satu

3.6K 103 2
                                    

"Valerieee akhirnya lo dateng jugaa gue pikir lo masih ngebo noh dirumah." Sambut anna santai setelah aku memasuki kelas.

"Sialan lo, gini-gini gue juga bisa kali bangun pagi." Anna meringis mendengar kataku.

"Kalo lo pikir jam 7.05 itu masih pagi gue ucapin selamat setidaknya lo sampe sekolah paling pagi daripada biasanya." Kali ini giliranku yang meringis mendengarnya.

"Ye, penting belom ada guru yang dateng."

"Valerieeeeeeeee guee pinjem pr fisika dong, gue blom ngerjain nih. Eh tunggu dulu, tumben lo dah dateng."
Aku meringis lagi mendengar kalimat jujur dari qwenzy.

Plakk
Ada yang menimpukku dari belakang membuatku menoleh.

"yo men rekor nih bangun pagi." Tawa jessie meledak diikuti tawa anna dan qwenzy.

"Ishh.. kalian ini, malah ngeledek." Kataku menggerutu.

"Sorry bebi, btw minjem pr fisika dong." Kata qwenzy dengan puppy eyesnya menatapku setelah menghentikan tawanya.

Kulemparkan buku prku kearahnya dengan kesal. Qwenzy menangkapnya sambil tertawa lalu pergi kearah mejanya dan mengeluarkan buku prnya.

------

#author pov

Murid-murid duduk dengan tertib saat andre menginjakkan kakinya di Kelas x.ipa1 ini. Murid-murid sepertinya kaget juga beberapa berteriak girang saat melihatnya masuk.
Semua berkasak-kusuk.

Pandangannya menelusuri kelas ini dan berhenti tepat di seorang gadis bermata biru, hidung mancung, dan berambut hitam legam. Sungguh dia ingin menghampirinya dan memeluknya sekarang juga. Bertahun-tahun dia mencari sampai akhirnya kemarin detektif nya mengatakan bahwa ia bersekolah disini. Dia berjanji akan melindunginya dengan hidupnya mulai sekarang.

Amdre berdehem agar seluruh murid-murid diam. Ia mulai memperkenalkan dirinya.

"Perkenalkan nama saya andre. Saya menggantikan ibu vita untuk sementara karna tidak dapat mengajar hari ini dan seminggu kedepan."

------

"Woahhh akhirnya selesei juga pelajarannya... ganteng banget sumpah pak andreee uuuu.. aku padamu." Qwenzy dan anna menertawai ucapan jessie tadi. Sedangkan valerie hanya diam tenggelam dalam pikirannya.

"Aneh.. kok kayaknya gue deket ya sama pak Andre tadi." Batinnya.

"Hoyyy.. ngalamun aje lo neng..." anna menyadarkan lamunannya. Valerie terkesiap lalu tersenyum.

"Nggak, gue lagi mikirin novel gue kemaren dear nathan gue taruh mana ya. "

"Makanya neng, kalo naruh itu dinget-inget. Lo sih teledor." Mulai lah aksi saling meledek satu sama lain.

----

Sepulang sekolah, andre mendatangi rumah sederhana sesuai arahan dari orang-orang suruhannya.

Ia mengetuk pintu dan muncullah wajah yang selama ini ia cari. Orang yang membukakan pintu terkesiap. Bola matanya membesar kaget menatap andre. Andre terkekeh melihatnya. Sungguh lucu menurutnya orang yang ia cari ini.

"Pak andre??? Ngapain bapak ke rumah ini?? Bapak nyasar?" Ucap valerie memecah keheningan.

Sekali lagi andre terkekeh melihatnya. Dan sepertinya valerie mulai kesal karna ucapannya tidak dihirau kan. Ya, orang yang selama ini dicarinya adalah valerie. Mengetahui valerie mulai kesal, andre mulai bicara.

"Hai.. sapaan yang tepat untuk tamu sepertinya Valerie Lavoise Simpson."

Valerie kaget mendengar gurunya itu bisa tau nama lengkapnya dan ia mengerutkan dahi saat dia menambahkan nama simpson dibelakangnya. Bukankah itu nama keluarga yang kaya raya? Seluruh dunia tau itu. Dan valerie yang update mana mungkin ketinggalan. Memang nama belakangnya ada huruf s yang tidak diketahuinya kepanjangan nama itu.

"emm.. valerie.. bisakah saya masuk? Ada yang harus saya bicarakaan dengan kedua orangtua mu." Andre mengembalikan valerie dari lamunanya.

"Eh... hmm boleh kok pak silahkan masuk." Dengan canggung valerie mempersilahkan masuk. Sekali lagi andre dibuat terkekeh oleh nya.

Valerie (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang