11

1.8K 208 33
                                    

8 years later.

"Okaa-san."(panggilan Ibu dalam bahasa Jepang.)

Perempuan kecil dengan rambut panjang tersebut berlari dengan cepat menuju wanita muda yang sedang sibuk dengan ponselnya. Wanita itu mendongak dan tersenyum lebar melihat kedatangan gadis kecil itu.

"Jangan berlari seperti itu, Nana-chan," ujar wanita itu memperingatkan. Ia tersenyum kembali seraya merapikan rambut gadis di hadapannya yang berantakan. "Otou-san wa doko desu ka?"

"Di sana," tunjuk Nana ke belakang dan tepat saat itu juga muncul sosok pria tampan dengan pakaian kasualnya. Ia berjalan ke arah mereka berdua dan menggendong gadis kecil itu dengan lembut.

"Apa Nana mengganggu lagi?"

Nana menggeleng. "Okaa-san tidak terganggu."

"Apa dia mengganggumu?" tanya pria itu kepada wanita cantik yang sedari tadi hanya tersenyum.

"Tidak, aku hanya memainkan ponsel tadi." Soojung tersenyum dan meraba dengan lembut kepala cantik Nana.

"Apa aku lama datang?"

Soojung menghentikan pergerakannya dan mendongak ke arah pria itu dan menggelengkan kepalanya. "Aku baru saja keluar, jadi aku tidak sepenuhnya menunggu."

Pria itu menghela napasnya lega. "Jika begitu, sebaiknya kita segera makan siang sebelum waktunya habis, hari ini aku ada rapat."

Soojung mengangguk dan mulai menggandeng tangan Nana dengan erat. Mereka bertiga pun berjalan ke mobil yang akan membawa mereka ke tempat makan kesukaan Nana.

Setelah tiba di sana, mereka segera memesan makanan hingga akhirnya berlanjut untuk menikmati dessert. Soojung tersenyum melihat Nana yang sangat lahap memakan dessert-nya.

"Kau akan kembali ke Korea?"

Soojung menolehkan kepalanya menatap pria tampan di hadapannya yang sedang memberi makan Nana, gadis kecil yang ia sayangi. "Aku memang lahir di Korea, tapi aku akan kembali ke sana karena makam Ibu di sana."

"Sooyeon bilang kau akan bekerja di sana juga."

Soojung menyesap kembali minumannya dan mengangkat bahunya. "Siapa yang tahu? Aku tidak memiliki kenangan yang indah di sana dan aku juga hanya memiliki dua teman. Hanya itu."

"Tapi Sooyeon memaksamu ke sana."

"Jika eonni menginginkannya, akan kulakukan. Tapi bagaimana denganmu dan Nana?" Soojung mengalihkan pandangannya ke arah Nana.

"Aku akan baik-baik saja di sini, kau tidak perlu mengkhawatirkan kami. Aku bisa mengurus Nana sendirian. Jika waktuku kosong, aku akan berkunjung ke Korea dan mencarimu bersama Nana."

Soojung lega, namun apakah dirinya bisa meninggalkan Nana sendirian? Ia pun kembali menatap gadis cantik itu dan menyerukan namanya, "Nana-chan."

"Iya, okaa-san?" sahut Nana dengan aksen Jepangnya yang kental.

Soojung tersenyum. "Apa Nana akan membiarkan Ibu pergi sebentar ke Korea?" tanyanya lembut, berharap Nana tidak menolak.

"Tidak," jawab Nana cepat.

Soojung hanya mengembuskan napasnya kecewa.

FAKE WIFEWhere stories live. Discover now