Prolog

147 14 12
                                    

"Kenalkan namaku Alysha, A-L-Y-S-H-A. Alysha Putri Novianti. Kalian bisa memanggilku Alysha. Aku dari SD Al-Hisyam" ucapku memperkenalkan diri di depan kelas.

"SD Al-Hisyam? Kamu adek kelasnya Disya, eh maaf, maksudnya Mbak Adis" tanya salah seorang kakak kelas berjilbab.

"Iyaa, Mbak Adis itu satu tahun di atas saya" jawabku senang.

"Oh ya sudah, silakan duduk. Ayo, sekarang sebelahnya" ucap mbaknya terus begitu hingga mengular.

"Kenalkan nama saya Damar Wulan Rifandika. Panggil saja Damar" ucap salah seorang murid lain di depan.

"He Al, anak itu lumayan ganteng ya?" ucap temanku dari bangku belakang -kalo gak salah namanya Renata-.

"Gak sih Ren, terlalu kurus untuk ukuran cowok. Mungkin karena tinggi ya?!"

"Panggil aja Rere. Aku lebih suka dipanggil gitu" sahut Rere.

Setelah itu, aku malah sibuk mengobrol dengan Rere tentang Damar tadi. Sampai-sampai aku terlewat satu bagian yang seharusnya penting.

"Kenalkan namaku Alvaro Gema. Panggil Gema"

"Namamu lucu yaa, Gema" komen salah seorang kakak kelas.

Tapi apa peduliku, aku dan Rere malah sibuk memerhatikan Renald yang sedari tadi diam di tempatnya. Dia terlihat cool, haha.

-----

Kenalkan aku Alysha dan aku menjadi orang paling bodoh saat mengenal seseorang bernama Gema.

***
Whoa, this is my new story. Oke aku jadi alay lagi, maaf nanti kalo misal ada typo atau ada part yang gaje minta ampun.

Buat @CintyaAnisa aku selalu nunggu ceritamu, wkwkwk.

IDIOT METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang