[14] How are u?

4.6K 189 6
                                    

13 April

Satu tahun sudah dia menghilang, entah di mana dia dan bagaimana kabarnya? Aku tau bahwa dia udah benar benar membenciku, tiap detik tiap menit aku selalu memikirkan ia seorang. Rasa cinta yang sudah terlambat,membuatku meruntuki setiap kebodohan yang ku perbuat.
Namun, aku selalu berpikir bahwa ini lah takdirku, cobaan demi cobaan yang menerpaku ini memang pantas ku terima, bagai seekor burung dalam sangkar, aku terkekang oleh semua cobaan yang ku hadapi. Ku harap ada seseorang yang dapat menuntunku untuk bangkit dari keterpurukan yang ku rasakan dan Melupakannya.

-Vionitha Renata Amirah

........

"Vio, kok ngelamun" lelaki tampan di hadapanku membuyarkan lamunanku seketika

"eh? Maaf, kayaknya kepalaku agak pusing nih, kita pulang aja ya" Ucapku sambil memegangi kepalaku yang sedari tadi memang terasa nyeri.

"Pasti gara gara kehujanan tadi kan?" Tanya lelaki itu lagi.

"Kayaknya sihh, yaudah anterin pulang ya"

"Siap laksanakan" Aku sedikit terkekeh melihat tingkahnya yang benar benar tau cara memeperlakukan perempuan.

Ini adalah bulan pertama aku dan Mac menjalin hubungan, ku rasa dengan memiliki yang baru akan membantuku melupakan yang lalu.
Mac adalah orang yang humoris sekaligus Agresif, dia tau cara memperlakukan perempuan, aku merasa beruntung bisa memilikinya.

"Vio, here we go!!" Ucap Mac saat memberhentikan laju mobil sedannya di depan gedung apartemen tempat Vio tinggal.

Mac menoleh kearah Vio, dengkuran halus terdengar dari mulut Vio seketika membuat Mac menggelengkan kepalanya sambil tersenyum canggung.

"Ini anak kenapa sering ketiduran di tempat yang ga tepat sih?"

Dengan hati2 Mac membangunkan Vio "hun, kita udah nyampee"

"Emmm, Ahhh" suara erangan dari mulut Vio membuat Mac menelan ludahnya dengan susah payah. Gadis itu tahu benar cara membuat Mac tertegun.

"Honeyy, kita udah sampe,wake up Hun" lagi lagi Mac mengguncang bahu Vio.

"ehmm, sorry Mac"Vio bagun dan langsung membereskan bawaannya lalu keluar begitu saja.

Sebelum Vio sempat menjauh Mac menahan tangannya cepat, ketika Vio berbalik Mac mengecup lembut pipi Vio, sambil memamerkan deretan giginya.

Vio yang kagetnya bukan main, terdiam di tempat, sambil menatap Mac dengan masih dalam posisi yang sama.

"Hey, apa maksud tatapanmu itu Hun? Cepatlah masuk ke Apartemenmu" Vio tersenyum singkat lalu berlalu ke dalam gedung apartement miliknya, matanya mengikuti arah kepergian mobil pacarnya.

Stuck With Pervert BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang