Warning!! 15+
Be a wise reader
Tok tok...
Vio mengetuk pintu kamar Arda, sudah jam 11 cowo itu belum juga keluar kamar.
Vio tau Arda saat ini sangat kelelahan. Oleh karena itu Vio berinisiatif membuatkan sarapan untuk Arda. Kini ia sudah berada di depan pintu kamar menunggu Arda membukakan pintu untuknya. Namun nihil, tak ada jawaban dari dalam.
"Arda,gue masuk ya?" perlahan Vio membuka kenop pintu dengan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya sedang membawa nampan berisi sarapan buatannya.
Aroma khas tubuh Arda tercium pekat saat Vio masuk kedalam, kamar Arda masih gelap yang membuat Vio yakin ia belum bangun. Vio menaruh nampan diatas nakas disamping ranjang dan benar saja Arda masih saja bergelut diatas ranjang dengan wajah letihnya.
Vio membuka tirai yang sedari tadi tertutup, menghantarkan sinar matahari siang yang menyilaukan mata. Bahkan Arda sudah tak nyaman karena terpapar sinar tersebut.
"Tutup tirainya, gue masih mau tidur" Arda mengeluarkan suara khas bangun tidurnya. Vio yang mendengarnya sangat kaget oleh suara Arda yang terdengar errr Hot ditelinganya. Bagaimana bisa suaranya membuat Vio tertegun oleh pesona seorang Arda.
"Gimana bisa suara lo bisa se Hot itu" gumam Vio hampir tak bersuara.
"Gue lebih hot diranjang" celetuk Arda seketika membuat wajah Vio memanas. Bagaimana tidak Arda sedang Shirtless didepan Vio sekarang, cukup membuat detak jantung Vio berdegup tak karuan.
"Shut up Pervert" Vio mengalihkan pandangannya kerah luar jendela mencoba mencari objek yang unik tanpa harus melihat seorang cowo yang sedang Shirtless didepannya.
"Kok muka lo merah? Lo sakit Vi, atau..." Arda memberhentikan ucapannya sebentar, memberi jeda untuk Vio menghadapnya dan menaikan sebelah alisnya bertanya.
"Atau lo lagi turn on liat gue lagi Shirtless?" Lanjut Arda menyeringai
"Idih, amit amit gue bisa turn on cuma gara2 lo"
"Seriusan, gue nyium bau bau kode disini" Arda kembali menyeringai dengan tatapan mesumnya.
"Kode? Gue gak lagi Pramuka pake kode kode segala gue mah to the point" Vio kembali mengalihkan pandangannya.
"Kok tadi gue nyium kode lo pengen minta di turn on"
"Udah, diem tuh makan sarapannya" Vio menunjuk nampan berisi makanan buatannya di atas nakas.
"Ya ampun Vi, ga nyangka lo perhatian sama gue"Ucap Arda sambil melahap nasi goreng buatan Vio.
"Memang calon istri idaman" Lanjut Arda kembali melahap nasi goreng tadi masih dalam keadaan duduk di ranjangnya.
"Gausah kebanyakan ngayal, makan aja cepetan" Vio berjalan keluar kamar Arda menuju kamarnya.
"Vi, lo kok tega ninggalin gue"
"Tunggu bentar gue mau mandi, sore gue ada kelas"Ucap Vio sedikit berteriak agar terdengar oleh Arda.
🍝🍝🍝
"gue anterin deh, sekalian gue mau keluar juga" Ajak Arda saat Vio menaiki motor matic kesayangannya.
"Gausah Ar, gue bisa sendiri lagian pulangnya gue mau mampir ke minimarket dulu"
"Yaudah, lo hati hati ya" Vio hanya mengangguk menjawab ucapan Arda.
Arda memasuki mobilnya, menjalankan mobilnya menuju kampung halamannya, jarak yang ditempuhnya juga lumayan jauh sekitar 50 km dari kota.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck With Pervert Boy
Teen FictionMungkin buat sebagian orang, tinggal seatap dengan seorang cowo itu menyenangkan, Namun sebagian lainnya menganggap hal itu ga wajar. Tapi gimana kalo yang tinggal seatap sama lo, cowo yang mesumnya taraf dewa? Kebayang ga gimana nasib gue? -Vionnit...