Chapter Twenty Three

3K 94 12
                                    

They meet again

Chapter 23

Pak iyon memberhentikan mobilnya tepat di depan rumah yang bernuansa putih. Aireen memperlihatkan lingkungan rumah tersebut yang cukup tenang.

"Apa disini tidak ada yang berkeliling menjaga malam?." Tanya Aireen.

Pak iyon menggeleng, "hmm... Biasanya sih satpam, tapi gak tau deh kemana satpamnya.", Pak iyon mencabut kunci mobil dari tempatnya "yuk turun!."

Aireen mengangguk lalu ia keluar dari mobil Pak iyon sembari membawa koper besarnya. Saat Pak iyon mau membuka pintu rumahnya Aireen menahan tangan Pak iyon, "apa tidak keberatan bila aku menginap di rumah bapak?."

"Tentu saja! Istri dan anakku pasti akan senang." Jawab Pak iyon sembari tersenyum lalu dibalas oleh Aireen.

Pak iyon memutar knop pintu lalu Aireen langsung diperlihatkan seorang wanita yang mungkin usianya sudah 42 tahun dan seorang anak perempuan yang mungkin berusia 10 tahun.

"Ayahhhhh!." Teriak anak tersebut lalu menghambur ke pelukan Pak iyon dengan senang hati ia membalasnya.

"Princess ayah, menunggu ayah pulang?." Tanya Pak iyon.

Anak perempuan tersebut mengangguk, "aku ingin makan malam bersama dengan ayah." Ucapnya manja.

Tak lama kemudian anak perempuan itu memerhatikan Aireen dari atas ke bawah dengan pandangan yang sedikit tidak suka.

"Siapa dia ayah?." Tanya anak tersebut.

Pak iyon tersenyum lalu istrinya menghampirinya dan tersenyum pada Aireen, "dia kak Aireen, murid ayah waktu ayah masih mengajar di SMP."

"Wahhh, sudah besar ya?." Tanya istrinya.

Aireen tersenyum, "Selamat malam."

"Malam, ayo masuk!." Ajak istri Pak iyon dengan ramah.

Saat mereka tiba di ruang tengah Pak iyon dan istrinya mempersilahkan Aireen untuk duduk dan menghidangkan Aireen beberapa snack.

"Ma, malam ini Aireen akan tidur di rumah kita soalnya dia lagi butuh bantuan." Ucap Pak iyon.

Istri Pak iyon yang bernama Haura mengangguk, "silahkan kebetulan kami punya kamar kosong disini."

"Terima kasih ibu." Jawab Aireen.

Setelah itu keluarga Pak iyon dan Aireen menikmati makan malam mereka bersama. Aireen senang Tuhan masih menyayanginya dengan memberi bantuan malam ini padanya, ia tidak kuat bila harus bertahan dengan perkataan pedas dari Kelvin.

"Oh Iya, bagaimana dengan kuliah kamu?." Tanya Pak iyon.

Aireen sempat menegang namun ia kembali seperti biasa, "aku tidak kuliah pak."

"Loh kenapa?."

"Pada saat mau masuk kuliah, aku di tawari untuk bekerja."

"Kerja? Kerja apa?."

Aireen tersenyum sejenak, "seorang pembalap mobil."

"Mobil? Wah hebat?."

Aireen tersenyum, "biasa dikenal perempuan nakal."

"Hahaha, jangan dengerin orang."

Aireen mengangguk lalu melanjutkan makan malam yang di sediakan oleh Haura, istri pk iyon.

••••
Kelvin membuka matanya perlahan ia melihat sekeliling ternyata ia masih berada di mobil, ia ketiduran saat mencari Aireen. Kelvin benar-benar pusing kemana lagi ia harus mencari Aireen.

WLIT [2] : They Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang