Part - 9

192 6 16
                                    

Reva Pov

Sejak kejadian malam itu Revan seakan jaga jarak denganku. Aku tau itu semua karena Alexa hadir lagi dalam kehidupannya, wanita yang sejak dulu ia cintai sepenuh hati. Sebenci2nya Revan pada Alexa itu tidak mengubah rasa cinta yang selama ini ia simpan rapi untuk Alexa.

"Revan, apa kau sakit?" Tanyaku pada Revan yang sedang melamun sejak tadi.

"Tidak". Jawabnya tanpa menatapku.

"Apa kau memikirkan Alexa?" Tanyaku tanpa pikir panjang.

Revan menoleh kearahku dan menatap mataku.

"Maafkan aku, aku tidak bermaksud unt.." Ucapku yang langsung dipotong oleh Revan.

"Tidak".

"Eehh".

"Aku tidak memikirkan Alexa".

"Lalu, apa pekerjaanmu sedang kacau?"

"Tidak juga".

"Aku selalu memperhatikanmu, kau selalu melamun".

"Reva, emmh ada sesuatu yang ingin aku bicarakan".

"Tentang?"

"Pernikahan kita".

Ya Tuhan apa yang akan dia lakukan? Apa dia akan menceraikanku?

"Ada apa dengan pernikahan kita?"

"Aku tidak pernah mau mengkhianatimu. Kau wanita yang baik, aku tidak akan pernah mau melakukan sesuatu secara sembunyi darimu".

"Apa maksudmu Revan?"

"Aku telah kembali bersama Alexa".

Apa???? Ya Tuhan, jadi benar dugaanku. Dia kembali bersama dengan Alexa. Seketika air mataku mengalir tanpa bisa ku tahan.

"Reva, aku ... aku benar2 tidak bisa membohongi perasaanku Reva. Maafkan aku".

"Tidak, jangan minta maaf. Aku tau perasaanmu Revan. Aku sadar posisiku, jangan khawatir. Apapun keputusanmu aku akan menerimanya. Kembalikan aku pada ayahku secara baik2. Hubungan kita dimulai baik2 jadi kumohon kitapun akan mengakhirinya dengan cara yang baik".

"Justru itu kebingunganku sejak tadi. Aku tidak mungkin menceraikanmu karena janjiku pada papa dan ayahmu. Tapi aku juga tidak bisa kalau harus kehilangan Alexa dalam hidupku".

"Lalu apa yang akan kau lakukan?"

"Biarkan seperti ini untuk sementara".

Aku hanya diam mendengar permintaannya. Istri mana yang sabar jika ia tau kalau suaminya memiliki wanita lain. Kalau diceraikan aku tidak akan memikirkan hal itu lebih lama. Tapi kalau seperti ini ???

Revan menatapku dan menggenggam tanganku. Aku hanya diam dan berusaha menahan air mata yang hampir keluar dari mataku.

"Alexa sakit".

"Apa?? Sakit apa?"

"Entahlah, dia selalu merasa sakit dibagian kepalanya jika ia memikirkan sesuatu dengan keras".

"Apa sudah diperiksa?"

"Dia bilang sudah tapi dokter belum tau ada penyakit apa. Yang jelas Alexa menjalani kontrol rutin".

"Apa dia baik2 saja?"

"Aku tidak tau, malam itu saat aku mengejarnya kami bertengkar hebat membahas masa lalu kami. Saat itulah ia merasa sakit yang luar biasa di kepalanya. Itu sebabnya aku lupa menjemputmu".

Ingat kejadian itu, aku jadi merasa sedikit sakit hati. Revan benar2 tega meninggalkanku malam itu, tapi setelah tau kenyataannya ternyata ada yang lebih membutuhkan Revan disisinya daripada aku.

Will You Marry Me???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang