MATURE CONTENT‼️
Jangan terlalu diresapi~Vote dulu sebelum baca!
.
.
.
.
."Vio kenapa da?" Tanya mama Arsyi saat melihat Arda menggendong istrinya yang lemas akibat adegan panas tadi.
"Dia tiba-tiba bilang ga enak badan ma, Arda duluan bawa pulang ya" Ucap Arda yang masih menggendong Vio layaknya bayi koala. Vio menaruh wajah memerahnya diceruk leher Arda karena ia sangat malu.
Sesampainya dimobil, Arda menurunkan Vio dikursi sebelah kemudi, ia mencium kening wanita itu dengan lembut.
Semburat merah itu masih hadir dipipinya dan kembali mencuat saat suaminya mencium kening wanita yang tengah dimabuk cinta itu.
Arda mengendarai mobil itu dengan cepat sambil salah satu tangannya meremas tangan gadis disebelahnya. Merasa terganggu Vio mengambil tangan Arda dan menggenggamnya erat, mencoba menenangkan lelaki itu.
"Vi, you want it right?" Tanya Arda.
Vio tidak membalas hanya kembali mempererat genggamannya. Ia benar benar sudah mempercayakan segalanya pada Arda, suaminya.
Sesampainya mereka dirumah, Arda langsung membawa gadis itu ke kamar.
"Arda..." ucap Vio dengan suara parau, yang terdengar sangat sensual ditelinga Arda.
"Hmm" jawab Arda menatap bola mata kesukaannya.
"Emm, kamu punya pengaman?" Tanya Vio pelan, ia malu mengatakannya tapi apa boleh buat, mereka harus menunda rencana buat anak sampai mereka berdua lulus.
Mendengar itu Arda perlahan mengangguk. "Punya..." ucap Arda dengan senyuman liciknya.
Arda menjatuhkan tubuh ramping Vio di ranjang besar milik mereka berdua.
Tanpa berlama-lama laki-laki itu melumat kasar bibir candu gadis yang selalu ia puja. Mengabsen setiap dinding mulut gadis itu, memainkan lidahnya dengan sangat sensual. Vio membalasnya, ia memainkan lidahnya lebih baik dari sebelumnya.
"Siapa yang ngajarin kamu jadi nakal" kekeh Arda diantara ciuman mereka "Ouchh, sakit sayang" raung Arda saat Vio tak sengaja mengigit bibir bawahnya.
"Maaf.."
Mereka bergerak perlahan namun pasti, semakin terlarut dalam pesona dan nasfu atas dasar saling mencintai.
Entah bagaimana mereka sudah tak memakai sehelai benangpun.Deru nafas Vio kembali menggebu saat lelaki dihadapannya kembali menerobos intinya dengan jari-jarinya. Memanaskan suasana dan sukses membuat tubuh keduanya bergelinjang hebat.
Permainan Arda yang semakin liar membuat Vio melepaskan inti dirinya berkali kali. Keringat lengket yang muncul membuat malam itu semakin panas.
Namun Arda belum juga memulai kegiatannya, ia masih berkutat pada inti wanita itu. Membuat sang pemiliknya meraung kesakitan.
"Uhmm, do it please" ucao Vio diantara kegiatan mereka.
Melihat itu Arda memasang pengamannya segera. Ia menatap wajah memerah wanitanya.
"Please say my name louder" sedetik kemudian Arda sudah menyatukan tubuh keduanya. Vio meringis merasakan sensasi menyakitkan sekaligus nikmat yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.
Arda bergerak perlahan, berhasil meloloskan desahan kecil yang tertahan. Semakin lama temponya semakin cepat, hentakan demi hentakan membuat Vio bergelinjang hebat.
"Say my name" bisik Arda diantara penyatuan mereka.
Vio yang menutup mulutnya eratpun tak kuasa menahan suaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck With Pervert Boy
Ficção AdolescenteMungkin buat sebagian orang, tinggal seatap dengan seorang cowo itu menyenangkan, Namun sebagian lainnya menganggap hal itu ga wajar. Tapi gimana kalo yang tinggal seatap sama lo, cowo yang mesumnya taraf dewa? Kebayang ga gimana nasib gue? -Vionnit...