Hutan Anquil, Negara Bagian Zarsche
Semenjak kejadian sabotase Kerajaan Chervia oleh Black Orchid dan pemberontakan kubu Gregory di Istana Edensil hingga dibunuhnya Ratu Alisa membuat Glen, Alcy, Iris dan Bergamot ditetapkan statusnya menjadi buronan kelas internasional. Mereka dituduh oleh pihak Gregory sebagai komplotan yang terlibat dalam kasus pembunuhan sang ratu. Sedangkan Raja Edgar yang kala itu bertarung mati-matian untuk memukul mundur pihak Gregory, mempunyai nasib yang tidak diketahui.
Rencana Ratu Zaina terhadap pembasmian ras sedikit terealisasi mengingat Virus Pappilon yang dikembangkan oleh Biozach, lembaga penelitian biologis yang berada di bawah naungannya, sukses. Berkat Virus Pappilon berhasil membuat Gadyn dan Elf yang tinggal di Chervia hampir berada di ambang kepunahan.
Beberapa makhluk yang tidak kuat dengan ganasnya virus tersebut akan mati, beberapa diantaranya akan bermutasi. Bermutasi menjadi monster dengan kekuatan yang jauh lebih mengerikan. Zania menggunakan kesempatan tersebut untuk menjadikan mereka sebagai senjata militer kerajaan untuk mendeklarasikan bendera perang dengan negara lain.
1 bulan telah berlalu semenjak pelarian berdarah itu, kini mereka menetap di sebuah daerah hutan yang hampir tak terjamah oleh manusia. Hutan tersebut bernama Hutan Anquil, jauh di dalam pelosok Negara Bagian Zarsche.
"Nih lihat hasil buruanku bersama Glen!" kata Bergamot sambil menurunkan 2 ekor rusa dari pundaknya yang kekar.
"Hm... 'bersama' ya? Tembakanmu meleset semua," komentar Glen sinis.
"Ugh... ya tapikan aku yang pertama melihat buruan ini. Lagian, aku terlalu kasihan melihat rusa-rusa yang lucu ini," kata Bergamot berkelit.
"Duh... badan kekar, muka sangar, tapi kelakuan begini ya," komentar Glen lagi.
"Hey... sudah-sudah. Well, terimakasih ya, berkat kalian malam ini dan beberapa hari ke depan kita bisa makan daging enak, rusa saus barbeque enak deh sepertinya!" kata Iris sambil membayangkan
"Tak kusangka cewek tomboy sepertimu bisa masak ya? Pantas saja Leon bisa jatuh cinta padamu," goda Bergamot.
Duk! Iris lantas menyikutnya tepat di bagian ulu hati, membuat Bergamot sedikit mengaduh kesakitan. "Jaga bicaramu ya, jika kau tidak bisa bersikap baik, kau tidak akan mendapat jatah makan malam!" ancam Iris pada Bergamot dengan pisau yang ada di genggamannya.
Glen pun lantas mengedarkan pandangannya ke sekitar. Namun berkali-kali ia menolehkan kepalanya kesana dan kesini, ia tidak menemukan sosok yang tengah ia cari-cari. Sosok itu tidak lain dan tidka bukan adalah gadis berambut pirang bernama Alcy.
"Kalian tahu Alcy kemana?" tanya Glen.
"Hm... coba kuingat-ingat, ah... sepertinya ia ikut pergi bersama Larion untuk mencari spare part atau apalah itu untuk maintenance pesawat kita. Oh, bersama dengan Bucky juga," jelas Iris.
"Hooo... kau sudah kangen dengan istrimu ya? Kurang-kurangi sifat overprotective-mu lah Glen. Aku yakin Alcy bisa menjaga diri, ada si Bucky dan Larion juga," goda Bergamot pada sahabatnya.
Glen pun lantas menatap Bergamot dengan tatapan tajam. Walaupun begitu, benar juga dengan apa yang dikatakan Bergamot padanya. Semakin lama dia mengkhawatirkan kejadian yang tidak-tidak menimpa Alcy, maka hal tersebut akan semakin kejadian. Ia harus lebih percaya terhadap kekuatan Alcy bagaimana pun situasinya.
@@@
Alcy, Larion beserta Bucky si hewan monster yang mempunyai bentuk seperti seekor serigala raksasa dengan 2 tanduk naga dan keempat kakinya yang bersisik seperti seekor naga kini berada di sebuah lapangan luas yang berisikan besi-besi rongsokan disana. Mereka harus berhati-hati, mengingat kini Alcy berstatus menjadi buronan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Royals
FantasySebuah cerita yang menceritakan perjuangan Alcy dan kawanannya dalam memperjuangkan hak-hak para Gadyn dan Elf memperoleh kesetaraan di dunia ini. Sebuah dunia dimana manusia adalah suatu hal yang diagung-agungkan dan di atas segalanya. Kehidupan A...