Udah hampir 4 bulan sejak aku putus dengan Harry. Aku sedang malas berpacaran lagi, karena rasanya sakit banget.
Iyasih, waktu pacaran manis. Putusnya? Kayak tai.
Aku sudah tidak pernah melihat Harry lagi di social media manapun. Aku mem-blocknya.
Hubunganku dengan mom Anne pun memburuk.
Aku sedang duduk santai di apartementku. Namun aku mendengar suara pintu diketok. Aku berjalan membuka pintu.
Iya,
Harry.
Mantan super duper terindah gue.
Yang mutusin gue seenak palanya.
Makhluk laknat yang entah dari mana tahu alamat apartement gue.Yang mana selama ini gue belum pernah ngasih tahu dia.
Fix dia cari tahu
Fix gue, gamon...
Dikit...
Dikit kok,
Dikit tambah dikit
Dikit kuadrat
"Harry…" dari sekian banyak kata yang terlintas di fikiranku. Hanya namanya yang mampu ku sebut.
"Sa, gue kangen"
"El-elo tau alamat gue dari mana?"
"Ada pokoknya.
gue kangen sama lo."
"Masuk dulu deh Har"
Gatau kenapa, liat dia dateng dari Inggris ke sini, aku tidak tega menyakiti hatinya.
Mana bilang kangen trs, kan hatiku jd dag dig dug gt. Hehe
"Duduk Har, mau minum apa?"
"Hm iya, thanks. Gausah, gue cuma mau bilang gue kangen sama lo Sa"
"Gue, gue juga kali Har. Hahaha"
Canggung.
Pacaran lebih dari satu tahun, setelah putus tetep aja canggung.
Balikin Harry gue yang dulu :(
"Lo apakabar Sa?"
"Kayak yang lo liat. Lo?"
"Fisik baik, perasaan enggak."
"Loh, kenapa?"
"Gue kehilangan separuh hati gue."
"Hm? Cara?" Tanyaku ragu
"Lo"
"Hahaha lucu."
"Gue serius"
"Kok gue? kan kita udah putus lama."
"Gue nyesel. Gue nyesel nyia nyiain lo. Gue nyesel udah bikin hati lo sakit, maafin gue. Gue salah nilai lo lagi"
"Iya, hahaha"
"Mau balikan nggak?"
'gaada so sweet so sweetnya ini orang. Ngajak balikan udah kayak ngajak ke kantin. Dikira perasaan gue ini apa. Eh, tapi gue juga pengen sih. Hehehe'
"Hah yakali."
"Gamau?"
'Udah gak so sweet, gak peka lagi. Mati aja lo. Eh jangan deng, ntar yang pacarin gue siapa dong?'
"Bukannya gitu, tapi" aku sengaja menggantungkan kalimatku.
"Iya gue tau. Gue bajingan. Kita putus gak baik-baik. Tapi gue mau lo kasih gue kesempatan ke dua. Gue janji kejadian kayak kemarin gabakal terulang"
"Har, lo tau nggak sih balikan sama mantan tuh kayak baca buku yang sama dua kali. Endingnya bakal sama."
"Iya Sa, gue tau. Gue minta maaf. Gue sayang bgt sama lo, ternyata emg bener kata orang2 cewek kayak Cara itu bahagiainnya cuma sesaat. Gue bener-bener nyesel ninggalin cewek se perfect lo demi Cara. Gue cinta sama lo, bener-bener cinta. Terserah lo mau nganggep gue apaan, yg pasti gue udah usaha buat dapetin lo. Gue pamit pulang deh kalau gitu. Semoga bahagia sama hiduplo yg sekarang."
"Diem dulu dong, belum selesai nih gue. Balikan itu emang kaya baca buku yang sama dua kali dan dengan ending yang sama. Tapi, gue yakin. Putusnya kita kemarin itu bukan ending. Tapi itu kerikil di hubungan kita. Lo gabisa pamit dari hidup gue, karna lo adalah bagian terbesar di hidup gue setelah tuhan, nyokap bokap, abang,adek,sahabat, keluarga besar. Hm jd itung sendiri lo org terpenting keberapa di hidup gue"
"Jadi?"
"Menurutlo?"
"Mau."
"Yaudah"
"Apanya?"
"Iya gue mau Harry"
Aku langsung menghambur kepelukannya dan disana aku dapat melihat kembali senyum yang selama ini meluluhkanku dan mata yang selalu menghanyutkanku. Aku mencintainya dan aku tidak akan menyia-nyiakannya seperti dia pernah menyia-nyiakanku dulu.
Aku tidak hentinya tersenyum dan bersyukur dapat memeluk kembali pria berparas tinggi besar nan mempesona ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Theater ;; H.Styles
Fanfiction[Completed] Jadi wakil ketua theater di sekolah? Ketuanya, cowok inceran dari kelas 10. Siapa yang gamau?