•••
•
C h a p t e r 9
•
••
•
U n p r e d i c t a b l e C r e a t u r e
•
••
•
Dalam hitungan detik, aku masuk ke dalam sungai ini. Aku ingin naik ke permukaan, namun Vialloer menarik tanganku semakin dalam.
Saat ini kuperkirakan aku berada 17 meter di bawah permukaan air. Anehnya, tubuhku tak merasa basah sama sekali. Aku membuka mataku dan melihat ke sekeliling sambil tetap menahan nafasku.
"Kau tak perlu menahan nafasmu,"
"Kenapa?"
Aku melihat gelembung-gelembung udara yang keluar dari mulutku. Lalu aku pun kembali menahan nafas.
"Sebab aku telah merekayasa air di sekitarmu. Baiklah, kita harus pergi." Kali ini Vialloer menarik tanganku lagi, untuk berenang seirama dengannya. Dan saat itulah aku menyadari ada yang aneh dengan tanganku.
Kedua ujung jari tengahku seolah memiliki selang panjang yang menjalar jauh sepanjang 50 meter dari belakang tubuhku. Kurasa ini adalah selang udara. Selang yang ujungnya mengarah ke permukaan sungai. Namun aku tetap menahan nafasku.
"Tubuhmu tak akan terkena air. Aku telah mengaturnya agar tak menyentuhmu. Udara telah kualirkan dari permukaan sampai ke tanganmu dan menyebar ke seluruh tubuhmu termasuk ke saluran pernafasanmu. Jadi kau tak perlu khawatir."
Tanganku kuamati lekat-lekat. Dengan jelas, dapat kulihat bahwa airnya berada 5 milimeter di seluruh kulit epidermis, di sekitar rambut dan di atas bajuku. Dan pada jari tengahku terdapat selang udara yang berdiameter sekitar 1,5 sentimeter yang memanjang jauh ke arah belakang.
Anehnya, aku dapat menarik nafas panjang dengan rileks, bahkan rasanya seperti di daratan bebas.
"Kenapa? Kau heran kenapa kau dapat bernafas dengan sensasi seperti di darat?"
"Ya, benar,"
"Keajaiban sudah biasa di Aetheverdel," ucapnya sambil tersenyum tulus.
Saat aku melihat ke sekeliling, banyak hewan laut aneh yang tampak seperti hibrida atau rekayasa genetika. Hanya sedikit dari mereka yang memperhatikan kami. Bentuk mereka banyak yang mengerikan, seperti monster laut.
Entah kenapa, aku tak takut sama sekali. Makhluk itu membuatku penasaran. Namun saat aku hendak bertanya, Viallore menjelaskannya lebih dulu.
"Mereka bukan sekadar hewan yang tinggal sebagai makanan atau buruan makhluk lain. Termasuk tumbuhan seperti rumput laut,"
"Mereka adalah Pengawas hewan dan tumbuhan air, di Bumi. Setiap satu hewan Pengawas dapat mengawasi 12 hewan sampai seterusnya. Tergantung pada kemampuan dan karunia yang diberikan oleh ratu kami," ujarnya lagi.
"Kemampuan? Karunia? Bagaimana cara mendapatkannya?"
"Kemampuan adalah potensi yang mereka miliki. Karunia adalah potensi yang hanya didapatkan dari ratu Aetheverdel,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aetheverdel ( H I A T U S )
ФэнтезиAku tak pernah percaya pada teleportasi atau pun mesin waktu. Sebab aku tahu bahwa mereka hanyalah fantasi. Terjebak oleh ilusi dan realita. Tersesat oleh interpretasiku sendiri. Opini menjadi fakta. Dan fakta menjadi opini. Aetheverdel. Entah ini...