Hari ini aku sedang berbelanja di supermarket bersama papa. Well, mama malas ikut dan Harry entah kemana. Aku menyusuri setiap lorong sambil melihat daftar yang sudah mama buat. Papa terus mengekor dibelakangku.
Setiap lorong tak luput dari pandanganku, sampai akhirnya aku menemukan sebuah pemandangan yang entah kenapa membuat mataku berair. Aku berhenti mendorong troley ku, yang membuat papa juga berhenti dan melihat kearahku dengan bingung.
Aku sudah menutup mukaku dengan kedua tanganku. Menangis tanpa suara. Aku tidak perduli berapa pasang mata yang sedang memandangku.
Kalau ada yang liat sih
Yang aku tahu, aku melihat Cara.
Dengan Harry.
Setelah cukup lama aku menangis, aku merasakan ada tangan yang memelukku dari belakang dan mengelus lembut rambutku.
Papa
Mungkin ia sudah tahu.
"Pa, Harry pa."
"Stt...... iya, papa tahu."
Setelah tangisku reda, aku memutuskan untuk mengirim line untuk Harry.
Sasa : Hey
Sasa : Hoi
Terkirim
Aku lihat Harry yang sedang tertawa diujung sana merogoh sakunya, mengeluarkan sebuah ponsel lalu melihatnya sejenak. Tawanya menghilang. Mungkin notifikasi pesan dariku, ia memasukkan kembali ponselnya dan kembali tertawa bersama Cara. Memeluk Cara dari belakang dan bercanda bersama Cara.
Sasa : Lo lagi dimana?
Sasa : Read donk bang.
Sasa : Lagi sibuk apa begimana sih?
Sasa : Yaudah deh, gue bobo dulu.
Sasa : Selamat bersenang-senang sama doi.
Sasa : Hahaha, gakdeng. Canda
Sasa : Goodnight say
Sasa : Ton
•••
Vomments dong :(

KAMU SEDANG MEMBACA
Theater ;; H.Styles
Fanfiction[Completed] Jadi wakil ketua theater di sekolah? Ketuanya, cowok inceran dari kelas 10. Siapa yang gamau?