12

1.8K 227 27
                                    

Setibanya di Korea Selatan, hal pertama yang Soojung lakukan adalah mengunjungi makam ibunya yang abunya dikubur dekat dengan kampung halamannya dulu. Setelah mengucapkan salam dan sebagainya, barulah Soojung kembali ke Seoul bersama Tuan Cha untuk mengantar Soojung ke apartemennya. 

Dalam perjalanannya menuju lapangan parkiran di daerah pemakaman, Soojung dan Tuan Cha terus berbincang mengenai apa saja yang Soojung butuhkan untuk melawan Sehun dalam permohonan hak asuh Jiho. 

"Apa selama kalian bersama, ada hal aneh yang mungkin terjadi pada Sehun?"

Pertnyaan yang Tuan Cha ajukan itu membuat Soojung berpikir keras. Faktanya ini sudah 8 tahun lamanya ia berpisah dengan Sehun dan ingatannya bersama Sehun saat itu mulai sedikit pudar. Ia tidak bisa mengingatnya secara spesifik. 

"Untuk itu, aku akan berusaha mengingatnya. Kau tahu, itu 8 tahun yang lalu dan pikiranku selama itu penuh ke Jiho dan kerjaanku."

"Baiklah, tapi kalau bisa secepatnya. Itu lebih baik."

"Ne," jawab Soojung sambil berjalan beriringam dengan Tuan Cha. "Omong-omong, jika ada yang salah dengan Sehun, apa aku bisa percaya hakim akan memenangkanku?"

"Tentu saja. Misalnya saja kau pernah mendapatkan kekerasan darinya atau bisa juga masalah jiwa Tuan Oh. Dengan rekam medis, itu bisa jadi bukti yang kuat."

"Tapi bagaimana cara mendapatkannya? Rekam medis tidak bisa diberikan kepada siapapun."

"Itulah yang harus kita pikirkan," jawab Tuan Cha. "Untuk pembuktian, serahkan kepada kami. Kau hanya perlu mengingat lagi bagaimana pernikahanmu dulu. Jangan lupakan hal sekecil apa pun."

"Baik," balas Soojung.

Ini mungkin akan sulit ia lalukan ketika itu sudah terjadi 8 tahun yang lalu. Ia bahkan bisa melupakan wajah Jiho jika saja dirinya tidak mengirim detektif swasta untuk mencari fotonya.

Akan tetapi, Soojung akan berusaha mengingatnya dan mencaritahu hal yang bisa ia gunakan untuk melawan Sehun dalam hak asuhnya. Karena sekarang, ia bukan lagi seorang Soojung yang tidak berdaya di bawah Sehun. Ia adalah Jung Soojung yang memiliki kekuasaan, uang dan kemampuan untuk melindungi dirinya.

"Oh iya, sebaiknya kau pulang lebih dulu. Aku akan pergi menemui temanku dulu."

"Baiklah, kau masih ingat jalannya, kan?"

"Aku dijemput, tenang saja."

"Oke, aku pergi dulu."

Saat Tuan Cha pergi, Soojung mengeluarkan ponselnya dan langsung menghubungi seseorang yang akan ditemuinya. Dan tidak perlu menunggu waktu lama, Minhyuk datang dengan senyuman yang merekah.

Soojung yang merindukannya langsung saja memeluknya erat dan memutuskan untuk berbicara di sebuah bar yang baru buka di dekat sini sebelum akhirnya mereka akan kembali ke Seoul.

"Kau bawa mobil, jadi biar aku yang menghabiskan minumanmu."

"Minum saja sendiri," ujar Minhyuk dan menoleh ke arah bartender. "Segelas bir."

"Padahal aku kuat minum 2 gelas bir," timpal Soojung kecewa.

"Kau baru saja kembali dari Jepang, jangan minum terlalu banyak."

"Baiklah. Ngomong-ngomong, bagaimana keadaan Hayoung?"

Embusan napas Minhyuk terdengar. Pasti kondisi Hayoung tidak dalam kondisi yang baik-baik saja. Soojung prihatin akan itu.

"Keguguran keduanya membuat kondisi tubuhnya melemah. Dia sedikit mendingan."

"Apa kata dokter?"

FAKE WIFEWhere stories live. Discover now