haiii, gue balik lagi. Maafkan buat yang lama menunggu cerita saya. Saya banyak banget mengalami writers block pas buat chapter ini huhuhu T.T eniweiii selamat membaca :D dan chapter ini dijamin seru buangeeeet hehehe :D
Maafkan segala typo yang terjadi dan jangan lupa vommentnya gaaiis.
Video di atas adalah lagu yang saya dengerin pas saya lagi nulis chapter ini wkwkwk. Semoga lagunya ngena gaiiis. Btw, all credit in that music video belong to Peter Gundry
========================================================================
Hal pertama kali yang gadis itu rasakan ketika membuka mata adalah sakit yang menjalar dari punggungnya. Ia juga tidak bisa melihat apa-apa selain kegelapan. Namun ketika ia dan Glen melangkahkan kedua kaki mereka lebih jauh sebuah pemandangan aneh menyambut kedua mata mereka. Ya, pemandangan aneh itu adalah sebuah tabung raksasa dengan makhluk aneh di dalamnya. Makhluk-makhluk aneh itu seolah tak berdaya. Bulu kuduk Alcy pun berdiri ketika gadis itu mulai menyadari jika makhluk-makhluk yang berada di dalam tabung ini adalah makhluk-makhluk yang biasa ditemui di planet ini. Makhluk yang berasal dari ras Elf, Gadyn bahkan makhluk purba seperti naga.
"Hybrid. Apakah mereka ini adalah korban-korban percobaan makhluk hybrid?" tanya Glen yang tak kalah terkejutnya dengan Alcy.
"Huh?" Alcy masih tidak bisa berkata-kata.
"Makhluk ini sangat terkenal ketika perang dunia kedua terjadi. Mungkin mereka ini adalah sisa peninggalan zaman tersebut," jelas Glen dengan pandangan yang masih melekat pada tabung berisikan Gadyn bermutasi dengan bentuk seperti naga.
Mendengar penjelasan tersebut dari Glen tiba-tiba Alcy teringat dengan pelajaran sejarahnya waktu ia masih kecil dulu. Giles, seorang bangsawan elf dari keluarga ibunya pernah menceritakan kisah tersebut padanya ketika ia berumur 3 tahun. Sebuah cerita yang tergolong mengerikan untuk diceritakan kepada seorang anak berumur 3 tahun.
Ia masih ingat dimana para makhluk hybrid ini diceritakan dalam sejarah adalah makhluk paling bengis yang pernah diciptakan oleh golongan manusia. Mereka hanya punya naluri membunuh dan tidak punya hati. Tingkah mereka benar-benar murni seperti hewan tak berakal dan berhati nurani.
"Astaga, apa yang mereka lakukan masih menyimpan benda-benda seperti ini?" kata Alcy pada dirinya sendiri. Mendengar hal tersebut terucap dari bibirnya, Glen pun memiliki pikiran yang sama dengannya. Jika pemuda itu melihat kondisi laboratorium ini sangat jauh dari kesan ditinggalkan. Karena ia masih bisa melihat beberapa alat masih beroperasi dengan baik. Misalnya saja seperti tabung oksigen besar yang tersimpan di sudut ruangan ini. Tabung tersebut masih menyala dan menyalurkan gas-gas oksigen ke seluruh tabung-tabung berisikan mahkluk-makhluk hybrid ini.
Kemudian kedua mata abu milik Glen menangkap sebuah monitor besar yang berada di tengah ruangan. Monitor tersebut menampilkan sebuah simulasi rangkaian molekul-molekul kimia yang terjalin rumit dan bagaimana tiap atom dari molekul tersebut merusak tubuh manusia. Sebuah simulasi di monitor tersebut menunjukkan bagaimana atom-atom yang terdisipasi di dalam tubuh manusia itu kembali terjalin satu sama lain untuk membentuk sebuah molekul aneh yang berbentuk seperti virus HIV. Ketika sel darah manusia terkena oleh virus tersebut maka sel darah tersebut langsung hancur bagaikan sebuah planet yang dihantam oleh meteor raksasa.
Beberapa foto hasil percobaan juga terpampang pada monitor tersebut memperlihatkan bagaimana virus tersebut beraksi dengan inangnya. Beberapa Elf dan Gadyn dijadikan sampel untuk virus tersebut dan hasilnya sungguh mengejutkan. Dari bagian epidermis muncul kerusakan permanen seperti terbakar lalu luka tersebut menghitam dan membuat lubang yang besar. Luka yang ditimbulkan persis seperti orang terjangkit dengan penyakit kusta.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Royals
FantasySebuah cerita yang menceritakan perjuangan Alcy dan kawanannya dalam memperjuangkan hak-hak para Gadyn dan Elf memperoleh kesetaraan di dunia ini. Sebuah dunia dimana manusia adalah suatu hal yang diagung-agungkan dan di atas segalanya. Kehidupan A...