Chapter 14

1.4K 169 4
                                    

Setelah beberapa jam Taeha dirumah Jina, akhirnya dia 'pun pulang, Jina sudah tertidur sedari tadi, badannya sangat terasa lelah sekarang.

'Yeah! Alright! Say the name! Seventeen..'

Suara ponsel jina terdengar, seseorang menelephonenya, samar-samar jina meraih ponselnya dengan mata yang masih tertutup

"hallo? Ini siapa?" Tanya jina dalam telephone dengan suara seraknya

"Seungcheol, Jina-ya kau sakit? Suara mu..."

"Entahlah, kepalaku pusing, aku tutup ya? Aku ingin istirahat"

"Ah...Ne"

Jina menutup sambungan telephonenya, dan kembali tidur.
Jina adalah tipe orang yang sangat mudah sakit, ia tidak bisa terlalu lelah... daya tahan tubuhnya tidak sekuat orang biasa.

---

Seungcheol tengah terduduk dilantai Practice room sembari memandangi ponselnya, Mingyu berjalan menghampirinya "ada apa Hyung? Ada masalah?" Tanya mingyu, duduk disamping seungcheol "Jina sakit" jawab seungcheol dengan tatapan sayu

"Oh! Noona yang stuff baru kita itu ya?" Tebak mingyu, seungcheol hanya mengangguk "dia sakit apa? Bukan 'kah ini hari pertamanya? Kenapa dia cepat sekali lelah?" Tanya Mingyu heran, seungcheol hanya diam dan mengangkat bahunya.

Tanpa pikir panjang seungcheol mengambil jaketnya dan keluar practice room, suara tutupan pintu membuat semua member yang berada disana kaget dan menoleh melihat kepergian seungcheol, dan mereka mulai menanyakan kenapa seungcheol keluar dan tergesa-gesa kepada mingyu.

Seungcheol berlari tanpa memikir kan dirinya memakai masker atau apapun itu saat keluar, ia berlari secepat yang ia mampu menuju apotik.

Sesampainya diapotik ia langsung membeli obat untuk Jina, dan kebetulan penjaga apotik itu adalah seorang carat, tentu saja lucky fans
"Oh! Seungcheol oppa" katanya sembari menunjuk kearah seungcheol dengan tatapan kagetnya, seungcheol? Tentu saja ia juga kaget, seungcheol tersenyum
"Bisa kah kau memberi obat yang kuminta tadi? Aku membutuhkannya secepatnya" kata seungcheol.

"Oh baiklah, ngomong-ngomong ini untuk siapa? Apakah member ada yang sedang sakit?" Tanyanya, sembari mencari-cari obat yang seungcheol cari tadi "eh? I iya" jawabnya ragu, lagi pula tidak mungkin ia mengatakan kalau ini untuk jina, pasti akan muncul rumor rumor yang tidak benar.

"Siapa? apa aku boleh tahu? Semoga dia cepat tahu" kata gadis itu, seungcheol terlihat begitu kebingungan "maaf, aku rasa ini memang sangat mengkhawatirkan, ia tak ingin membuat fans khawatir...jadi aku tidak bisa memberi tahu mu" kata seungcheol

"Ah, baiklah... bisa kita mengambil selca?" Tanyanya, seungcheol mengangguk "dengan syarat, jangan mengangunggah ini, dan jangan memberi tahu siapapun bahwa aku kemari" ya, dan pada akhirnya ia mengambil selca dengan gadis itu.

Oh iya! Karena ia sadar tidak memakai penutup apa-apa, ia membelu satu masker untuk dirinya, dan setelah itu kembali berlari menuju rumah Jina.

Seungcheol sempat berfikir, apa jina benar-benar sakit? Ya kita tahu... Jina memang sering membully ataupun mengerjai seungcheol.

Seungcheol mengetuk pintu rumah jina perlahan, namun tak ada sahutan sama sekali, karena sudah tidak sabar ia membuka knope pintu rumah jina, dan segera mencari jina dikamarnya

Seungcheol masuk kedalam kamar jina, betapa terkejutnya ia, disaat ia melihat jina....

(To be continue)

okay aku lanjut 😁
Beneran deh, aku sempet bimbang, kalo dilanjut FF ini bisa beratus-ratus chapter, dan aku juga bingung... kenapa karakter Jina ini enggak peka-peka, authornya aja sampe kesel sendiri mikir caranya iti gimana ngeluluhin hatinya si jina itu.

Maaf bikin kalian kek gitu, greget yak? Soalnya aku dulu pernah hapus FF hoshi yang nasibnya hampir sama kek FF ini,gak jelas alurnya, tapi FF hoshi itu aku bangkitin lagi dengan cast yang beda, yaitu Woozi (Ff. I am promise)

doain aja Ideku enggak ngilang lagi, Btw chap ini aku buat 4 hari yang lalu, lama banget kan cuman buat Chapter yang kurang dari 500 kata😂
Maaf kan saya gaisss
#mian

BE MINE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang