langsung pulang ke apartemen, karena semenjak aku bekerja perusahaan aku lebih memilih tinggal di apartement yang aku sewa dan pada akhirnya dibelikan oleh kakak-kakak ku agar aku tidak perlu bayar sewa, karena jarak dari kantor dan apartemen yang dekat juga.
Sampai di apartemen aku langsung naik ke atas menuju apartemenku melalui lift, aku memencet tombol 15. Karena apartemenku ada di lantai 15, setelah sampai atas aku keluar dan menuju tempatku. Aku membuka dan masuk ke dalam lalu bersih-bersih diri ke toilet, setelah aku ke toilet aku baru sadar kalau jaket nya ada di badanku, aku pun berpikir bagaimana mengembalikannya sedangkan aku aja gak tau siapa namanya dan gimana menemukannya.Aku pun langsung menata jaketnya yang wangi ini seperti kayu- kayuan alami, parfum yang tidak asing lagi oleh penciumanku tapi siapa yang pernah pakai ini? haizzzzz, kenapa aku jadi pelupa si... bego-bego, aku mengutuki diriku sendiri.
Lalu aku pun mandi dengan air hangat, lalu kurasakan tanganku yang agak bengkak setelah selesai aku olesi tanganku dengan obat agar tidak terlihat jelas. Karena aku yakin besok kalo Ka Nik lihat bisa-bisa aku di suruh pulang ke rumah, ak harus pakai baju panjang sepertinya, karena lapar aku pun memakan makanan yang di kulkas. Cuma ada pizza lalu aku panaskan dan kumakan dengan susu cokelat hangat.
Kenyang pun melanda, aku pun cuci piring lalu masuk kamarku, di kamar aku mengingat kejadian tadi di mana dia mengatakan bahwa aku adalah wanita nya tapi apa maksudnya aku wanitanya kenal juga gak, mungkin dia hanya membela ku saja tapi kalau hanya membela kenapa dia harus mengikuti ku setiap hari, OMG, Gimana ini! tak terasa aku terlelap.
Bulan ketiga Setelah kejadian malam itu aku selalu mencarinya, dia tidak bisa di temui di manapun. Aku pun mulai penasaran, setiap saat aku mencoba mencarinya mulai dari taman, rumah Oma, restoran tapi dia tidak ada di sana.Aku putus asa sampai akhirnya aku menemukanya di sini, di kantor PT. MORGAN GROUP yang ternyata dialah pemilik perusahaan group yang terkenal itu seperti yang di beritahukan Ka Niko.
Kata Ka Niko "Dia ganteng loh dek, Kakak kenal dia tapi tidak terlalu akrab, dia pintar, dia baik tapi dia bisa bisa berbalik jahat kalo dia di hianati orang apalagi dalam bisnis. Dia bisa menghancurkan siapa pun tanpa ampun kalau dia tidak suka, dengan menjentikan 1 tangan aja dia bisa melakukan nya, dia akan bela siapapun itu kalo dia suka dan dia akan menjaga apapun yang ingin di jaganya. Memang si dia playboy dek tapi kalo sudah cinta sama wanita pasti hanya wanita itu yang akan dia kejar, sepertinya dia tipe orang yang setia dan yang kakak dengar dari beberapa isu yang beredar dia masih mengharpkan kekasih masa kecilnya saat di masa lalu kembali kepelukannya padahal cewek itu sudah melupakannya."
Aku pun paham akan penjelasan Ka Niko dan mengambil kesimpulan bahwa aku tidak boleh mengecawakan Pak Morgan dengan masalah pekerjaan. Aku melihat nya, dia berpakaian lengkap dengan setelan jas mahal sedang duduk santai di kursi pemimpin dengan pandangan yang tajam seperti rajawali saat ingin menerkam mangsanya.
Sorot matanya tidak lepas dari pandanganku hingga saat aku pun duduk di kursi jajaran pemegang saham menggantikan Ka Niko yang sibuk mengurus pernikahannya.