Part 5

1K 91 9
                                    

-Marc's pov-

  Akhirnya, latihan bebas 2 selesai hari ini. Aku pun bisa kembali ke pit.

  Saat kembali ke pit, aku tidak melihat perempuan itu. Dimana dia?

  "Hei, Marc. Kau mau kemana?" tanya salah satu mekanik teamku.

  "Aku pergi sebentar, mencari seseorang," sahutku. Tapi, mekanik itu mengisyaratkanku untuk berhenti sebentar.

  "Apa kau mencari Levitha?" Aku mengangguk.

  "Apa kau melihatnya?" tanyaku padanya. Dia tersenyum.

  "Tadi dia berjalan keluar pit. Aku pikir, dia hanya ingin berkeliling sirkuit sebentar. Tapi sampai sekarang, ia belum kembali," jelasnya. Kemana anak itu?

  "Oh, baiklah. Terima kasih sudah memberitahuku. Aku akan mencarinya." Aku langsung berjalan keluar pit, menyusuri jalanan pinggir sirkuit.

  Tak lama kemudian, aku mendengar seseorang memanggil namaku dari belakang. Aku pun menoleh. Ternyata Litha yang memanggilku.

  "Kau mau kemana?" Aku menggelengkan kepala sambil mengedarkan pandangan ke sekelilingku.

  "Jika kau tidak punya rencana apapun, maukah kau menemaniku?" Aku menatap Litha.

  "Memangnya kau mau kemana?" Litha hanya tersenyum.

  "Aku tau kau kelelahan. Mungkin perlu istirahat." Litha langsung menarik tanganku dan menyeretku mengikutinya.

  Aku tidak mengiyakan ajakannya juga tak bisa menolaknya. Mungkin dia benar, aku kelelahan. Aku tidak perlu mencari Levitha, karena dia bisa kembali ke pit dengan sendirinya.

  Litha sudah kuanggap seperti sahabatku sendiri. Dia selalu menemaniku saat senang dan juga menyemangatiku saat aku sedang sedih. Walaupun dia pernah menyatakan perasaannya padaku dan aku menolaknya, tetapi persahabatan kami tetap utuh.

  Ternyata Litha membawaku ke café. Dia mengambil meja di pojok café ini. Litha memanggil pelayan.

  Litha memesan White Coffee dan memesankan Green Tea untukku. Lalu, pelayan itu pergi.

  Sembari menunggu, aku mengedarkan pandangan ke seisi café ini. Dan aku menangkap seseorang yang sedang ku cari saat ini.

  Aku sudah ingin berdiri saat ini, tetapi aku kalah cepat dengan seorang laki-laki yang sudah menghampirinya terlebih dahulu.

  Litha memegang pundakku, membuat aku sedikit tersentak.

  "Are you okay?"

  "Ya, i'm good," sahutku tetapi tidak mengalihkan pandangan. Litha mengikuti arah pandanganku.

  "Bukankah itu Levitha dan ... Lorenzo?" Aku hanya bisa menggeram marah.

  "Aku tidak suka melihat orang lain mendekati apa yang aku miliki." Aku berdiri dan berjalan menghampiri meja Levitha. Aku tidak peduli lagi dengan Litha yang memanggil-manggil namaku.

  Aku langsung menarik lengan Levitha. Itu membuatnya dan juga Lorenzo terkejut.

  "Marc?" ucap Levitha dan Lorenzo bersamaan.

  "Ikut aku!" Aku langsung menyeret Levitha keluar dari café itu

  "Marc, lepaskan aku!" Aku masih diam sembari menguatkan genggamanku pada pergelangan tangannya.

-Levitha's pov-

  "Marc, tolong lepaskan genggamanmu!" Marc langsung melepaskan tanganku dengan keras.

Am I Wrong If I Love You ? (Marc Marquez FanFiction) (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang