Soojung bangun lebih awal pagi ini. Sebenarnya ia ingin tidur lebih lama, tapi ia harus segera memandikan Jiho. Ia bangkit dari ranjangnya kemudian berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri terlebih dulu.
Selang beberapa menit, ia keluar dan melihat Jiho yang sudah terbangun dari tidur nyenyaknya. Soojung terlihat senang karena bayi nya itu benar-benar berbeda. Jiho selalu bangun di saat yang tepat.
Ia pun berjalan ke arah ranjang dan membawa Jiho dalam gendongannya.
"Apa putra Ibu tidur dengan nyenyak?" tanya Soojung senang.
Soojung tertawa kecil, karena Jiho membalasnya dengan menguap. Ia pun berjalan keluar dan turun ke lantai bawah untuk meminta maid menyiapkan air hangat. Setelah meminta maid untuk menyiapkan air hangat, ia membawa Jiho ke sofa yang ada di ruang tengah dan memberinya susu terlebih dulu. Untung saja, ia sudah meminta para maid untuk menyiapkan susu Jiho sejak awal.
"Kau tidur dengan nyenyak?"
Soojung mendongak dan melihat Sehun yang sudah rapi dengan baju rumahannya. Ini hari minggu dan mereka libur.
"Aku tidur dengan nyenyak," jawab Soojung.
Sehun terlihat puas dengan jawaban Soojung yang seperti itu.
Seorang maid yang tadi diminta untuk membersihkan kamar Soojung, berlari ke arah mereka seraya membawa ponsel Soojung yang berdering.
"Nona, ada telepon."
Soojung langsung memberikan Jiho pada Sehun, dan ia sendiri menerima telepon itu.
"Halo."
"Halo, sayang."
Soojung langsung membulatkan matanya. Ia kenal suara itu. Ia pun beranjak dari sofa dan menjauh ke halaman belakang. Ia tidak ingin Sehun mendengarkan pembicaraan nya.
Sehun yang melihat hal itu merasakan kecurigaan yang mendalam.
"Minhyuk?"
"Benar, sayang. Bagaimana kabarmu?"
"Kabar ku baik-baik saja. Kau sendiri?"
"Aku juga baik. Omong-omong, bisakah kita bertemu? Aku sangat merindukanmu."
"Baiklah, kita bertemu di kafe yang biasa."
"Oke, sayang."
Soojung langsung meangkhiri teleponnya dan ia mulai menghembuskan napasnya.
Ia adalah Kang Minhyuk. Kekasih Soojung, sekaligus calon tunangan Soojung. Minhyuk lebih tua lima tahun daripada dirinya, dan mereka tidak bertemu selama dua tahun karena Minhyuk sedang fokus pada pekerjaannya di Jepang. Sekarang, ia kembali dan Soojung benar-benar merasakan kematian baru saja mendekat ke arahnya.
Jika Minhyuk mengetahui keadaannya, maka ia tidak bisa melanjutkan hidupnya lagi. Minhyuk tidak boleh tahu sampai ia benar-benar bisa meninggalkan Jiho dan Sehun.
***
"Kau ingin ke mana?" tanya Sehun saat melihat Soojung yang sudah rapi dengan pakaiannya. Ini masing siang, dan Soojung sudah rapi. Aneh.
"Aku ingin menemui temanku."
Sehun mengernyitkan keningnya. "Teman? Tidak, kau sedang hamil. Aku tidak ingin terjadi hal yang buruk dengan kehamilanmu. Apa kau melupakan kejadian saat kau mengandung Jiho?"
Soojung terdiam. Tidak mungkin ia melupakan kejadian itu. Saat itu ia berniat menemui temannya, dan saat itu juga ia hampir diculik oleh seseorang. Jika saja Sehun tidak muncul di sana, mungkin Soojung dan Jiho tidak akan baik-baik saja.