[13] End Of Journey?

6.1K 215 21
                                    

Kesel sumpah, gimana engga coba? Pulang pulang di ceramahi Arda panjang lebar, dah kayak bapak bapak aja tuh cowo, muak dengerinnya.

Dan sekarang gue di hukum buat pijitin dia tiap malem? Kurang baik apa coba?

"Vi, kanan dikit" aku mengarahkan jari jari ku ke pundak sebelah kirinya
"nah iya iya di situ"ucap Arda keenakan. aku mendengus sebal.

"eh eh, ini mijit apa ngelus anak kucing sih Vi? Kuat dikit dong"

Liat deh seenaknya banget tuh cowo! Masa cuma gara gara gue ga bantuin dia beres beres bekas akad nikah, gue yang kena batunya? Kan dia cowo, masa perlu di bantuin cewe.

"et et jangan kuat kuat juga selow selow aja" perintah Arda yang lagi lagi membuatku menghembuskan nafasku kasar.

"ga usah so-soan ngambek gitu, kamu itu cewe harus bisa yang namanya mijit, ntar juga kalo nikah kamu harus pijitin suami kamu"lagi lagi Arda menceramahiku.

"kan yang bakal gue pijitin suami bukan lo"

"ya kan gue calon suami lo"

Tuh kan gini nih yang aku ga tahan, setiap kejutan kejutan dari mulut Arda, bikin aku melayang layang di udara. Aku tau faktanya bahwa itu hanya "lelucon" dan fakta tersebut lah yang membuatku terjerembab ke dasar jurang.

"ga sudi, mending gue di nikahin bekicot dari pada lo" alhasil kata kata bualan ini yang keluar dari mulutku.

"ati ati klo ngomong, ntar lo dapet kaya bekicot beneran mampus lo"

"lagian lo ga usah jauh jauh nyari cowo mapan, gue ini udah lebih dari standart cowo mapan"

"cowo mapan kaya lo? Idihh lo mah cowo mesum level dewa"

"Gue mesumnya kan cuma sama lo, calon bini gue"

"ngebet amat sama gue Ar? Takut gue deket deket lo ah"

"Makanya kita jangan lama lama berdua duaan gini, entar kan kalo gue khilaf, gue kawinin duluan berabe"

"Udah ah berisik"

"Vi gue kawinin duluan mau ga?"

"Ardaaaa, ga usah mikir macem macem, gue jeplat juga lo entar"

"Vi... "

"hmm?"

"coba sini bentar"

"kenapaaa?"

"sini deket lagi" Vio menuruti kata kata Arda dan duduk bersebelahan denganya, Arda mendekatkan wajahnya ke telinga sebelah kanan Vio.

"lo klo lagi marah seksinya nambah.. " bisik Arda pelan lalu pergi meninggalkan Vio yang sudah diam tak berkutik.

🌆🌆🌆

Hari hari dilewati Arda dan Vio seperti biasanya, bangun tidur, kuliah dan istirahat. Belum ada kejelasan hubungan antara keduanya. Yang mereka tahu bahwa akhir akhir ini mereka sudah mulai merasa nyaman satu sama lain.

Seperti dua hari lalu, seusai jam kuliah selesai, Arda mengajak Vio buat makan bareng. Dan hari ini Arda sedang mengajak Vio untuk pergi ke toko buku.

Mungkin cowo seperti Arda nampak tak tertarik dengan dunia buku, tapi apa mau di kata Arda adalah seorang kutu buku tertutama pada buku buku sejarah dunia, tak heran cowo itu tampak sangat bersemangat saat kampus mereka mendapat sosialisasi tentang sejarah revolusi inggris.

Disinilah mereka sekarang, di dalam sebuah kelas yang sepi, Arda menatap tundukan kepala Vio sambil menggelengkan kepalanya. Arda menarik rambut acak acakan Vio pelan.

Stuck With Pervert BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang