10

4.4K 574 89
                                    

Sorry untuk typonya. Malas ngedit wkwkwk

•••

"Kau kenapa?"

Soojung mendongak dan menatap Sehun yang tengah berjalan masuk ke ruangannya. Tadi selepas Soojung kembali ke kamar, Sehun tidak ada di ruangannya dan sekarang pria itu kembali dengan berbagai macam bawaan.

"Aku hanya lelah."

Seolah tidak percaya dengan jawaban Soojung, Sehun melepaskan barang bawaannya dan berjalan ke sisi Soojung yang duduk di ranjangnya dan memegang wajah cantik itu dengan erat seraya mencari tahu apa yang terjadi di balik mata itu.

"Matamu mengatakan hal yang berbeda. Kau menangis?"

Soojung menggelengkan kepalanya dan melepaskan kedua tangan Sehun dari wajahnya. "Aku hanya lelah."

Sehun kembali meletakkan tangannya pada wajah Soojung dan membuat gadis itu menatapnya dengan dalam. "Kau tidak bisa membohongiku, Jung. Cukup dengan kebohongan yang sudah kau lakukan ketika anak kita pergi. Aku mohon jangan seperti ini."

Soojung tidak menghiraukan perkataan Sehun. Ia segera melepaskan kembali tangan Sehun dan memalingkan wajahnya.

"Ada apa denganmu, Jung?"

Tepat saat itu air mata yang tak bisa Soojung tahan mengalir dengan sendirinya dan membuat Sehun dengan paksa membuat kedua mata Soojung menatapnya kembali.

"Ada sesuatu terjadi?"

Soojung menggelengkan kepalanya.

"Jung, aku mohon jangan berbohong."

"Aku harus pergi," ucap Soojung kemudian. "Aku harus menemani eonni, dia akan sendirian setalah kepergiannya."

Sehun mengerutkan keningnya. "Apa maksudmu? Siapa yang harus kau temani? Dan siapa yang pergi."

"Aku baru saja memikirkannya dan aku rasa keguguranku merupakan awal dari keputusanku. Kita tidak bisa terus bersandiwara." Soojung kini menatap Sehun dan memberanikan diri untuk menatap jauh ke mata yang sudah lama ia kenali itu.

"Kenapa kau tiba-tiba berbicara seperti ini? Apa yang terjadi kepadamu?"

"Sudah kukatakan aku lelah dan ingin semuanya berakhir. Aku sudah memberikanmu seorang anak dan kau akhirnya bertemu kembali dengan wanita yang kau cintai. Aku juga sudah menemukan apa yang kucari, jad---"

"Kau ingin mengakhirinya sekarang tanpa alasan yang jelas? Kau mulai berbicara seperti ini setelah kutinggalkan beberapa saat. Apa kau marah kepadaku, Jung?"

Soojung merasa kesal. Mengapa Sehun bisa sangat percaya diri?

"Sebaiknya kau istirahat, sepertinya kau memang lelah. Aku akan kembali setelah melihat Jiho atau perlukah aku membawanya ke mari agar pikiranmu tenang?"

Soojung mulai memikirkan perkataan Sehun. Pria itu berpikir bahwa ia sedang bercanda. Namun, tawaran Sehun dengan membawa Jiho membuat ia tergugah. Mungkin saja itu bisa meredakan kesedihannya. Lagipula ia sudah banyak menangis tadi bersama Yoona. Besok pagi acara pemakaman akan dilaksanakan dan ia harus sehat agar bisa datang untuk menghadiri tempat peristirahatan terakhir ibunya yang bahkan belum ia temui dalam kondisi yang sehat.

"Aku akan membawakannya untukmu," ucap Sehun seolah mengerti dengan diamnya Soojung yang juga ingin menemui Jiho.

Setelah lima menit lamanya, akhirnya Sehun kembali dengan Jiho di tangannya. Ia pun segera membawa Jiho ke pelukannya dan mengamati bagaimana sehatnya kondisi Jiho. Ia bahagia putra tersayangnya segera sembuh dan kembali memperlihatkan wajah tampannya yang ceria.

FAKE WIFEWhere stories live. Discover now