7

1K 18 0
                                    

Melihatnya tidur dengan jarak yang sangat dekat dan bisa mendengar juga merasakan hembusan nafasnya membuat hatiku berdesir, jantungku berdetak lebih cepat. Ini benar benar rasanya aku mencintainya, wanita dihadapanku memang berstatus milikku tapi sampai kapan aku harus menunggunya untuk merasakan cinta.

"Sudah puas liat aku?" tiba tiba rena membuka matanya

"Hah?? Aku aku cuma liat kamu tidur nyenyak" jawabku terbata karena salh tingkah

"Mandi sana trus antar aku ke kantor"

"Iya iya aku mandi......" aku terjatuh dari tempat tidur karena gugup lalu menengok kearah rena yang sudah menahan tawa

"Sakit?" tanya rena meledek

"Engga sayang" jawabku spontan dan langsung memukul mulutku sendiri karena memanggilnya dengan sebutan sayang

"Apa?"

"Ma maaf ren, aku ga maksud melebihi batas. Aku mandi dulu" kataku langsung cepat masuk dalam kamar mandi

Didalam kamar mandi aku tersenyum melihat pantulan wajahku dicermin. Benar benar kejadian langka bisa melihat wajah Rena dari dekat dan yang paling membuat senang adalah aku bisa membuatnya sedikit tertawa karena kelakuan bodohku tadi. Sebenarnya malu kalau mengingat kejadian terjatuh tapi tetap karena kejadian itu aku mendapat kehangatan dihatiku.

Setelah aku dan Rena siap kami turun kebawah untuk berpamitan pada papi dan mami. Sebenarnya mereka melarang aku menyetir sendiri dan papi masih memandangku dengan wajah dinginnya. Aku memaksa mengantar Rena ke kantor karena itu permintaanya.

Diperjalanan tidak ada percakapan jadi aku menyalakan musik supaya tidak terlalu sepi.

"Bosan?"

"Engga kok biar ga sepi Ren"

"Oh"

"Emm kamu kerja sampai sore?"

"Engga cuma ambil berkas aku kerjakan dirumah"

"Jadi aku tunggu aja ya"

"Ya"

"Oh iya sekalian mampir ke kantor sebentar boleh?"

"Terserah ini kan mobilmu"

"Ya udah hanya sebentar kok"

Aku sedang menunggu Rena yang belum juga keluar kantor. Karena sudah hampir bosan menunggu tanpa sadar aku mulai mengambil rokok dari dalam tas, baru saja mau aku nyalakan tiba tiba pipiku memanas.

"Mau mati????? Plaaaakkkk" Rena menamparku

"Ma maaf" kataku otomatis menunduk

"Pulang sekarang!!"

"Iya"

Aku melajukan mobil dengan kecepatan normal karena jalanan lumayan padat.

"Ke kantormu kan?" tanya rena datar

"Iya hanya sebentar"

Sampai di kantor aku memarkir mobil ditempat biasanya.

"Aku ikut"

"Hah?? Serius?" tanyaku tak percaya

"Kenapa?"

"Aku senang kalau kamu mau ke kantorku" kataku sambil tersenyum

Begitu masuk ke gedung kantorku semua pegawai memberi salam dengan sangat sopan. Mereka menatap Rena dengan pandangan bertanya tanya karena selama ini Rena tidak pernah mau ke kantorku dan tidak mau setiap kali aku ajak untuk acara kantor.

Loving You With All Of MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang