Reva pov
Seperti biasa hari ini aku berangkat sekolah pagi2 sambil menjual keripik hasil buatan aku dan ayah tadi malam. Ayah berkebun dan menanam singkong juga ubi untuk dijadikan keripik. Kehidupan aku dan ayah jauh dari kata cukup. Tapi aku bersyukur karena aku tidak seperti anak lain pada umumnya yang meminta kemewahan pada orang tuanya.
Aku juga bisa menuntut ilmu di sekolah elit ini karena mendapat beasiswa dari sekolah lamaku. Aku bersyukur dikaruniai otak cerdas serta sifat yang menyenangkan sehingga dengan mudah aku berbaur dengan teman2ku disekolah.
Beruntung mereka semua tidak ada yang sombong.
Tapi semua itu akan segera berakhir, aku akan pindah ke Luar negeri bersama ayah. Ayah akan bekerja katanya.Jam pulang sekolah telah tiba, aku dan kedua sahabatku pergi makan siang di kantin sebelum pulang sekolah. Akupun menceritakan maksud kepindahanku ke Paris.
"Yaah sayang sekali ya Reva kamu mau pindah ke luar negri. Nanti kita ga bisa nyuri jambu di tempat paman Sam lagi dong". Ucap Liana sahabatku.
"Ihh pantas aja kamu sering sakit perut. Kamu suka nyuri sih". Sahut Niko, sahabatku juga.
"Gak ko, sebenarnya kita gak nyuri. Tapi ngambilin jambu yang jatuh". Jawabku sambil tertawa mengingat kejadian yang sering terjadi itu.
"Ia sih tapi kan paman Sam tetap marah". Jawab Liana.
"Lagian kalian sudah dewasa tapi ko gayanya kaya anak kecil". Ucap Niko lagi.
"Yah, kita cuma ngehibur diri ko Nik". Ucapku sambil nyengir kuda.
"Yawdah yu pulang, udah sore nih". Ajak Niko.
***
Sesampainya dirumah ayah memberi tahu bahwa setelah lulus nanti aku akan segera pindah ke Paris dan tinggal dirumah baru kami. Itu artinya kurang dari satu minggu lagi aku akan berpisah dengan sahabat2ku.
"Ijazahnya sudah keluar yah, besok aku mau traktir teman2 makan mie rebus".
"Sebagai salam perpisahan?". Tanya ayah lagi.
"Ia, aku sedih mau pisah sama mereka". Ucapku murung.
"Kan masih bisa chattingan sama mereka". Jawab ayah yang membuatku tersenyum. Ayah tau kata chattingan?? Hahaha aku tertawa dalam hati.
"Kita akan tinggal dimana yah?"
"Dirumah baru kita sayang".
"Rumah baru? Gubug reyot lagi?"
"Nggak dong, kita tinggal dirumah bagus. Kamu jangan bawa baju banyak2 ya. Beberapa pakaian yang kamu perlukan saja". Ucap ayah memberitahu.
"Trus nanti kita disana gimana?".
"Ya disana sudah tersedia semua yang kita butuhkan".
***
Keesokan harinya aku menraktir teman-temanku makan mie rebus di kantin sekolah.
"Gapapa ya cuma mie rebus aja, yang penting ini uangku sendiri".
"Reva, kita bersahabat karena kita saling menyayangi. Bukan karena seberapa banyak uang yang kamu miliki". Jawab Liana.
"Lagipula kalau karena uang kalian tidak akan jadi sahabatku. Aku kan ga punya uang banyak". Jawabku yang membuat Liana dan Niko tertawa.
"Trus kamu mau kuliah disana?" Tanya Niko.
"Ga tau nik, Tuan muda yang selama ini biayain aku sekolah mau aku dan ayah tinggal disana. Soal kuliah atau gak ya aku ga tau". Jawabku.
"Mungkin kamu mau dijadiin istri kali sama dia". Ucap Liana asal.
![](https://img.wattpad.com/cover/73268799-288-k609215.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Will You Marry Me???
RomanceNamaku Reva Zavina, aku tinggal bersama ayahku, satu2nya keluarga yang aku miliki didunia ini. Aku sangat mencintai dan menyayangi ayahku, setelah ibu meninggal ayah membiayai segala keperluanku dengan jerih payahnya. Ayah bekerja sebagai tukang ke...