Chapter 5

1.9K 228 5
                                    

Jina membuka pintunya perlahan
Betapa terkejutnya ia disaat seseorang yang berdiri sekarang memakai pakaian serba hitam, Jaket hitam, kacamata hitam, Masker hitam ... Tentu saja jina ketakutan.

"Apa kau malaikan kematian?" Tanya jina dengan suaranya yang bergetar, pria itu membuka kamatanya

"Malaikan kemantian apannya?" Sahut pria itu membuka kacamatanya, jina mengangkat satu alisnya... suara itu?

"Astaga, ini aku!" Seru pria itu, jina melompat kebelakang mengetahui orang itu adalah seungcheol "haish! Kau!!" Teriak jina langsung menutup kembali pintu rumahnya.

Tak hanya menutupnya ia mengunci pintu itu, dengan kesal ia berjalan kembali menuju meja makan dan duduk dengan wajah yang terlihat kesal.

"Ada apa? Siapa yang datang? Kenapa belnya terus berbunyi?" Tanya eomma jina bingung "jangan dibuka eomma" seru jina melanjutkan makannya

Namun eomma jina benar-benar penasaran siapa yang datang "aish.. Eomma! Jangan dibukakan!" Seru jina berteriak, namun hal itu tidak menghentikan eommanya.

Jina mendengus kesal dan berusaha sabar duduk diam, tak lama kemudian suara itu terdengar...

"Aigoo~, Seungcheol-ah..."

"Eommonim, Boggoshipo~"

Jina hanya diam dengan wajah datarnya

" Eommonim , dimana Jina?"

"Dia sedang dimeja makan, apa kau lapar? Ayo makan bersama kami?"

Jina mengunyah nasinya dengan cepat, ia benar-benar masih marah dengan seungcheol, dia menyebalkan bagi jina.

"Jina-ya, ada seungcheol" kata eommanya datang keruang makan, Jina hanya berdehem dan memakan nasinya, jina terlalu malas menatap wajah seungcheol sekarang.

"Jina-ya, bagaimana kabarmu?" Tanya seungcheol sopan, Jina hanya mengangguk "baik" sahutnya singkat tanpa menatap seungcheol sedikitpun.

"Seungcheol-ah, makan lah, ini semua jina yang memasak" kata eomma jina mengambil nasi untuk seungcheol "ah~ Jinjjayo? Wah... kau hebat" seungcheol menepuk-nepuk tangannya, namun jian hanya diam memakan makanannya, untuk beberapa ini ia hanya ingin bersikap dingin kepada seungcheol.

"Seungcheol-ah, kau bekerja apa sekarang? Aku dengar kau mengajukan jina, ya?" tanya eomma jina kembali dengan mangkuk berisi nasi putih hangat

"Aku leader diboyband Seventeen eommonim, ah itu, aku memang mengajukannya... tapi aku tidak tahu kelanjutannya, apa kau akan menerimannya?" Jawab seungcheol, Jina mengangkat kepalanya dengan angkuh

"Tidak! Aku akan menolaknya besok!" Jawab jina dengan nada tingginya "kenapa? Kita akan bertemu setiap hari, kau bisa pergi keluar negeri bersama kami juga" tanya seungcheol.

"Terserah! Aku tetap akan menolaknya" seru jina dengan nada tidak mengenakkannya, dengan begini membuat seungcheol semakin merasa bersalah pada jina ...

"Apa kalian bertengkar?" Tanya eomma, namun tak ada yang menjawab, Jina hanya diam begitupun dengan seungcheol

"Eomma, ke kamar sebentar ya" eomma jina beranjak dan pergi kekamarnya, sekarang hanya tersisa seungcheol dan jina.

Jina menghela nafasnya, menata piring/mangkuk-mangkuk keatas nampan dan membawanya kedapur untuk mencucinya.

Seungcheol menatap jina dengan tatapan yang benar-benar bersalah, ia bangkit lalu mengikuti jina kedapur.

"Jina-ya" panggil seungcheol, jina hanya diam fokus dengan cuciannya "sampai kapan kau akan mendiamkanku seperti ini?" Tanyanya dengan nada rendah, Jina masih saja diam seperti tadi.

"Jina, Aku minta maaf, apa kau masih tidak mau memaafkanku?" Seungcheol berbicara lagi penuh dengan penekanan

"Kau pikir mudah? Kemana saja kau selama ini, aku selalu berusaha untuk menelephonemu, tapi kau tidak mengangkatnya!" Gertak jina dengan emosinya

"Aku masuk keagensi saat itu, aku tidak memberi tahumu, karena aku yakin kau pasti akan sedih... toh, dulu aku berfikir tidak akan debut dengan kemampuanku yang begini-begini saja" jelas Seungcheol menunduk.

"Kalau tidak debut aku berkeyakinan pasti akan bertemu denganmu, namun takdir mengatakan tidak, kau tahu...? Aku selalu berusaha mengunjungimu tapi selalu gagal karena manager melarangku melakukan itu, jadwal kami terlalu padat.
Sampai dimana aku mendengar salah satu make up artist kami ada yang mengundurkan diri...dan disaat itulah aku berfikir untuk mengajukanmu" jelas seungcheol panjang lebar, jina masih saja diam seperti tadi

"Jangan tolak interviewnya..." seungcheol meraih tangan Jina yang setengah basah dan menatapnya dalam dalam

*kayak gini

*kayak gini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
TBC
.
.
.
Apaan nih! Dikit dikit ada mini konfilk udahan...
Gak seru ya ????
Hadehhh semoga kalian dapet Feelnya

BE MINE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang