"entrance ticket"

9 1 0
                                    

 Sejujurnya, kata 'mempercepat' bukanlah kata yang tepat, karena akuharus tetap mengikuti jadwal main acaraku sendiri. Karena ketetapankutentang jadwal main setiap lima hari adalah hal yang mutlak. Itumerupakan bagian dari rangkaian 'rencana'. Jadi, sesungguhnyakata yang tepat adalah 'aku harus meringkas pertunjukanku'.

Kini, dapat kurasakan perlahan tapi pasti kepalaku mulai berdenyutdan kembali dikuasai oleh rasa pening hebat, rasa pening yangmerupakan tanda bahwa akal tak waras itu kembali 'terlalu aktif' didalam sel-sel otakku. Hal selanjutnya yang kurasakan adalah ototwajahku tertarik dan menciptakan sebuah senyum miring disana.Pikiran-pikiran kemenangan dan penuh kesinisan mulai berkelebat didalam memoriku. Aku tau, kesulitan apa yang dihadapai para polisidalam menemukan diriku yang tak memiliki ponsel dan kartu kredituntuk dilacak, yang tak pernah menunjukkan wajah utuhku di layarkamera, dan yang tak punya koneksi akan dunia luar yang sesungguhnya.

Tubuh yang berada dibawah kendali akal tak warasku kini sudah tepatlima hari mendekam di pojok lorong yang tampak sangat tidak menarikini. Entah untuk alasan apa, aku tak pernah merasa tidak nyamansedetik pun. Karena suasana pengap yang tercipta di dalam sini selalumengingatkanku akan suasana putus asa para korban yang nyawanya telahkupersembahkan kepada langit malam. Bau 'kotor' yang tercipta didalam sini bagaikan sebuah tanda yang selalu mengingatkanku akanperasaan puas setiap kali berhasil merampas 'darah-darah' dibawah langit malam.

Kini, perasaan puas dan tidak sabar itu semakin kuat dan mulaimembuat tubuhku menggila. Pancaran sinar rembulan yang sayup-sayupnamun membuai itu bagaikan teman yang memberikan dukungan sebelum akumemulai pertunjukan.  

 Aku kembali mengenakan perlengkapan 'hitam'ku. Jaket, masker, dantopi hitam kini telah membalut diriku dengan sempurna. Ketika suarabising dari bibir lorong tak lagi memonopoli telingaku, aku kembalitersenyum miring di balik masker hitamku, karena itu merupakan tiketmasuk bagi sang langit malam untuk segera menonton pertunjukanketigaku.  

 Wahai sang langit malam,

 "Selamat menyaksikan"

i'm sorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang