Junhoe sedikit terkejut mendengar ucapan So Hyun tadi.
Bagaimanapun, Junhoe tidak bisa memaksa So Hyun menyukai Hanbin.
Itu bukan haknya.
Junhoe menatap So Hyun yang tengah melamun.
"Kau mau pulang?" Tanya Junhoe.
"Apa?" So Hyun tersadar dari lamunannya.
"Kau mau pulang?"
"Hah?T-tentu saja, sunbae.."
"Mau kuantar?"
"Tidak perlu repot-repot, sunbae.."
So Hyun sudah mulai menggaruk-garuk kepalanya, dia sudah mulai gugup.
"Ayo sajalah. Lagian aku jarang membawa motor kecuali gara-gara si tengik Hanbin itu tidak sabaran menungguku," ucap Junhoe sembari memakai helmnya.
"Kau tidak naik?"
"Eh..baik sunbae," So Hyun berlari ke arah motor Junhoe dan dengan susah payah menaikinya.
✳
Kejadian tadi siang benar-benar membuat So Hyun berpikir seribu kali.
Apa-apaan mereka ini?
Gara-gara mereka sunbae , jadi seenak ini mempermainkanku?
Argh.
Ayolah.
Gadis mana yang tidak gugup disukai oleh seorang Hanbin sunbae.
Ia tampan dan mempesona.
Tapi aku menyukai lelaki gitar itu!
"Aish!" So Hyun mulai frustasi dengan pikirannya.
Ia akhirnya menyudahi waktu belajarnya dan menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur.
Ia melirik jam.
01.45 AM.
Gawat.
Dia telat.
So Hyun dengan cepat mengambil jaket unicorn, jam tangan led nya dan berlari kecil menuju lantai satu.
Ia perlahan-lahan menutup pintu rumahnya.
So Hyun berlari kecil di sepanjang trotoar.
Tidak ada lagi waktu ke supermarket, Kim So Hyun!
Ia bergumam sembari terus melirik jam led nya.
Akhirnya ia sampai.
So Hyun sekarang bersembunyi dibalik pos satpam tak berpenghuni itu.
Ia melirik jam lednya.
02.03 AM.
Semoga aku tidak telat!
Lelaki yang ia nantikan pun muncul. Namun bukan hanya sesosok bayangan saja yang dilihatnya, melainkan tiga sosok laki-laki!
Ia mulai penasaran dan mengendap-endap menuju bagian tengah pagar.
So Hyun mulai memperhatikan sosok-sosok tadi. Yang satu memegang gitar, yang satunya lagi duduk disamping lelaki pemain gitar, dan yang satunya lagi ia duga sedang tiduran.
Pasti mereka teman-temannya lelaki itu!
So Hyun bisa mendengar mereka tertawa keras, namun ia tidak mendengar percakapan mereka dengan jelas.
Kali ini, ia merelakan waktunya untuk mendengar suara tawa lelaki yang ia idamkan itu.
Dari ketiga sosok itu, ia tahu persis sosok lelaki pemain gitar itu adalah pujaan hatinya.
Ia memiringkan badannya 90° ke kanan agar mendengar suara tawa ketiga lelaki itu dengan jelas. Sesekali ia ikut tertawa ketika ketiga sosok itu. Meskipun ia tidak tahu apa yang mereka bicarakan.
✳
Yunhyeong, Donghyuk, dan Chanwoo baru saja membeli kopi kaleng dari minimarket, tidak jauh dari rumah Junhoe.
Mereka bertiga berjalan bersama sambil menikmati es krim traktiran Donghyuk.
"Ah. Aku rasa junior kita nanti akan imut imut. Aku tak sabar menggoda mereka hahaha.." Ujar Yunhyeong.
"Aish. Kau masih kelas 2, jangan berani menggoda adik kelas kalau tidak mau dihajar senior," ujar Donghyuk bijak.
"Eihh. Tampang senior kita sudah tua-tua. Tidak pantas dengan yang imut-imut." Yunhyeong mulai berargumen.
"Berkacalah dulu bodoh. Kau itu jelek!" Donghyuk mulai memukul kepala Yunhyeong dengan tidak sabar.
"Ah! Appo!"
"Rasakan itu! Hahaha!"
"Yak! Donghyuk pabo! Sini kau!"
Chanwoo hanya tertawa melihat kelakuan kedua sahabatnya ini.
✳
Mereka sudah beberapa meter dari rumah Junhoe.
Namun ada sesuatu yang mencurigakan yang membuat mereka segera bersembunyi di balik pohon dekat mereka.
Sesosok perempuan berambut panjang sedang membelakangi mereka.
"Hyuk-ah...Chanwoo-ah...Apa hanya aku yang melihat perempuan berambut panjang di sana?" Tanya Yunhyeong gugup.
"A-ku juga," Chanwoo mulai gemetar. Ia paling takut jika sudah berada di suasana horor seperti sekarang ini.
Terdengar suara tawa cekikikan dari perempuan itu.
Donghyuk, Yunhyeong, dan Chanwoo mulai berdekatan ketakutan satu sama lain.
"Kabur kabur!" Ucap Donghyuk berbisik kepada dua temannya.
"Jangan! Ini sudah larut!Semakin malam aku semakin takut!" Ujar Chanwoo dengan suara tak kalah pelan.
"Lihat lihat! Kenapa dia punya kaki? Bukankah hantu melayang?"
"Yunhyeong bodoh! Mau punya kaki atau tidak tetap saja dia menyeramkan!" Donghyuk mulai memukul kepala Yunhyeong.
"Ayo lari dan langsung buka pagarnya!"
"Jangan Chanwoo-ah !Ayo kita kembali ke tempat Minjae hyung! Jaebal!" Yunhyeong mulai ketakutan.
Ketika mereka asyik berdebat, sesosok perempuan yang mereka duga adalah hantu mengarahkan badannya ke depan, berhadapan dengan rumah Junhoe.
Namun, karena gelapnya malam, mereka tidak dapat menatap wajah perempuan itu.
Perempuan itu tertawa lagi, membuat Yunhyeong dan teman-temannya ketakutan.
Beberapa detik kemudian, perempuan itu berlari meninggalkan mereka.
Yunhyeong, Donghyuk, dan Chanwoo bisa bernapas lega.
Mereka mulai membuka pagar dan masuk ke rumah Junhoe.
"Err...Junhoe benar-benar pemberani ya." Ujar Yunhyeong.
"Aku hampir mati ketakutan tadi," Chanwoo masih memegangi tangannya yang sempat merinding ketakutan.
"Jika disuruh pergi beli kopi lagi, aku tidak mau. Biar Hanbin dan Jinhwan yang pergi." Donghyuk mulai bersuara.
"Apa Junhoe tahu kalau ada perempuan seperti itu di depan rumahnya?"
"Entahlah, nanti kita tanya dia.."
✳