Selesai membersihkan dirinya, Sehun berjalan keluar dari kamar mandi dan menemukan Elsa yang sedang mempersiapkan setelan kerjanya.
"Aku dengar dari Sekretaris Kim kau akan terlambat."
"Investor dari China akan datang, dan kami berniat makan malam sekalian menemaninya karena besok dia harus berangkat ke Jeju."
"Kau sibuk sekali," ujar Elsa seraya memberikan setelan bewarna marun kepada Sehun. "Kau tidak lupa hari ini ulang tahun Jiho, kan?"
"Tentu saja," jawab Sehun. "Aku sudah menyiapkan hadiah untuknya. Apa dia sudah bangun?"
"Dia sedang sarapan sekarang." Elsa bergerak ke arah Sehun dan membantunya memasangkan dasi sedangkan Sehun sibuk melihat jamnya.
"Mungkin aku pulang sekitar jam 10-an lagi. Untuk pesta ulang tahun Jiho, kau yakin akan datang?"
Elsa menganggukkan kepalanya. "Sekarang Jiho sudah besar dan akan jadi pertanyaan kalau aku tidak datang."
"Jika kau datang, maka kau mungkin akan menempati peringkat pertama di pencarian. Bukankah kau sedang banyak job sekarang?"
Setelah berhasil memasangkan dasi untuk Sehun, Elsa berjalan mengambil jas dan memakaiakannya kepada Sehun. "Jadi, menurutmu aku harus datang atau tidak?"
"Cukup datang di makan malam keluarga. Pestanya biar aku yang urus. Karirmu sedang di atas sekarang, dan aku tidak ingin memberimu skandal apa pun."
Akhirnya Elsa mengambuskan napas dan menatap Sehun lamat. "Aku heran kenapa aku tidak bisa menyukaimu meskipun kita sudah menikah selama 4 tahun."
Mendengarkan penuturan Elsa membuat Sehun tertawa dan berkata, "aku juga heran kenapa bisa seperti itu." Kemudian ia berjalan ke meja kerjanya dan merapikan dokumen yang akan dibawanya.
"Jadi, apa kau masih menyukai dia?"
Gerakan Sehun terhenti sebentar sebelum akhirnya ia melanjutkannya.
"Berapa kemungkinan kau bisa kembali dengannya? Jiho pasti membutuhkannya."
"Elsa," panggil Sehun yang membalikkan tubuhnya menatap Elsa. "Dia butuh waktu. Lagipula akan sulit untuk kita kembali meskipun kita menginginkannya. Orangtuaku sudah menganggapnya tidak ada. Entah apa yang terjadi, tapi mereka sangat tidak menyukainya."
"Apa karena dia meninggalkanmu?"
"Aku yang membuatnya pergi," ralat Sehun dan pergi berjalan ke luar. "Selamat bekerja."
"Ne," jawab Elsa.
Sehun pun berlalu dan menuruni anak tangga dengan langkah yang ringan. Kedua kakinya berjalan ke dapur dan mengecup lembut pipi Jiho yang sedang sarapan dengan ibunya.
"Selamat ulang tahun," ucap Sehun lembut. "Appa punya hadiah untuk Jiho."
Jiho tidak terlalu tertarik, tapi ia tetap menoleh untuk melihat hadiah yang Sehun maksudkan.
Ini mungkin bukan hadiah berupa benda, tapi Sehun tahu bahwa Jiho akan menyukainya. Tangannya segera mengambil sesuatu dari tas kerjanya dan mengeluarkan sebuah tiket kepada Jiho. "Bagaimana dengan Disneyland Jepang? Appa dan Jiho sudah lama tidak berlibur."
"Apa Eomma juga akan pergi?"
"Tentu saja," timpal Elsa yang baru saja turun setelah berdandan untuk bersiap-siap ke agensinya. Ia menuruni anak tangga ke arah Jiho dan memberinya banyak ciuman. "Eomma aka mengosongkan jadwal dan kita akan pergi bersama. Tanggal berapa kita pergi?" tanyanya pada Sehun.
"Minggu depan. Apa kau bisa?"
Elsa tampak berpikir dan ia setelahnya berkata, "Aku bisa."
"Apa Halmeoni bisa ikut, Jiho-ya?" tanya ibu Sehun seketika yang membuat semua mata memandangi Jiho, menanti jawabannya.