Six

527 39 5
                                    

Tempat itu sangatlah ramai. Semua orang fokus terhadap panggung yang megah, kesan festival sangat melekat pada panggung itu. Semua orang, menunggu seseorang yang akan berdiri di sana. Menunggu orang yang akan membawa mereka menuju kebahagiaan.

Tiba-tiba, seorang lelaki muncul di atas panggung bersamaan dengan musik yang menggelegar. Semua orang yang menonton, bersorak riuh karena ia sudah datang. Ya, Martin Garrix sudah datang.

Martin memulainya dengan track Animals, lalu dilanjutkan dengan track lainnya. Ada beberapa lagu yang ia remix yang dapat membawa suasana baru karena seorang Martin Garrix.

Saat track BFAM berputar, tiba-tiba seorang lelaki jangkung muncul dari persembunyiannya. Para penonton dibuat kaget karenanya. Julian Jordan menjadi mistery guest kali ini di Tomorrowland.

BFAM masih berputar, semua orang berloncat-loncat dengan gembira. Begitupun dengan Martin dan Julian.

Setelah selesai, Julian dan Martin saling merangkul satu sama lain dengan senyuman bahagia. Mereka layaknya sahabat yang sangat bahagia dan tak terpisahkan.

Mereka turun dari panggung dan menuju tenda untuk bintang tamu. Dikelilingi oleh para pengawal, agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan.

Setelah sampai, mereka tidak seperti di atas panggung yang bersahabat dan saling akur. Justru mereka seperti tak mengenal satu sama lain dan bersikap dingin.

"Julian! Ayo minum!" Ucap Skrillex.

"Aku sedang tidak nafsu." Ucap Julian.

"Oke kalau begitu, bagaimana denganmu Martin? Ingin minum cocktail?" Ucap Skrillex.

Lalu tawa riuh menggema di tenda itu. Semua DJ tertawa mendengar ucapan Skrillex atau nama aslinya Soony.

"Hey, aku tidak bercanda. Memangnya ada apa dengan cocktail? Maafkan aku Martin, tak usah hiraukan saja mereka." Ucap Skrillex.

"Tak apa, lagipula aku sudah biasa." Ucap Martin.

"Hey Martin! Tadi aku melihatmu tampil, kau keren sekali!" Ucap Angela.

"Terima kasih, Angela. Tadi kau juga keren sekali." Ucap Martin.

Tiba-tiba dehaman dari semua DJ di tenda itu bersahut-sahutan.

"Ada apa dengan kalian semua? Memangnya ini musim batuk?" Ucap Martin.

Semuanya menggeleng dan kembali melanjutkan minum-minum.

"Aneh sekali, sepertinya mereka harus dibawa ke rumah sakit." Ucap Martin.

Martin dan Angela tertawa.

"Julian! Kau mau kemana?" Ucap Tiesto saat melihat Julian yang hendak keluar dari tenda.

"Aku ada urusan sebentar." Ucap Julian, lalu pergi.

"Urusan?" Gumam Martin.

"Ada apa Martin? Kalau kau ingin tahu, ikuti saja dia." Ucap Angela.

Martin mengangguk. Sebelum ia mengikuti Julian, terlebih dahulu ia mengintip lewat celah tenda.

Di luar, terlihat Julian yang sedang berdiri menunggu seseorang. Terbukti dengan wajah yang sedikit gelisah dan bergerak mondar-mandir. Tiba-tiba Kathryn datang menghampiri Julian, lalu memeluk Julian dengan raut wajah yang senang, begitupun dengan Julian.

Hati Martin remuk begitu saja. Melihat hal yang sama seperti dalam mimpinya, walaupun sedikit berbeda.

"Menyedihkan sekali." Ucap Angela.

Red Lips [m.g]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang