t-wenty two

2.6K 607 545
                                    


kayce melangkahkan kakinya berjalan memasuki sekolahnya. kayce mengernyitkan dahinya menyadari semua orang menatapnya dengan tatapan aneh namun kayce menghiraukan mereka semua dan tetap berjalan ke arah kelasnya.

kayce melihat semua orang menertawakannya tanpa sebab yang jelas. kayce menelan ludahnya merasakan ada yang tidak beres pada hari ini. kayce berjalan namun kali ini ia berjalan menunduk tidak berani melihat apa yang ia lihat di depan matanya. qayla dan calum. mereka berdiri menghalangi kayce berjalan.

kayce melangkahkan kakinya ke kanan menghindari mereka, namun qayla menghalanginya. kemudian ia melangkahkan kakinya ke kiri menghindari qayla, namun calum menghalanginya juga. 

dengan terpaksa kayce mengangkat wajahnya melihat qayla yang memegang sebuah karton yang berisikan foto--fotonya di depan rumahnya. kayce menggigit bibirnya menyadari rahasia terbesarnya telah terbongkar. ia melirik calum, namun calum hanya meliriknya singkat lalu mengalihkan pandangannya ke qayla.

"kok diem? ga mau komntar apa gitu?" tanya qayla.

kayce menatap qayla lalu menundukan kepalanya.

"duh, nangis lagi."

"kasih tissue dong semua kasian nih tuan putri nangis." teriak qayla yang membuat semua orang yang berada di sekitar situ tertawa.

calum menatap kayce, ini udah yang kedua kalinya ia merasa sangat kasihan kepada kayce. tapi apa? egonya yang membuat ia tetap disana bersama qayla dan tidak bertindak apapun.

qayla mengangkat jarinya mengangkat jari telunjuknya, lalu mengangkat jari tengahnya, kemudian mengangkat jari manisnya yang membentuk angka tiga. semua orang melempar kayce dengan bola bola kertas yang bertuliskan huruf L tidak lupa mereka bersorak menyoraki kayce dengan kompak.

jika calum bisa memilih, sebenarnya ia mau memeluk kayce agar kayce menangis di pelukannya. namun egonya lagi yang membuat calum hanya menggeleng--gelengkan kepalanya mengusir pikiran itu segera pergi.

kayce mengangkat wajahnya lalu mengusap air matanya yang sudah berjatuhan layaknya air hujan,
"kenapa sih kalian? ada yang salah ya sama orang miskin? emang orang miskin kaya gue ga boleh ya hidup layaknya orang biasa kaya kalian? orang miskin kaya gue ga boleh ya sekolah di sekolah elit kaya gini? orang miskin kaya gue ga boleh ya berteman sama kalian? orang miskin kaya gue serendah itu ya di mata kalian? sebegitu bedanya ya gue di mata kalian?" tanya kayce.

"gue tau gue salah. gue tau gue ngebohongin kalian semua. gue minta maaf." ucap kayce. "terutama sama lo, qay." lanjut kayce. "dan sama lo juga, cal." lanjut kayce lagi lalu menatap calum yang juga menatap kayce dalam.

"gue bukan orang yang selama ini gue bangga-banggain. gue boong. gue bukan kayce yang selama ini gue pamer--pamerin. gue emang cuma orang miskin yang gatau diri. lo menang telak, cal."

"gue ga mau bilang ke lo karena gue takut lo ga bakal mau sahabatan sama gue, la. dan ternyata?" tanya kayce kemudian tersenyum.

"gue beda. gue emang ga cocok temenan sama lo, la. sama kalian semua."

"gue minta maaf, la." ucap kayce menatap qayla lalu menghapus air matanya yang jatuh entah untuk yang ke berapa kalinya.

kayce mengalihkan pandangannya ke arah calum, "maafin gue juga, cal." lanjut kayce lalu berlari meninggalkan mereka semua yang hanya terdiam tanpa mengeluarkan suara.

!i!i
halo semuwa heHEHe.

double update hm?

25/06/16 ; 19 : 40
-safee yg lagi ngifam duren

line clone 2.0 ➗calumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang