#author pov
Akhirnya setelah berdebat cukup lama dengan andre, ia mengikuti andre untuk tinggal dengannya dan saudara-saudaranya. Dengan izin orangtua angkatnya tentu saja. Valerie mendengus sambil memasukkan koper bawaannya ke mobil.
Kata andre disana sudah ada pakaian untuknya jadi dia hanya membawa beberapa pakaian dengan seragam sekolahnya.
Andre terkekeh melihat tingkahnya. Sungguh lucu. Dia sangat menyayanginya dan mulai sekarang valerie merupakan tanggung jawabnya.-----
#valerie pov
Hftttt akhirnya aku mengalah untuk ikut kerumahnya. Tentu saja aku mencoba berdebat dengannya.
Aku mendengus saat memasukkan satu koperku ke mobilnya. Ya aku hanya membawa satu koper katanya disana sudah ada pakaian untukku lagipula aku malas kalau packing banyak-banyak.
Aku sempat kaget melihat mobilnya, Lamborghini Aventador wow, tapi tentu saja aku tak menunjukkan kekagumanku karna aku masih sebel seenak jidatnya aja ngajak orang pindah. Capek vroh packingnya.Aku mendengar kekehannya disampingku. Dan aku semakin bete.
Setelah berpamitan kami langsung pergi ke rumahnya.
------
Oh my god... tenggelamkan aku...
Fix. Dia gila
Ini yang disebutnya rumah??
Oh damn that's awesome god..."Kau gila kalau menyebut ini rumah." Kataku masih sambil terkagum.
Dia terkekeh membuatku mendelik kesal kepadanya."Well terserah kau mau menyebutnya. Ini juga rumahmu." Katanya masih terkekeh. Huft rasanya aku akan tidak tenang disini.
Kami pun memasuki rumah atau yang bisa disebut mansion ini.
Saat memasukinya aku terkagum melihat arsitektur rumah ini yang sungguh demi apapun indah ini.
Kulihat didepan televisi ada sekitar 7 orang sedang sibuk masing-masing. 2 orang bermain x-box, satu orang tidur di sofa, seorang bermain hpnya,seorang lagi sepertinya mengerjakan sesuatu di laptopnya, dan satu-satunya gadis disana membaca majalah fashion.
"Hey yo, big bro what's up?" Seseorang menyapa kami. Dia yang bermain hp tadi. Aku menatapnya lama dan dia pun sama. Tatapannya tajam sama seperti pak andre.
"Oh my god... she's coming.. oh my god.. guys look!!!" Aku memutar bola mata mendengar ucapannya, sedangkan pak andre malah tertawa.
Mereka semua lalu memandangku sama tajamnya. Oh.. bahkan tatapan tajamku kalah dengan tatapan mereka yang errrrr... mematikan.
Aku perlahan bersembunyi dibalik badan andre meminta pertolongan. C'mon mereka seperti akan menguliti hidupku dan karna aku masih ingin tetap hidup jadi sementara aku akan berdamai dengan pak andre. Yah meskipun aku masih amat sangat dongkol dengan sifatnya yang semaunya itu.
Dan sepertinya dia paham bahwa aku agak ngeri dengan orang-orang itu akhirnya dia membuka suara.
"Hmm... dia valerie guys. Adik kita. Dan kuharap kalian jangan membuatnya takut." Aku menatap andre tajam. Apa katanya? Takut? Hhhh dalam kamusku tidak ada kata takut. Rrrr shit oke aku agak takut "agak" oh valerie mereka menakutkan.
Sebentar... sepertinya ada yang janggal. Apa tadi katanya? Adik kita?
KAMU SEDANG MEMBACA
Valerie (Slow Update)
Teen FictionValerie dengan sejuta rahasia yang ia simpan.