setelah kayce membasuh mukanya dari toilet ia baru mulai berani memasuki kelasnya lagi. kayce berjalan memasuki kelasnya bertindak seperti tidak terjadi apa-apa. namun, pandangannya teralihkan melihat calum yang sedang duduk bersama qayla. qayla menenggelamkan wajahnya dengan menyilangkan kedua tangannya. dan calum mengelus rambut qayla pelan menenangkan qayla.
yang ada di pikiran calum adalah kayce yang membuat qayla menangis. walaupun, faktanya iya. tapi sembilan puluh persen dari tangisan-nya adalah menangisi luke.
calum yang melihat kayce lalu segera mengalihkan pandangannya. kayce tidak tahu harus bertindak apa. ia menginginkan dirinya yang lama. dimana saat ia melihat calum, rasanya ia ingin menonjoknya. entahlah, waktu terlalu cepat berlalu. kayce tidak bisa menyalahkan calum, dirinya, bahkan hatinya.
kayce segera duduk di tempat duduknya membuka handphone-nya lalu mencari contact thomas.
kayce : thommy!!! :(
kayce segera memasukan handphonenya ke kolong mejanya saat melihat kepala sekolah yang sudah memasuki kelasnya diikuti dengan seorang guru yang tampak asing di mata kayce.
"anak--anak kenalkan ini namanya pak dadang. dia guru baru yang akan menggantikan mr.josh selama mr.josh pelatihan di luar negeri," ucap guru kepala sekolah.
pak dadang tersenyum, "selamat pagi anak--anak." sapa pak dadang, lalu kelas serentak menjawab sapaan pak dadang. setelah berbincang pelan dengan ibu kepala sekolah, akhirnya bu kepsek keluar dari kelas.
"ya-- seperti yang sudah kalian tahu nama saya dadang sumedang panggil saja pak dadang." ucap pak dadang membuat seisi kelas terkekeh.
"untuk mencairkan suasana untuk jam pertama bapak mau bermain game dengan kalian, setuju?" tanya pak dadang.
seisi kelas riuh, "setuju!" sorak seisi kelas, kecuali kayce tentunya.
pak dadang mengarahkan jari telunjuknya tepat di bibirnya, "jadi game-nya begini, ambil kertas lalu tulis pertanyaan apa saja terserah kalian, lalu lipat kertas tersebut. nanti bapak yang akan kumpulkan, oke?"
anak--anak mengangguk mengerti lalu segera mengikuti apa yang telah disuruh oleh pak dadang. kayce menatap kertas kosongnya, ia melirik calum lalu tersenyum singkat.
pernah ga ngerasain orang yang lu suka, suka sama sahabat lu sendiri? kalo iya, apa yang lo lakuin? kalo engga, lo bakal ngapain?
kayce melipat kertas tersebut lalu mengumpulkan kertas tersebut kepada pak dadang yang sedang keliling mengumpulkan kertas tersebut dengan kardus kosong.
"oke-- udah semua ya?" tanya pak dadang. "sekarang bapak akan milih random dari nomor absen ya." lanjut pak dadang.
"absen-- hm dua deh." ucap pak dadang.
anna berjalan ke depan kelas, berdiri tepat di sebelah pak dadang, "kan bapak belum tahu nama kamu, jadi kamu perkenalin diri dulu abis itu baru ngambil ini." ucap pak dadang sambil menunjuk kardus yang sudah terisi penuh dengan kertas.
"nama saya anna poella pak. panggil aja anna." ucap anna.
pak dadang mengangguk singkat lalu menyuruh anna mengambil salah satu kertas di dalam kardus tersebut. setelah anna mengambil kertas tersebut ia segera membukanya dan membacanya kencang.
"sebutin nama orang--orang yang pernah lo sukain di kelas ini!" ucap anna.
anna menelan ludahnya lalu menatap pak dadang, "pak-- ini-- di-- ja--wab?" tanya anna, ragu.
pak dadang terkekeh lalu menganggukan kepalanya. anna menggaruk kepalanya yang tidak gatal ditambah dengan sorakan seisi kelas menyuruh anna untuk cepat menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
line clone 2.0 ➗calum
Fanfictionkarna pada akhirnya kita akan sadar siapa yang patut diperjuangkan dan siapa yang harus dilupakan, kan? [sequel of ; line clone] Copyright © 2016 by dugong-bagong