Part - 13

131 2 1
                                    

Reva Pov

Pagi ini seperti biasa aku akan segera berangkat ke kampus. Aku lebih dulu menemui Revan di kamar Alexa.

"Permisi, Revan aku mau berangkat ke kampus nih".

"Ya masuk Reva".

Setelah dipersilakan masuk barulah aku menemui mereka.

"Pagi Alexa, gimana keadaan kamu?"

"Pagi Reva, aku baik2 saja".

"Kemarin itu kamu kenapa? Jatuh?"

"Entahlah aku mau keluar menghampiri kalian tapi tiba2 nafasku sesak, pandanganku kabur begitu saja. Akhirnya aku nabrak pintu karena kepalaku sangat sakit jadi langkahku tidak beraturan". Ucap Alexa menjelaskan.

"Sebenarnya kau ini sakit apa? Kapan jadwal terapi lagi?"

"Terapinya masih 3 hari lagi. Aku tidak tau sakit apa, dokter belum menjelaskan secara rinci".

"Yasudah semoga lekas sembuh ya, jangan banyak bergerak dan jangan lakukan pekerjaan rumah. Aku berangkat dulu".

"Reva, kamu naik taxi saja ya". Ucap Revan padaku.

"Tidak usah, aku naik motor saja".

"Aku khawatir".

"Lhoo kenapa? Aku sudah biasa naik motor".

"Sudah lama aku mengantarmu ke kampus naik mobil, jadi aku agak ragu kalau kamu naik motor lagi".

"Ahhh jangan berlebihan Revan, lagipula ini masih pagi, aku suka udara pagi. Aku berangkat dulu ya". Ucapku sambil mencium punggung tangan Revan.

Aku agak terburu2 sekarang karena aku kesiangan. Tiba2 Revan menarik tanganku membuatku berputar kearahnya, lalu Revan mencium bibirku dengan sangat kuat membuatku terengah2.

"Hati2 dijalan sayang". Ucap Revan sambil mencium bibirku sekali lagi.

"Ya, jangan khawatir. Aku akan baik2 saja".

"Cepat pulang, hari ini aku tidak berangkat ke kantor". Ucapnya kemudian.

Aku hanya tersenyum sambil mengacungkan ibu jariku.

Sepanjang jalan aku seperti orang gila, hanya tersenyum dan tersenyum mengingat perlakuan Revan padaku tadi. Sejenak aku berpikir kalau Revan mencintaiku, tapi aku tau itu tidak mungkin. Kenyataannya, selama aku baik pada Alexa dia akan baik pula padaku, tapi jika aku tidak baik pada Alexa maka diapun tidak akan memperlakukanku dengan baik.

Intinya hanya satu, Alexa. Dialah alasan Revan untuk baik pada seseorang, jika orang itu baik pada Alexa maka Revanpun akan memperlakukan orang itu dengan baik.

Bagai punguk merindukan bulan itulah peribahasa yang cocok untukku, mengharapkan Revan mencintaiku adalah hal yang sangat mustahil.

***
"Bell tau ga, tadi pagi Revan cium aku. Dia bilang hati2 ya sayang. Aku senang bangeeeeetttt".

"Ciyeeee sebentar lagi Revan akan bilang I love u honey ..".

"Whoaaaa apa benar ???"

"Ya pastinya".

"Trus gimana donk sama Alexa? Aku ga pernah berpikir dia sepolos yang Revan bilang. Dia bilang kalau aku ini salah menilai Alexa. Tapi aku yakin banget Alexa itu banyak sandiwaranya. Walaupun apa yang aku pikirin belum tentu benar. Karena ga ada bukti apa2".

"Sebaiknya kamu berpikir jernih aja Va, kamu lakuin aja hal positif yang bikin Revan makin cinta sm kamu. Fokus aja ke Revan, buat dia cinta sama kamu. Ga ush nethink deh sama Alexa, ga usah pikirin Alexa intinya. Kalau kamu udh bisa bikin Revan cinta sama kamu, kehadiran Alexa ga akan pernah jadi masalah buat kamu".

Will You Marry Me???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang