"Kau ketahuan," Joo Hyuk tersenyum sangar.
"Jangan mengelak. Katakan saja pembelaanmu di depan mereka."
So Hyun hanya diam dan mengikuti langkah oppa nya itu.
"Aku tidak mengencaninya, oppa. Kami hanya tiba-tiba bertemu di jalan, lalu yah...dia mengantarku pulang." So Hyun mencoba melakukan pembelaan.
Joo Hyuk duduk di sofa ruang tamu mereka dan mengisyaratkan adiknya untuk ikut duduk.
Joo Hyuk beranjak dari sofa menuju lemari di atas wastafel.
"Buatkan aku ramen." Ujarnya, sambil melempar dua bungkus ramen ke arah So Hyun.
Malam itu, lebih tepatnya subuh, kedua kakak beradik ini malah asyik bercengkerama sambil menonton serial kartun favorit mereka semasa kecil.
Mata mereka tidak mengantuk sama sekali.
Sebenarnya, mereka ini manusia atau makhluk nokturnal?
✳
"Pagi, pacarku."
Koo Junhoe dengan berani menunjukkan wajahnya di depan kelas So Hyun.
Seisi kelas terkejut. Ada yang langsung berbisik-bisik, ada yang masih terheran-heran, ada juga yang sangat shock sampai-sampai rahang bawah mereka hampir copot.
"Kim So Hyun, teganya kau?"
"Kau anggap kami ini apa?" Jungkook yang bahkan sedang mengunyah permen karet, membuangnya begitu saja karena berita mendadak ini.
So Hyun menghela nafas.
"Aku akan menjelaskannya nanti." So Hyun lalu buru-buru menjumpai sosok di depan kelas yang sedari tadimencari perhatian murid-murid di bagian pojok depan.
"Sunbae, bisa kita bicara sebentar?"
Junhoe mengangguk. "Bukankah itu tujuanku menemuimu?Apa itu pacarku?" Ujarnya dengan tingkah sok imut.
"Bisa kita bicaranya nati saja?"
"What the..."
"Aku tidak dapat menjelaskannya sekarang."
"Baik. Aku akan menjemputmu nanti. Jangan pulang sebelum kelasku selesai. Janji?" Junhoe menunjukkan kelingkingnya.
"Baik." Kata So Hyun sambil menyematkan kelingkingnya di jari kecil pemuda itu.
Ekspresi wajah seorang Kim So Hyun saat ini tidak dapat ditebak. Entah sangat, bahkan teramat bahagia, atau sangat malu dengan kejadian tadi.
"Kim So Hyun, kau berutang cerita pada kami !"
"So Hyun, apa kau benar-benar berkencan dengan Junhoe sunbae?"
"Aneh sekali, aku tak pernah mendengar mereka bersama,"
"Sejujurnya, bukankah Hanbin sunbae juga sering bersamanya?"
Suara-suara, baik yang terdengar berisik di tenganya, maupun gumaman kecil, semuanya didengar oleh So Hyun. Namun ia tidak peduli. Ia hanya ingin memastikan apakah pilihannya ini tepat.
Setelah mendengar ceramah oppa nya yang tidak berujung, So Hyun menjadi paham. Tidak ada salahnya terlibat dalam cinta segitiga. Ini bukan kesalahanmu dan bukan pula kesalahan mereka yang menyukaimu.
Cinta segitiga?
Benar...
.........So Hyun tidaklah bodoh untuk mengetahui bahwa dua pria yang notabene adalah kakak kelasnya itu menaruh hati padanya.