Prolog

1.2K 88 6
                                    

"Clarist...ambilkan aku beberapa tangkai mawar di kebun!" Perintah Nona Fionetta.

"Baik" Aku menjawab singkat sambil merapikan ujung gaun Nona Fionetta.

"Jangan lupa bersihkan juga durinya lalu setelah itu buatkan aku makanan kecil. Aku akan mengantarkannya untuk tunanganku."

"Baik Nona." Aku bergegas keluar dari kamar Nona Fionetta yang mewah kemudian menuju kebun di belakang puri untuk memetik beberapa tangkai mawar.

Beginilah tugasku sebagai pelayan Nona Fionetta. Aku harus bangun pagi-pagi untuk menyiapkan segala sesuatu yg dibutuhkannya, melakukan inilah,itulah mulai Ia bangun sampai Ia tidur lagi. Rasanya aku lelah sekali menjalani semua ini, berkali-kali aku berniat kabur dari puri ini, tapi aku harus kemana? Aku tak punya siapapun di dunia ini. Terkadang aku iri dengan Nona Fionetta, Ia bangsawan yg sangat cantik, kaya raya, punya keluarga yg masih utuh dan juga tunangan yg mencintainya. Sedangkan aku hanya seorang pelayan buruk rupa yg tidak punya apapun dan siapapun.

"Kamu sungguh lamban Clarist! Aku tidak mau terlambat menemui Andrew. Kamu tau kan Ibunya, Nyonya Vanlindha itu sangat peduli dengan waktu?!"

"Iya Nona maafkan saya." kalau tidak mengingat Kakek&Nenek Nona Fionetta yg sudah memungutku dari jalanan ~dan sangat baik~ ingin rasanya aku melempar kotak bolu yg kupegang ini ke mukanya. Tapi demi Tuhan jangan sampai aku melakukan hal seperti itu.

Aku mengikuti langkah-langkah Nona Fionetta yg cepat. Setelah menata oleh-oleh untuk Tuan Andrew dan keluarganya di belakang kereta aku membantu Nona Fionetta untuk naik ke dalam kereta yg pintunya sudah dibukakan oleh Tuan Morino sang kusir. Setelah Tuan Morino menutup pintu kereta Ia pun kembali ke kursi kemudinya,aku mengikuti dan duduk di sampingnya. Tak lupa aku mengerudungi kepalaku dengan selendang untuk menutupi sebagian wajahku yang sangat mengerikan karena luka. Setelah Tuan Leon memberi aba-aba Tuan Morino segera menghentakkan tali kekang kedua kudanya. Di sepanjang perjalanan Tuan Morino tak berhenti menceritakan tentang keluarganya.

***

Semoga buah imajinasi aku berkenan di hati penggemar novel terutama novel bergenre fantasy & romance.
Karena ini pertama kali aku menulis di wattpad, tolong beri sekedar komentar biar aku lebih semangat.
Thanks for reading.

Miracles~Book 1: Clarist(a)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang