19. him

166 15 0
                                    

"Noona bangun.... Noona yaa..."

Rooxie terbangun dari tidur nya karena suara berisik dibawah, dan juga suara teriakan adik nya.

"Yayaya aku sudah bangun" Rooxie duduk di tempat tidurnya untuk mengumpulkan tenaganya sebelum turun ke lantai bawah.

"Noona aku serius, kau harus cepat bangun" suara Ji Sang sangat mengganggu Rooxie daritadi. Ia terus mengoceh tidak jelas agar sang Noona cepat cepat bagkit dari tempat tidurnya.

"Ugh Ji Sang bisakah kau turun duluan saja? Aku akan menyusul nanti setelah mandi" Ji Sang pun menuruti perkataan sang Noona dan turun.

Rooxie sudah selesai mandi dan langsung turun ke tempat suara berisik berasal. Ia terkejut melihat dibawah banyak barang barang dimana mana.

"Eomma ada apa ini eoh?" Rooxie duduk di meja makan tepat saat semuanya sedang menyantap sarapan mereka.

"Eomma hanya ingin menaruh barang barang yang sudah tidak terpakai di loteng, kau mau membantu kan"

"Iya eomma" Rooxie menuruti perkataan sang oemma dan melanjutkan sarapan pagi nya.

Setelah selesai makan Rooxie langsung disuruh pergi ke loteng, dan menaruh 1 kotak dus berisi pakaian pakaian lama. Suasana loteng sangat berdebu dan sedikit gelap. Rooxie berjalan perlahan menuju ke ujung loteng agar ia tidak terjatuh.

Saat sampai di ujung loteng ia langsung menaruh dus tadi di lantai dan membuka tirai yang menutupi jendela kecil di loteng. Sinar matahari pun masuk dan menyinari loteng, meski tak seberapa tapi setidak nya cukup menerangi langkah kaki Rooxie.

*bruk*.

Rooxie tidak sengaja menabrak sesuatu disepan nya. Ia meraba raba dan terasa seperti sebuah kotak. Kotak berukuran lebih kecil daripada dus yang ia tadi bawa. Rooxie mengambil kotak tersebut dan membawanya kekamar.

"Ya! Noona jangan naik dulu. Ini masih banyak barang" teriak Ji Sang saat melihat Rooxie berlari lecil menuju kamarnya.

Rooxie sama sekali tidak memperdulikan ocehan Ji Sang. Ia sekarang hanya tertarik dengan kotak temuannya.

"Apa ini?" Rooxie membuka kotak tersebut.

Ia menemukan banyak barang dalam kotak tersebut. Mainan anak kecil, foto foto orang yang ia tidak kenal, tapi satu orang yang ia kenal.

Jadi selama ini, dia?

Rooxie sudah bisa menyimpulkan siapa pemilik kalung yang dulu ia temukan di kamarnya tersebut.

"Bagaimana cara aku mengembali kan nya?" gumam Rooxie

•••

Pagi harinya, Rooxie bangun tidak dengan semangat. Hari ini Rooxie masih liburan sebelum akhirnya masuk pada tahun pelajaran baru.
Ia memutuskan untuk pergi berjalan jalan sendiri hari ini.

Rooxie sampai di tempat yang dituju nya. Tempat wahana bermain dekat kota. Hari ini pengunjung wahana lumayan ramai, mengingat hari ini musim liburan.

Rooxie hanya berjalan sedirian di tengah keramaian orang orang yang ia tak kenal. Ia mengarah ke wahana kincir angin.

"Silahkan..." kata petugas penjaga kincir angin.

Rooxie sudah duduk di salah satu ayunan di kincir angin. Ia menunggu kincir angin dijalan kan, sendirian. Seseorang tiba tiba membuka pebatas pintu kincir angin dan masuk, lalu duduk di hadapan Rooxie.

"Bukan kah kau sendirian?" Tanya
nya kepada Rooxie

"Ohh... Sunggyu sunbae.." jawab Rooxie. Ia baru menyadari bahwa ada seseorang dihadapan nya. Sunggyu hanya tersenyum kepadanya.

Kincir angin mulai dijalan kan. Perlahan lahan naik keatas, berputar mengelilingi roda raksasa itu. Sunggyu hanya menatap Rooxie tanpa bersuara sedangkan Rooxie memandang pemandangan di bawah dari kincir angin.

"Ada masalah?" Ucap Sunggyu memecah keheningan diantara mereka. Rooxie hanya menggeleng dan tidak mengalihkan perhatian ke arah Sunggyu.

"Hanya merasa bosan" jawab singkat Rooxie. "Jadi..kenapa sunbae sendirian?" lanjutnya yang mulai mengarahkan pandangan nya kepada Sunggyu.

"Entah lah. Tapi sekarang bukankah aku bisa melakukan perpisahan dengan mu?"

"Perpisahan?"

"Ya... Sebentar lagi aku sudah tidak menjadi sunbae mu"

"Oh iya" Rooxie baru mengingat bahwa Sunggyu sudah lulus dari Woollim school. "Sunbae tetap lah sunbae" Kata Rooxie sambil tertawa kecil.

Tidak terasa kincir angin sudah berhenti. Rooxie dan Sunggyu keluar dari kincir angin dan menuju tempat lain.

Perasaan Rooxie lebih membaik saat ini, karena Sunggyu (?). Ia sudah menampilkan senyum nya dan menyerukan tawa nya lagi.

Tak terasa hari mulai gelap. Rooxie dan Sunggyu duduk taman yang berada tidak jauh dari pusat wahana. Rooxie duduk pada salah satu ayunan di taman tersebut, sedangkan Sunggyu hanya bersandar pada tiang ayunan yang Rooxie duduki.

"Sunbae... Kau akan melakukan apa setelah benar benar lulus nanti" kata Rooxie sambil mengayun-ayunkan kaki nya perlahan.

"Entahlah..." kata Sunggyu sembari berjalan menuju ayunan di sebelah Rooxie.

Rooxie terus memandang Sunggyu dengan tatapan sedih dan bingung. Seperti ada kata yang harus diucapkan kepada Sunggyu, tapi Rooxie tidak mampu mengatakan nya.

"Ayo...kita harus pulang" kata Sunggyu sambil menarik tangan Rooxie. Rooxie yang saat itu masih melamun hanya mengikuti tarikan Sunggyu.

Malam ini Sunggyu mengantar Rooxie pulang ke rumah nya. Saat di perjalanan ada beberapa orang sedang berkumpul dan mabuk. Rooxie merasa takut dan risih saat melewati mereka, ia hanya merundukan kepalanya dan masih berpegangan tangan dengan Sunggyu.

Bau alkohol mulai tercium saat mereka hanya berjarak beberapa langkah dengan para pemabuk tadi.

"Hei...lihat disana, ada pasangan muda....se...sedang berpacaran" kata seorang lekaki tua sambil menghampiri Rooxie dan Sunggyu. Mereka berdua hanya terus berjalan dan tak menghiraukan nya.

"Ya! Kenapa mereka sombong sekali" kata lelaki tua lain yang sedang duduk bersama 2 teman lainnya. Ia menghalangi jalan Sunggyu dan Rooxie sambil memegang botol minumannya, ia terus berkata tidak jelas di depan mereka. Rooxie dan Sunggyu akhirnya melewati si pria tua tadi, karna mereka sudah tidak tahan dengan bau alkohol yang keluar dari mulut nya.

"Hei...dasar kau anak kurang ajar!" kata si pria sambil melemparkan botol minum nya.

Botol beling itu menghantam pundak Sunggyu yang berjarak hanya 10 langkah dari si pelempar, sekumpulan orang tadi langsung pergi dan meninggalkan Rooxie dan Sunggyu berdua di jalan sepi itu.

"Sunbae...pundakmu" Rooxie yang tadi berada di samping Sunggyu kini sudah beralih menjadi di belakang nya. Ia melihat beberapa pecahan beling menembus pakaian Sunggyu dan menancap di punggung nya, ia pun mengeluarkan hp dan menelfon ambulance segera.

Give Me a Dream [INFINITE FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang