Huft... kenapa mereka bisa ada disini? Kupandang heran jessie, qwenzy, dan anna.
"Kenapa kalian bisa ada disini?"
Mereka terkekeh mendengar ucapanku.
"Ehm.. actually, we dont know babe... kami bertiga sedang nongkrong di cafe biasa lalu mereka nyamperin kita." Ucap jessie membuatku melotot sekali lagi. Bagaimana bisa?
Oh.. aku tau sekarang, pasti ini kerjaan tuyul2 ini.
"Valerie.. kami hanya membantumu untuk menjelaskan siapa kau sebenarnya sekarang." Kata will sambil terkekeh.
"Dan kenapa lo nyembunyiin rahasia sebesar ini ke kita val? Apa lo nggak nganggep kita sahabat?" Tanya qwenzy yang membuatku sedikit merasa bersalah. Sungguh.
"Bukannya gue mau bohongin kalian, tapi emang baru kemaren gue ketemu keluarga gue " jelasku.
"Oke gue bakal jelasin." Lanjutku.
"No val, kita udah di jelasin sejelas-jelasnya." Ucap lily.
Aku memutarkan bola mata setelah mengerti ucapan mereka.
Well, mungkin kalian bingung karna diawal aku mengatakan "baru kali ini aku mendapatkan sahabat" or anything like that.
Sebenarnya adalah....
Mereka semua dulu sahabatku i mean sebelum menjadi bagian dari keluarga simpson. Karna sekarang beberapa dari mereka adalah saudara ku bukan?
Dulu kami bersahabat, but mereka melanjutkan pendidikan di luar negeri dan mereka tak menghubungiku. Dan aku marah so that's what happened.
"Hello valerie, back to earth!" Sentak justin membuatku sadar bahwa mereka telah memasuki rumah. Tanpa kupersilahkan ingat itu. Aku mendengus berbalik menatap mereka yang tengah terkekeh. God, cobaan datang.
Tiba-tiba.....
Ada sepasang tangan memeluk pinggangku. Tanpa kutoleh aku tau siapa pemilik tangan ini dari aromanya yang begitu err... harum?
Lagi-lagi aku mendengus sebal merasakan kehadirannya.
"Masih hidup kau ternyata." Kataku sarkas.
"im sorry baby.. i had some problem." Katanya sedikit menyesal.
"Kukira kau telah termakan kangguru disana." Kataku asal. Dan kalian tau? Semua tertawa. Hey! Apa yang salah?
"Baby.." dia mengeluarkan puppy eyes nya. Good, aku menyerah.
"God, oke noprob. Entah kenapa aku tak bisa mengabaikan mu." Gerutuku. Dia terkekeh lalu memelukku lagi kemudian mencium pipiku. Huft tak taukah dia bahwa ini tempat umum, lagipula mau taruh dimana mukaku saat mereka melihatnya yang seperti kepiting rebus. Sabar valerie sabar. Semua terkekeh melihat mukaku pastinya.
"Kamu ga selingkuh kan? Selama aku pergi?" Tanyanya memicingkan mata. Hey, apa-apaan ini, dia yang meninggalkanku tapi kenapa dia yang menanyakannya? Harusnya aku bodoh!
"Harusnya aku yang bertanya stupid! Bukankah kau yang meninggalkanku? Berarti aku bebas bukan melirik cowok lain." Ucapku menatapnya tajam. Dia melotot menatapku.
"No, baby.. akan kubunuh siapapun yang berani mendekatimu. Aku bersumpah." Wow, sepertinya aku salah bicara. Dan ini tak akan baik bila kulanjutkan.
"No al, im still waiting you." Balasku menenangkannya. Dia menatapku lembut lalu mencium keningku.
Kalian penasaran siapa dia? Baiklah kuberitau
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tampan?
Kuperingatkan satu hal. Jangan coba-coba mendekatinya. Ia milikku. Allando adelardo smith adalah pacarku, tunanganku. Kalau kalian berani mendekatinya akan kubunuh kalian semua.
Baiklah enough,
"Siapa swee...." andre mematung saat melihat mereka. Tamunya maksudku.
Kulihat qwenzy, jessie, dan anna membulatkan mata melihat pak.. eh kak andre disini.
"Pak andre?" Tanya anna bingung.
"Hai anna, saya kakaknya valerie, and dont call me "pak" that makes me feel like im older than my age." Jawab kak andre.
Kak andre sedikit terbengong melihat sahabatku yang lain.
"Wow... you must explain to us honey... lets go kakek memanggilmu." Katanya setelah beberapa detik menguasai dirinya.
Al merangkulku lalu menyeretku berjalan ke taman belakang, tempat diadakannya pesta.
---
#author pov
Semua yang ada di taman belakang amat terkejut saat melihat siapa tamu yang datang kecuali andre pastinya. Bukan, mereka tak terkejut saat melihat ketiga saudara dan satu saudari mereka. Mereka terkejut saat melihat siapa yang datang dengan mereka. Bahkan mereka hampir pingsan saat melihat seorang laki-laki yang merangkul valerie.
Mereka bukan orang biasa. Semua orang tau itu.
"Wow bagaimana bisa seorang william adelio cetta pengacara terbaik dengan usia 17 tahun bisa kenal dengan keponakanku?" Tanya evans.
"Entahlah." Ucap william sambil mengendikkan bahu.
"Dan bagaimana seorang richard hansel thomas penguasa benua amerika juga mengenal anak perempuanku satu-satunya?"Tanya james.
Richard hanya mengendikkan bahu.
"Justin devian chayton. Dokter terbaik di amerika serikat. Bagaimana bisa?" Kini giliran david yang penasaran.
"I dont know." Jawabnya sekedarnya.
"Steven ackerley addison hacker terbaik yang paling dicari. Bagaimana bisa mengenal cucuku?" Tanya arthur.
"Aku tak tau."
"Levi andrean smith. Pemimpin gangster yang dikenal kejam. Lily arabella rezfan, zoya arellia collins, dan zevana belvania william supermodel yang dikenal jutek dan tak mudah berteman. Chrissy angelina tompson penyanyi yang baru naik daun dan sulit ditemui. Olivia janetta costanza pengusaha yang cerdik dalam menghadapi lawan dan terkenal sangat dingin bagaimana kalian bisa mengenal adikku?" Kini giliran andre yang menyuarakan pertanyaannya.
Mereka hanya tersenyum sambil mengendikkan bahu.
Sepertinya kata tidak tau melingkupi mereka dalam keheningan pikiran mereka masing-masing.
"huft dan wow allando adelardo arsenio. Pria tertampan, pebisnis handal di dunia. Apa hubungan mu dengannya?" Tanya alicia. Seluruh kakak laki-laki valerie tampak melotot mendengarnya.
"Well, aku mencintainya dan dia mencintaiku." Jawabnya sekedarnya.
Valerie melotot mendengar jawabannya yang singkat itu. Tak bisakah ia menjelaskan sedikit lebih detail dan mengapa mereka semua seenaknya sendiri? Batinnya jengkel.
"Berapa lama kalian pacaran?" Tanya max penasaran.
"3 tahun." Jawab al membuat semua orang disana kaget setengah mati. Termasuk para sahabatnya.
"Huft kau memang memiliki banyak kejutan val." Komentar sean.
"Ya dan aku tak menyangka bahwa kau mengenal mereka semua." Sambung leon.
Valerie hanya diam tak menanggapi.
"Lupakan saja hahaha ayo berpesta!" Teriak valerie
