Junhoe sempat kebingungan melihat tingkah ambigu leader mereka yang tiba-tiba meminta nomor gadis itu.
Ia menatap ke teman-teman dibelakangnya, tapi semuanya mengangkat bahu.
"Apa yang kau tunggu?Ini." Hanbin menyerahkan ponselnya ke Junhoe.
Junhoe dengan cepat mengetik nomor gadis itu dan menyimpannya.
Setelah adegan canggung tadi, seisi mobil terdiam.
Sebagian tertidur, sebagian sibuk menatap layar ponsel masing-masing.
Mobil Hanbin akhirnya sampai di rumah Junhoe.
"Sudah sampai..."
"Sampai ketemu besok, semua.." Ujar Junhoe sambil membuka pintu mobil.
"Jika kau telat bangun besok, aku takkan menunggumu. Dasar pemalas!" Teriak Hanbin sembari membuka kaca jendela mobilnya.
"Baik! Aku tau itu leader-nim! Chalga!"
Junhoe pun memasuki rumahnya setelah menatap kepergian mobil Hanbin. Sekarang ada sesuatu yang janggal dipikirannya.
Sebenarnya, ada apa dengan Hanbin?
Memang, ketika mengantar Junhoe tadi sikapnya sudah seperti biasa.
Namun ketika bersama dengan gadis itu, dia kelihatan seperti bukan Hanbin, leader mereka yang berkharisma.
Ia lebih kelihatan seperti seseorang yang menahan gugup, terkesan canggung dan kaku.
Junhoe membuka pintu kamarnya dan membantingnya.
"Ah, Lelahnya!"
Ia melepas seragamnya dan mencampakkannya ke lantai. Lalu merebahkan badannya ditempat tidur.
Jika kalian bertanya betapa tidak teraturnya anak yang satu ini, itu mungkin benar.
Kedua orangtuanya hanya sibuk berbisnis ke luar kota. Mungkin bisa dihitung dengan jari berapa kali mereka pulang ke Seoul dalam setahun.
Junhoe hanya hidup sendiri di rumah bak istana ini.
Tidak ada siapa-siapa.
Satpam pun yang dulunya ada, sudah diusir olehnya.
Mereka hanya membuang-buang uangku, mereka hanya duduk sepanjang hari di pos tanpa mengecek rumahku, katanya setiap kali ditanya mengapa ia memecat kedua satpam itu.
Lalu bagaimana dengan makanannya?Pakaiannya?
Jangan khawatir.
Junhoe adalah tipikal manusia genius.
Ini hanya masalah sepele baginya.
Ia selalu memesan makan cepat saji. Atau jika bosan, ia mengajak gengnya untuk makan diluar.
Masalah pakaian? Ia tidak mau ambil pusing. Tinggal menelpon laundry, tukang laundry akan mengambilnya dan dalam beberapa hari semuanya sudah bisa dipakai.
Sungguh kehidupan yang mewah dan simpel.
Tapi jangan pikir seorang Koo Junhoe menyukai itu.
✳
Setelah mengganti pakaiannya menjadi lebih casual, Junhoe berbaring ditempat tidurnya seraya menghidupkan TV.
Namun pikirannya masih saja dipenuhi oleh rasa penasaran tentang Hanbin, ataupun gadis gila itu.
Ia mengambil ponselnya.
2.30 AM
Junhoe : Chanwoo-ah..2.30 AM
Chanwoo : Wae??