"Rooxie-ya!"
Tangan Sunggyu berhenti dibelakang punggung Rooxie, ia menoleh ke arah suara tersebut. Belum sempat Rooxie menoleh, Dongwoo dan Hoya sudah memeluknya dari belakang. Rooxie sempat tersentak karena tidak mengetahui mereka akan datang, dan bodoh nya Sunggyu, ia tidak mengingat bahwa donsaeng-donsaeng nya itu akan menyusul.
"Hyung, kemana Woohyun?" kata Sungyeol yang baru datang bersama L dan Sungjong.
"kencan dengan Seulbi" Sunggyu menghembuskan nafas pasrahnya, ia masih tidak percaya apa yang terjadi barusan. Ia bahkan bertanya-tanya apa Dongwoo dan Hoya melakukannya dengan sengaja?
"mereka bahkan menggunakan baju couple" sambung Rooxie yang baru terlepas dari pelukan tiba-tiba tadi. kalimat Rooxie sukses membuat semua yang baru datang bergidik sama seperti Sunggyu dan Rooxie sebelumnya, mereka berdua bahkah melihatnya secara langsung.
***
Rooxie, Sunggyu, Sungyeol, L, Sungjong, Hoya, Dongwoo dan bahkan Woohyun dan Seulbi sekarang sedang duduk bersama di ruang tengah, membuat sebuah lingkaran besar dengan pola duduk mereka dan terlihat ada sebuah pensil kecil di tengah-tengah."ayo bermain" protes Sungjong yang sedaritadi sangat bersemangat.
"memangnya kita mau main apa" sahut L. Sungjong berhenti sejenak dan berfikir apa yang seharusnya mereka mainkan saat ini.
"Thurt or Dare" Sungjong menunjuk sebuah pensil yang berada di tengah-tengan itu. Semuannya hanya mengangguk kecuali Dongwoo, hanya dirinya yang mau bermain Hide and Seek kali ini.
Sungjong memegang pensil itu, ia sudah pada posisi siap untuk memutar pensil itu.
*tek*
"YA!" protes semuanya bersamaan. Lampu dalam villa semuanya padam, entah apa yang menyebabkannya. Semua orang sekarang bingung siapa yang sedang ada di samping mereka, semuanya tidak menghafal teman disampingnya tadi, mereka mau bermain beberapa detik tadi bukan berwisata kehutan. Woohyun mencoba berdiri dan menebak-nebak jalan ke arah pintu luar untuk menyalakan lampunya, tapi jalannya menjadi lama karena ia terus menerus menabrak sesuatu entah itu barang atau tubuh salah seseorang.
"omo! Dimana Rooxie!" Seulbi menjerit, ia baru ingat bahwa dalam ruangan itu juga ada Rooxie. Semuanya panik akibat jerita Seulbi, tapi tidak mengetaui apa sebab Seulbi sangat panik akan keberadaan Rooxie.
"Seulbi-ya kenapa?" Hoya masih pada tempatnya, ia tidak ingin mengambil resiko untuk berdiri dan mencoba mencari jalan keluar.
"cari saja dia!, Woohyun-ah palli" nama bicara Seulbi masih terdengar tinggi dan semakin panik, ia tahu temanya itu sedang kesulitan sekarang.
"aku masih belum keluar ruang utama saat ini, barangya mengganggu" sahut Woohyunyang terdengar tidak begitu jauh dari tempat Seulbi.
Rooxie bisa merasakan nafasnya terhambat, ia menutup matanya rapat-rapat dan menyembunyikan kepalanya di atas kedua lututnya. Tanganya meraba-raba sesuatu, ia bisa merasakan ada telapak tangan orang lain di sebelah kiri dan kanan nya secara bersamaan. Rooxie kali ini benar-benar mencengkram kuat kedua tangan itu. Nafas Rooxie semakin sesak, ia masih tetap bertahan pada posisi sebelumnya sambil mencengkram kedua tangan itu. Nafas nya memburu seperti sedang ikut berlari marathon.
"Ya ada orang dibawah sini!"
"Kau menginjak kaki ku!"
"Siapa disini?"
"Ini aku"
"Seulbi-ya bisakah duduk tenang saja dan tunggu lamou menyala? Kau mendorong-dorong ku terus."
"Tidak mungkin..."
Rooxie tidak memperdulikan percakapan-percakapan lainnya. Dirinya sibuk memikirkan sesuatu yang menyenangkan, tapi tetap gagal. Sambil terus mengcengkram kedua tangan yang berada di masing-masing sisi, Rooxie terus menutup mata. Tidak sedikit keringat dingin membasahi wajah dan sekujur tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Give Me a Dream [INFINITE FANFICTION]
FanfictionRooxie adalah seorang siswa menengah di salah satu sekolah London yang sebentar lagi lulus. Ia harus pindah ke korea selatan karna urusan usaha kedua orang tuanya. Hidup di korea tidaklah mudah seperti yang ada di drama. Ia menemukan banyak pertanya...