Chapter 14: Goodbye My Dearest

33 5 2
                                    

Halo... halo... saya balik lagi untuk mengupdate cerita ini. Kalau kalian ada saran, kritik atau komentar apa pun jangan lupa untuk menyempatkan diri memberikan komentar tentang cerita ini ya. Oh dan kalo kalian suka dengan cerita ini jangan lupa vote nya ya. Happy Reading!

6 Jam Sebelum Kejadian, Dotum

Sebelum Elliot dan Leon memulai misinya, keduanya memutuskan untuk mengobservasi keadaan sekitar terlebih dahulu. Sungguh, suasana ramai benar-benar menghiasi kondisi festival ini. Seluruh makhluk tumpah ruah untuk menonton pameran-pameran teknologi yang luar biasa besar.

Dari jauh Elliot mengamati kebersamaan sebuah keluarga, seorang anak lelaki berkulit hitam dan berambut ikal tengah menarik-narik tangan sang ibu sambil menunjuk suatu wahana. Oh nampakknya si anak ingin menaiki wahana mobil terbang yang dikemudikan oleh sebuah robot humanoid. Sang ayah seolah tersenyum melihat kebahagian dan keaktifan si anak, lalu dia lantas menggendongnya.

Itu adalah salah satu pemandangan manis yang terlihat oleh kedua mata biru lautnya. Banyak sekali para makhluk berbagai ras yang datang ke tempat ini bersama dengan orang-orang terkasih mereka. Bersenang-senang dan berbahagia bersama. Elliot lantas tersenyum, mengingat ia belum pernah merasakan kebahagiaan yang seperti itu. Terlebih lagi, jika ia dan Leon tidak bisa menghentikan kejadian yang sebentar lagi akan menimpa mereka. Oh betapa sedihnya.

"Hei Elliot, kau lihat itu, banyak lokasi-lokasi vital yang dikerumuni penjaga. Biozach tidak main-main dengan para penjaganya, mereka terlihat profesional," sikut Leon berusaha untuk menunjukkan Elliot tentang pemandangan yang dilihat pemuda shapeshifter tersebut.

Memang benar, titik-titik seperti pintu masuk, assembly point, dekat panggung, pusat keramaian, pintu masuk gedung Biozach yang terdapat pada sisi jalan dan masih banyak titik lain seolah tak luput dari penjaga yang terlihat sangar dan profesional. Para penjaga profesional yang terlihat seperti para robot humanoid berbaju besi seolah membaur dengan sempurna di kerumunan. Jika Elliot dan Leon lengah sedikit saja, penyamaran mereka akan gagal. Terlebih lagi, berkat sistem yang semakin modern membuat segala identitas keduanya tersimpan pada sistem database keamanan dan akan dengan mudah terakses oleh para penjaga keamanan.

"Kau sudah menghafal denah Auditorium di kepalamu?" tanya Leon. Elliot pun lantas mengangguk mengiyakan.

"Setelah masuk ke dalam Auditorium kau lakukan tugasmu seperti yang kita rencanakan. Alat komunikasi ini hanya terbatas untuk kita berdua saja, Larion tidak akan membantu kita dan jangan melakukan hal bodoh seperti kemarin, ingat itu Elliot," kata Leon mengingatkan. Perkataan yang dilontarkan oleh pemuda yang bisa berubah menjadi seekor singa raksasa itu mirip sekali seperti seorang ibu yang sedang memberi wejangan kepada anaknya. Seolah membuat Elliot tertawa.

"Hei jangan tertawa, aku melakukan ini demi kebaikan kita berdua, terlebih lagi aku tidak mau lihat wanita anggun seperti Larion khawatir terus-terusan padamu."

"Siap Ibu."

Mendengar hal itu lantas membuat Leon memasang wajah garangnya ke arah Elliot namun entah mengapa hal itu justru terlihat lucu bagi sang pemuda Elf.

Oh antrean panjang di pintu masuk Auditorium itu jujur saja membuat Leon sedikit gugup. Mengingat sistem pengaman ketat terpasang disana seperti gerbang pemindai logam yang terintegrasi dengan sistim pemindai tubuh. Seolah dari sistem pemindai tubuh itu seluruh informasi dapat diketahui oleh sang penjaga keamanan. Walaupun keduanya sudah melakukan teknik penyamaran tingkat tinggi namun tetap itu membuat Leon nampak gugup.

"Hei, jangan bertindak seolah ini adalah misi pertamamu, Komandan RIS (Royal Intelegence and Security)," ejek Elliot.

"Aku tidak akan gugup seperti ini jika identitas kita tidak terekspos seperti kemarin. Kau tahu, sebagai seorang agen mata-mata tereksposnya identitas asli kita itu sama saja bunuh diri."

The RoyalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang