Perutnya sudah buncit tapi tidak mengurangi semua keindahan yang ada padanya. Dia wanita yang mengisi hatiku, Renata istriku yang sangat aku cintai. Tidak ada alasan untukku meninggalkannya meskipun rasa khawatirku karena beberapa kali dalam beberapa bulan ini dia berusaha untuk pergi dan menyakiti dirinya.
Sudah dua minggu ini aku disibukkan dengan pekerjaan karena beberapa cabang mengalami masalah keuangan yang sangat parah. Hari ini aku terpaksa pergi ke cabang yang ada di Taiwan karena ada korupsi besar besaran.
Aku sudah menelpon dan mengirim beberapa pesan tapi tidak satupun mendapat tanggapan dari Rena. Rasa khawatir membuat pekerjaanku sedikit kacau dan membuatku tidak nyaman. Bahkan Leni yang datang kerumah tidak memberi kabar baik karena keadaan rumah sepi dan kosong.
Amarahku sudah memuncak saat tau bahwa dalang dari kekacauan diperusahaanku adalah Mario yang memberi imbalan dengan nilai fantastis pada karyawanku disini. Dengan cepat aku memproses semua kepada pihak kepolisian beserta semua bukti akurat.
Setelah mengurus semuanya aku segera menyuruh pegawai disini untuk memesan tiket penerbangan secepatnya.
Empat hari aku tinggal dan tidak ada kabar sama sekali aku memasuki rumah dalam keadaan sepi. Mobil Rena juga tidak ada digarasi. Aku hubungi ponselnya tidak aktif.
Aku langsung memacu mobilku segera kekantornya berharap dia berada disana, tapi harapanku pupus sudah dia tidak berada dikantor bahkan sudah mengajukan pengunduran diri dari dua minggu yang lalu. Betapa bodohnya aku yang tidak tau apa apa bahkan temannya pun hanya beberapa orang saja yang aku kenal.
Seminggu sudah berlalu dan tidak ada kabar apapun tentang keberadaan Rena bahkan orang suruhanku juga tidak bisa melacak keberadaannya dimana.
Hidupku menjadi kacau dan berantakan. Pekerjaan adalah pelarianku dari semua masalah. Bahkan setiap hari aku bekerja sampai larut malam dan sering pula aku tidur dikantor.
Badanku sudah tidak terawat lagi sampai karyawan dikantor bingung melihat perubahanku yang terlihat berantakan jauh dari yang dulu.
Masalah Mario semakin rumit dan sampai sekarang dia menghilang juga. Tapi sebulan kemudian ada informasi keberadaannya. Tanpa menunggu lagi aku mendatangi tempatnya berada.
Rumah besar ini adalah tempat dimana Mario tinggal. Aku menghampiri satpam depan rumahnya dan dipersilahkan masuk kedalam. Aku menunggu mario dan orang itu pun akhirnya muncul dengan raut wajah mengejek.
"Waaahh waaahh kehormatan sekali sampai anda datang sendiri"
"Apa maumu hahh??"
"Hahaha mauku?? Yakin kau sanggup memberikan apa mauku??"
"Katakan saja"
"Pertama aku mau perusahaanmu, kedua........ Aku mau istrimu"
"Brengseeeeekkk!!!!!!!! Buuugghh Buughh" aku menghajar Mario sampai jatuh
"Ciiiiiihhh manusia sombong sepertimu tidak pantas mendapat itu semua" kata mario masih angkuh
"Berani kau menyakiti Rena, akan kupastikan kau mati ditanganku dasar bajingan pengecut"
"Aku tidak akan menyakiti dia karena dia mengandung anaku hahahaha ANAKKU" kata mario lagi berusaha berdiri
"Bedebaaahh dia itu istriku!!!!" hardikku dan mencoba memukulnya lagi
"JLEEEEEEBB!!!!!" perutku terasa perih dan darah segar mulai mengalir. Aku memegangi luka tusukan sambil meringis menahan sakit. Mario langsung lari pergi meninggalkan rumah. Dengan sekuat tenaga aku menghubungi polisi untuk mengejarnya. Badanku gemetar dan hilang keseimbangan, setelah itu tidak tau apa yang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving You With All Of Me
RomanceApa itu cinta? Apakah tidak ada yang bisa memberikan cinta untukku?