Betapa terkejutnya ia melihat Jina yang terbaring di kasurnya dengan wajah yang merah dan keringat yang membasahi kening gadis itu.
Dengan cepat seungcheol berjalan kearah jina dan memegang kening gadis itu dengan tangan kanannya, suhu yang sangat panas terasa ditangannya sekarang
"Seungcheol-ah" panggil jina dengan suara lirihnya, seungcheol sangat panik dengan keadaan jina sekarang "kau baik-baik saja?" Tanya seungcheol
Jina menggeleng "dingin..." lirihnya, seungcheol menaikkan posisi selimut yang sedari tadi menutupi tubuh gadis itu, ia juga melepas jaket yang ia pakai dan mendobeli selimut tebal itu "apakah masih dingin?" Tanya seungcheol khawatir, jina mengangguk, lalu memejam 'kan matanya.
Seungcheol berjalan menuju dapur, ia mengambil wadah yang berukuran sedang dan mengisinya dengan air, tak lupa ia mengambil handuk putih yang biasa eomma jina letakan didalam lemari kecil yang ada didekat dapur.
Ia berjalan perlahan menuju kamar jina, agar air yang ada didalam wadah yang ia bawa tidak jatuh, ataupun tertetes dilantai.
Disampainya dikamar jina, seungcheol menyingkirkan poni jina dengan tangannya perlahan, ia memasukkan handuk putih itu kedalam air lalu memerasnya, lalu ia meletakkan dikening jina "kenapa kau bisa sakit? Kalau begitu berhentilah bekerja diagensi, aku tidak ingin kau seperti ini" omel seungcheol, jina masih memejamkan matanya, namun barusan ia berdecak"Bukan 'kah kau yang menginginkanku untuk bekerja diagensi itu?" Tanya jina santai "aku tak tahu, akan berdampak seperti ini padamu, aku akan berbicara pada atasan" jawab seungcheol, kali ini jina diam, kalah telak lebih tepatnya.
Jina hanya diam, mengikuti semua arahan yang seungcheol berikan "ayo duduk" katanya, jina mendengus pelan, lalu jina duduk menghadap seungcheol.
Seungcheol menuangkan obat ke sendok "buka mulut" perintah seungcheol, jina membuka mulutnya, dan masuklah sendok dengan isi obat kedalam mulut jina
"Obat ini pahit!" Keluh jina, seungcheol terkekeh, ia menutup kembali tutup obat tersebut."Kenapa kau kemari? Bukankah kau sibuk?" Tanya jina "aku kemari, karena aku peduli padamu... mengertilah" jawab seungcheol yang tengah membersihkan tangannya yang terkena tetesan obat jina tadi.
Jina sempat kaget mendengar jawaban seungcheol barusan, Tak biasanya ia begini, walaupun seungcheol memang orangnya terbilang aneh dimata jina, tapi kali ini seungcheol cukup berbeda dari sebelumnya, dari kata-katanya sudah bisa ditebak kalau dia memang serius sekarang.
"Apa kau tidak akan dimarahi managermu? Kau bilang ia selalu melarangmu pergi?" Tanya jina lagi, kali ini jina bertekad untuk mengetes, apakah yang seungcheol katakan itu benar atau tidak
"Kupikir Aku akan mendapat satu pukulan, dan hukuman push up 30 kali" jawabnya, seungcheol tersenyum kearah jina, senyuman yang dapat membuat gadis mana pun akan terpesona, jina sempat gugup namun ia tetap harus berusaha tenang.
"Itu adalah penyiksaan, kenapa kau tidak melawan? Setahuku kau pandai berkelahi" tanya jina lagi "lagi pula tidak ada gunanya, aku tidak bisa meninggalkan member lain dengan dikeluarkan dari agensi, dan fans ku... mereka berharga bagiku" jawabnya lagi dengan santai, jina kembali dibuat kaget dengan kata-kata seungcheol tadi, Kata-kata seungcheol benar-benar berarti... ia rela dihukum seberat itu demi dirinya, benar-benar manis.
"Kalau begitu, pergi 'lah" kata jina, ia kembali membaringkan tubuhnya dan menutupi tubuhnya dengan selimut
"Eh? Kenapa?" Tanya seungcheol.(To be continue)
Special 1 hari 2 chapter ya^^
♡jangan lupa VOMENT ya♡
Love you guys~
KAMU SEDANG MEMBACA
BE MINE
FanfictionAku tidak menyangka aku bisa bertemu dengannya lagi, dan hal yang lebih menyenangkan adalah... dia akan selalu berada disampingku. Dia adalah Kim Jina seorang make Up artist Dia adalah temanku semasa SMA, dan aku juga Suka padanya, dan sekarang ia a...