Aku dan Harry sedang ada di salah satu tempat bermain di Jakarta.
Gamau sebut merk ah, takut dikira endorse.
"Gue masih pengen ngakak deh"
Ucap Harry tiba-tiba saat kami mengantri masuk ke salah satu wahana, membuatku bingung. Aku tidak menjawab, hanya mengerutkan dahiku. Dia ada di depanku, cowok yang romantis memang.
Biasanya mah, cewek yang didepan, ini malah kebalikannya. Mana badannya segede dugong.
"Ituloh, waktu lo nge greet gue di line" dia menengok kebelakang, ke arahku. Sambil tersenyum manis menunjukkan lesung pipinya.
"Masih diinget ae. 14 bulan yang lalu ege."
"Bodo, masih ada nih chatnya. Mau liat?"
"Kagak makasih, majuan sana." Jawabku yang berpura-pura ngambek sambil mendorongnya maju karena antrian sudah mulai berkurang.
Kami akan menaiki bianglala.
Biar kayak pasangan unyu gitu.
Setelah menunggu sekitar 5 menit. Aku dan Harry menaiki bianglala tersebut.
"Sa"
"Apa?"
"Ngambek?"
"Gaklah Har, hahaha. Lo tuh ya, udah setaun lebih pacaran sama gue masa gatau sih gue cuma bercanda. Gitu doang juga, yakali ngambek kaya bocah alay"
"Ini nih, yang bikin gue sayang sama lo."
"Halah, gombal."
"Seriusan. Dulu tuh gue ngacangin lo soalnya gue fikir lo bakal kayak cewek2 yang lain, yang cuma penasaran sama gue"
"Yakali."
"Gue salah fikir ternyata. Untung aja Ms.Anna mempersatukan kita."
"hahaha, btw dulu Ami kenapa gamau jadi Cinderella?"
"Dia takut jatuh cinta sama gue katanya haha."
"Serius dikit napa, haha"
"Gatau gue, takut sama lo."
"Gue kenapa? Kan waktu itu kita belum deket."
"Tapi kan berita kalau lo naksir gue udah kemana2."
"Idih, berasa cewek murahan gue."
"Kagak, emansipasi wanita kali Sa"
"Eh tapi dulu gue malu-maluin banget gak sih. Aduh
Terus-terus, kok bisa sih lo yang jadi pangeran dan gue yang jadi cinderella?"
"Gara-gara Louis nyaranin lo aja yang jadi cinderellanya. Dan gatau kenapa gue setuju2 aja, padahal kan gue milihnya Ami yang imut2 gimana gitu. Sayangnya dia takut sama lo gara lo kakak kelasnya"
"Oh jadi selama ini, lo ada apa2 sama Ami? Hahahah"
"Kagak su"
"Mulutnya.
Nyebut dulu"
"Astagfirullah"
"Bagus"
"Gue gak nyangka akhirnya gue bisa sama lo"
"Sama"
"Halah, palingan lo sudah mempipikan ini sejak kita kelas 10"
"Tau aja, jadi malu aku bang"
"Idih"
"Seneng gak jadi pacar gue?"
"Apasih sa? So cheesy."
"Jawab aja sih aturan mah"
"Seneng banget sayang" jawabnya sambil menangkup kedua pipiku.
"Liat mata aku,
kamu tuh bawel banget tapi perhatian, lucu. Kamu tuh gapunya malu, dulu waktu deketin aku. Tapi giliran aku yang ngedeketin kamu, kamu malah malu-malu tai. Kamu tuh galak-galak lucu. Kamu ngelindungi aku dari cabe-cabe an, walaupun ujung-ujungnya kamu banyak dimusuhin. Kamu sama aku tuh, sama-sama punya mimpi yang tinggi. Yah, walaupun kabar buruknya adalah kita harus pisah kampus demi impian kita.""Apasih Har, sok aku-kamu"
"Jangan bacot"
Kami sudah berada di puncak dari wahana ini, pemandangannya sangat indah. Ciptaan Tuhan memang tidak diragukan. Termasuk cowok di depanku ini, yang tiba-tiba menangkup wajahku lagi dan menciumku.
Iya, kami berciuman di puncak bianglala dengan pemandangan yang menakjubkan.
Aku berciuman dengan cowok yang sudah satu tahun aku impikan dan baru berhasil mendapatkannya karna suatu jawaban konyol.
"Saaa, gimana?"
"Eh, kenapa kak?"
"Jadi lo gak dengerin?"
"Dengerin kok kak"
"Halah, bisa aja ngelesnya.
Lo setuju nggak?"
"Iya setuju"
Mungkin jika aku dulu tidak menyetujui yang diucapkan kak Louis, aku tidak akan ada disini sekarang.
Jalan cerita kehidupan memang tidak bisa ditebak, bahagia, sedih apapun itu. Yang kita (sebagai manusia) bisa lakukan adalah mengikuti alur dari yang diatas.
Bukan, yang diatas tuh maksudnya Tuhan.
Bukan atap bianglala.
Receh.
Cewek yang berusaha diawal bukan berarti murahan. Dia cuma terlalu males nunggu cowok yang kemungkinan gaakan sadar kalau ada cewek yang nunggu buat dideketin. Lagian berjuang kadang akan membuahkan hasil seperti yang kita impikan. Hasil gaakan menghianati proses.
•••
Double update lagi heheheheheheheheh
KAMU SEDANG MEMBACA
Theater ;; H.Styles
Fanfic[Completed] Jadi wakil ketua theater di sekolah? Ketuanya, cowok inceran dari kelas 10. Siapa yang gamau?