"Val, bangun udah jam 6 lebih loh sayang." suara lembut itu membangunkan valerie dari tidur nyenyaknya.
"Hhh... Jam berapa ma?" tanyanya yang masih berusaha mengumpulkan nyawa.
"Jam 6 sayang. Bukannya kamu harus sekolah hari ini?" ucap venada dengan halus.
"APAAA? MAMA AKU TELAT!" setelah mencium pipi ibunya, vale langsung lari pontang panting ke kamar mandi. Venada yang melihat hanya bisa menggelengkan kepala gemas melihat putrinya itu. Ia lalu membantu menyiapkan pakaian putrinya itu kemudian beranjak.
-------
Valerie yang telah rapi dengan seragam sekolahnya berjalan menuruni tangga well, dengan sedikit tergesa-gesa. Di meja makan hanya di dapatinya kedua orang tuanya. Mungkin para saudaranya sudah berangkat kerja atau sekolah.
"Morning mom, dad." sapanya lalu menciumi kedua orang tuanya.
"Morning honey. Tumben kamu kesiangan." ucap james sedikit terkekeh.
"Entahlah. Mungkin aku kelelahan setelah kemarin menyusuri mall." ucapnya lesu.
James dan venada hanya terkekeh geli mendengarnya. Mereka mendengar dari alland kemarin ketika menjelaskan kenapa putrinya tersebut bisa terlambat pulang.
"Kenapa kamu masih santai? Setau mom kamu udah telat sayang."
"Huh, justru karna udah telat mom. Biar deh val mau sarapan dulu laper." ucapnya dengan acuh tak acuh dan mulai menyendok nasi.
Sekali lagi, dua orang dihadapannya hanya bisa terkekeh geli mendengarnya.
Setelah menghabiskan sarapannya, valerie berpamitan kepada kedua orang tuanya.
"Kamu gamau papa anter? Sekalian papa mau kerja."
"Mauuuu." jawab valerie dengan semangat. Lumayan kan tumpangan gratis.
"Okey let's go. Bye honey. I love you." valerie memalingkan muka. Walaupun dia sering melihatnya tapu tetap saja ia merasa risih.
"Bye mom." ucapnya lalu menyalimi dan mencium pipi ibunya itu.
-----
"Kamu yakin papa anter sampe sini baby?" tanya jame heran. Pasalnya valerie meminta untuk diturunkan di halte dekat sekolah. Padahal dia sudah terlambat.
"Yakin pa, lagian udah sama-sama telat juga. Aku duluan." jawabnya meyakinkan.
"Okey kalau gitu kamu belajar yang baik ya. Jangan bandel." ucap james seraya mencium kening anaknya. Valerie lalu menyalimi ayahnya dan berlalu.
Setelah mobil james tak terlihat, valerie berjalan santai ke depan pintu gerbang sekolahnya. Well, pintunya dikunci. Dan sialnya, cuma dia yang terlambat hari ini. Fyi, di sekolah ini aturan yang berlaku sangat ketat, dan hukumannya untuk yang melanggar sedikit menyiksa. Mungkin valerie akan di beri hukuman lari keliling lapangan basket 20kali. Buat cewek itu banyak -,-.
"Hei kamu! Kamu murid dari fhs kan? Kalian itu nggak punya aturan sama sekali! Urakan semua!" hardik seorang guru piket yang berjaga di depan pos satpam. Yah, dia guru terkiller disini, sejauh ini.
"Dasar kalian itu tidak punya aturan! Kalau bukan karna pemilik sekolah ini ada kerabat dengan pemilik sekolah kalian tentunya ini tidak akan terjadi." sambil membuka gerbang, beliau tetap menggerutu.
Fyi, jadi sebenernya fhs ga jelek kok masih ada di peringkat 10 besar sma di Jakarta. Tapi karna shs nomer satu, jadi you know lah.
"Karna saya lagi badmood, kamu puterin lapangan sepak bola 20kali."
KAMU SEDANG MEMBACA
Valerie (Slow Update)
Teen FictionValerie dengan sejuta rahasia yang ia simpan.