12

680 13 0
                                    

Aku tiba dibandara Taiwan langsung menuju kantor. Sampai dikantor aku sudah ditunggu oleh pihak kepolisian yang menyelidiki kasus korupsi beserta rentetan masalah yang berhubungan dengan Mario. Semua data juga sudah dikumpulkan yang dari indonesia. Dikabarkan bahwa mario sedang berada dinegara ini dan sengaja mengubah identitasnya. Tim kepolisian menyusum strategi untuk penangkapan mario beserta anak buahnya.

Tengah malam nanti pihak kepolisian sudah memantapkan rencana penangkapan disebuah tempat persembunyian mario.

Waktu yang ditentukan sudah tinggal beberapa jam lagi dan semua pihak terkait sudah berkumpul. Aku memaksa untuk terlibat langsung karena aku harus memastikan kalau lelaki brengsek itu benar benar sudah diringkus dan dijerat hukum.

Sekarang kami sudah berada dilokasi dan mengepung gedung yang menjadi tempat persembunyian. Saat sudah siap semua mulai masuk dengan mengendap endap supaya target tidak ada celah untuk melarikan diri. Aku bisa memdengar suara seseorang berbicara dan tanpa komando aku menerjang orang itu dan menghajarnya dengan tidak ada ampun lagi. Orang itu tidak bisa melawan dan darah sudah keluar dari sekujur wajahnya.

Saat orang itu sudah tidak bergerak lagi aku menghentikan pukulanku lalu berdiri dan menginjak perutnya, orang itu menjerit kesakitan, hanya senyum sinis yang menyeringai dari bibirku. Aku membalikkan badan dan melangkah pergi menjauh menyuruh pihak kepolisian menangkapnya.

RENA POV

Saat pagi hari membuka mata aku sudah tidak lagi menemukan sosok laki laki yang semalam tidur bersamaku. Aku berusaha membuka mata dengan sempurna dan bangkit berjalan menuju kamar mandi lalu keluar dari kamar. Sampai dihalaman belakang tidak juga aku menemukan sosoknya bahkan mobilnya masih terparkir digarasi.

"Sudah bangun Ren, ini sarapan dulu" mami muncul dari dalam kamarnya

"Pagi mi" sapaku dan meminum segelas susu hamil yang setiap pagi selalu dibuatkan oleh Vano

"Kenapa kalian beli banyak sekali perlengkapannya?"

"Itu maunya Vano mi semua yang disuka langsung diambil termasuk dia beli dua box bayi"

"Dasar anak itu terkadang masih seperti anak kecil, kalau tidak dituruti bisa sakit hati berhari hari. Kamu harus sabar ya Ren kalau manjanya kambuh"

"Selama ini dia ga pernah minta aneh aneh mi, mungkin karena Rena juga ga pernah memperdulikan keberadaannya"

"Apa yang terjadi diwaktu lalu jangan lagi diungkit Ren. Mami jadi ingat sebelum kamu kesini anak itu sempat minta foto papi"

"Foto papi?? Kan dirumah sana juga ada mi"

"Masalahnya dia minta foto papi lagi berenang Ren, makanya kemaren Vano sampai ngambek"

"Kenapa bisa begitu mi?"

"Ya namanya ngidam semua bisa Ren"

"Ngidam? Tapi ini bukan...."

"Bukan anaknya Vano maksudmu kan... Ingat Ren kalau Vano sangat sayang sama anak didalam perutmu"

"Eeemm iya mi... Vano pergi kemana mi? Kok dari tadi sudah tidak ada ya"

"Oh iya mami lupa bilang tadi pagi pagi dia berangkat ke Taiwan ada urusan mendadak, tapi mami sudah suruh dia cepat pulang"

"Kenapa dia ga pamit langsung mi"

"Dia tidak tega mengganggu tidurmu, sudah kamu tenang saja dia pasti cepat pulang lagi pula kamu sudah hamil tua"

Aku berpikir kenapa dia tiba tiba berangkat ke Taiwan karena sebelumnya dia sudah janji akan selalu bersamaku sampai persalinan nanti.

Seharian ini aku hanya diam didalam kamar menata baju baju yang kami beli. Aku teringat bagaimana wajahnya saat memilih perlengkapan ini. Harusnya dia membeli untuk anaknya sendiri tapi kenyataannya seperti ini.

Loving You With All Of MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang