Rooxie berjalan menuju kelasnya, melewati beberapa siswa yang berwajah baru di Woollim School.
"Rooxie!" sapa Seulbi yang sudah duduk di samping bangku nya. Rooxie tersenyum dan berlari kecil kearah Seulbi.
"Ya siapa yang suruh kau duduk disini?" Seulbi hanya tertawa kecil dan tidak menghiraukan omongan temannya itu.
Seorang namja berlari kedalam kelas dan lansung menempati tempat duduk di balakang Seulbi dan Rooxie. Sungjong. Ia terlihat kelelahan setelah berlari tadi, entah apa yang mengejarnya sampai sampai ia harus berlari seperti itu.
" Sungjong-a, kau kenapa?" Kata Seulbi yang langsung menoleh kebelakang bersama Rooxie.
Sungjong mengumpulkan nafasnya "a-ada adik nya L" nafas nya terdengar terengah-engah saat berbicara.
Seulbi dan Rooxie saling bertukar pandang. Memikirkan semenyeramkan apa adik L, lebih tepatnya adik tiri.
"ya apakah dia sangat menakutkan?" Rooxie masih memasang ekspresi tidak percaya kepada Sungjong, ia berfikir bahwa L dan Sungjong terlalu berlebihan terhadap sikap yeoja kelas satu itu.
Sungjong membalas tatapan Rooxie dengan tatapan sinisnya. "kau akan mengetahui nya saat kau sudah bertemu dengannya" Sungjong masih mencoba menyakinkan kepadanya bahwa adik L bukan lah sembarang orang yang ia bisa bilang menyebalkan begitu saja. Bahkan mungkin bukan dirinya dan L yang berpendapat seperti itu, semua orang yang sudah berurusan dengan nya akan menjadi jengkel.
Rooxie hanya memutar bola matanya dan masih tidak percaya dengan anggapan Sungjong.
Sebelum pulang sekolah Rooxie pergi ke kedai milik orang tuanya. Ia berjalan menuju kedai sendirian.
*bruk*
Rooxie terlalu lengah saat berjalan sehingga tidak sengaja menabrak seorang wanita di sebrang kedai.
"ah ajumma, joesonghamnida..." Rooxie merunduk lalu membantu perempuan paruh baya tersebut untuk berdiri. Rooxie juga membatu wanita tadi mengumpulkan barang barang nya yang terjatuh bersamanya.
"ah tidak apa apa" balas nya sembari melarang Rooxie mengumpulkan barang barangnya
"ani... joesonghamnida ajumma, aku tidak melihat ada seseorang di depan ku, ini" ia menyodorkan tas isi belanjaan nya itu. Rooxie berhenti berbicara saat melihat wajah wanita itu, ia tidak terlalu asing dengan wajah nya.
"ne... terimakasih aku pergi dulu" tidak ada jawaban dari Rooxie, hanya menampilkan senyum tipisnya. Dirinya masih memandang punggung si wanita tadi sampai benar benar menghilang dari hadapan nya.
Wajah nya.. kenapa tidak asing?
*kling* bunyi bel terdengar saat Rooxie mendorang pintu kedai. Eomma dan Appa nya terlihat sibuk membuatkan beberapa minuman untuk pelanggan pelanggan nya, begitupun beberapa karyawan yang baru di pekerjakan di kedai.
"noona, kenapa kesini?" Ji Sang menghampiri Rooxie yang baru masuk ke kedai itu.
"entahlah hanya ingin" balas Rooxie sambil menatap sekeliling kedai untuk mencari bangku kosong. Mata nya tertuju pada satu meja samping jendela, seseorang tepatnya. Perlahan Rooxie mendekati meja yang di tujunya tadi, sekarang hanya 6 langkah jarak tempatnya berdiri dan meja itu. Ia benar benar yakin sekarang, orang yang duduk di meja tesebut adalah orang yang ia kenal.
"Sunbae!!" Rooxie berteriak kecil sambil memukul meja tersebut. Sunggyu yang sedang meminum kopi hangat nya tersentak akibat Rooxie. Rooxie yang melihatnya hanya terkekeh tanpa rasa bersalah dan lansung duduk di kursi yang berada di hadapan Sunggyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Give Me a Dream [INFINITE FANFICTION]
FanfictionRooxie adalah seorang siswa menengah di salah satu sekolah London yang sebentar lagi lulus. Ia harus pindah ke korea selatan karna urusan usaha kedua orang tuanya. Hidup di korea tidaklah mudah seperti yang ada di drama. Ia menemukan banyak pertanya...