Trailer Fake Wife
"Uwek..."
Gadis itu berlari dengan cepat menuju toilet wanita yang ada di sekolahnya itu. Ia berlari dengan tergesa-gesa, kemudian setibanya disana ia langsung berlari menuju wastafel dan mulai memuntahkan bubur yang ia makan sejak istirahat tadi. Terlihat jelas bagaimana pucatnya wajah polos itu.
"Agh, ini sangat menggangguku." gumamnya sambil menyeka mulutnya dengan tisu.
Kemudian sebelah tangannya bergerak ke atas perutnya dan mengusapnya dengan lembut, "Bisakah kamu tidak membuat Ibu kesulitan?" gumamnya sendiri.
Helaan napasnya ia keluarkan kemudian pergi meninggalkan toilet itu untuk kembali ke kelasnya. Alasan ia kembali karena tas nya tertinggal.
Setelah mengambilnya, ia berjalan di sekitar lorong sekolah dan pergi keluar ke arah gerbang utama. Disana, ada seorang pria dengan setelan kantornya yang sudah menunggu dengan santai di samping mobil mewahnya.
"Kenapa lama sekali?" tanyanya kesal.
Gadis yang diajak bicara itu hanya terdiam dan langsung masuk ke dalam mobil. Ia memasang seatbelt nya lalu mulai memejamkan mata untuk tidur. Rasa pening masih menghinggapi kepalanya.
Lelaki itu hanya menghela napasnya, kemudian masuk ke tempatnya dan mulai membawa mobil itu keluar dari perkarangan sekolah.
***
Soojung namanya. Dan gadis itu merupakan gadis biasa-biasa saja dengan hati dan kecantikan yang menyempurnakan penampilannya. Gadis itu bukan berasal dari keluraga kaya yang berlebih. Hanya kecantikan, kepintaran dan kelembutan hatinya yang bisa ia banggakan saat ini.
Ia bukanlah seorang pelajar yang hanya fokus pada pelajarannya. Tapi, ada satu hal lagi yang harus ia fokuskan saat ini. Hal itu adalah bayi yang saat ini tengah ia kandung.
Benar. Saat ini, gadis berusia delapan belas tahun itu tengah mengandung. Tapi, ia bukanlah seorang istri. Ia hanya seseorang yang diminta untuk melahirkan sang penerus bagi CEO yang memiliki perusahaan terbesar di Korea. Seorang konglomerat kelas atas.
Kejadian itu terjadi satu tahun yang lalu, saat dirinya terpaksa mengikuti keinginan seorang pria untuk melahirkan seorang bayi. Gila memang, tapi itulah yang terjadi. Pria itu memaksa dan mengancamnya dengan beasiswa yang tidak akan ia berikan. Untuk saat ini Soojung tidak akan mengingat hal itu lagi.
Gadis yang baru pulang sekolah itu berjalan menuju rumah mewah itu dan merebahkan tubuhnya di sofa. Hari ini ia sangat kelelahan, ditambah dengan kehamilannya yang masih berusia dua bulan.
"Kau tidak apa-apa?" tanya pria yang menjemputnya tadi.
Soojung mengangguk.
Pria itu menghela napasnya, kemudian menoleh ke arah kanan - yang dimana ada seorang maid sedang menggendong anak lelaki berusia lima bulan. Anak itu merupakan anak mereka.
Benar, namanya Oh Jiho. Soojung melahirkannya lima bulan yang lalu.
Maid itu berjalan ke arah pria yang bernama Sehun dan Sehun memberikannya pada Soojung untuk menyusui.
Soojung mengambil Jiho dengan pelan, kemudian membenarkan posisi gendongannya. Tangannya bergerak untuk mengambil botol susu yang sudah di siapkan oleh Sehun awalnya. Ia membuka botol susu itu, kemudian menyusui Jiho dengan nyaman.