First Time We Meet | Donghyuk

250 31 1
                                    

"Huh, kita mendapatkan tugas kelompok dengan kelas sebelah," Ucap Taerin sambil menopang kedua pipinya dengan tangannya.

"Hm? Kok bisa dengan kelas sebelah? Tidak seperti biasanya," Balasku.

Taerin hanya mengangkat kedua bahunya tak tahu. Aku pun mengangguk.

*************

Aku, Taerin, dan dua murid kelas sebelah menaiki bus untuk ke rumah salah satu dari mereka. Kalau tak salah namanya tadi Kim Donghyuk.

"Duduklah, rumahku cukup jauh," Ujarnya sambil menyuruhku dan Taerin untuk duduk.

Ahya, kebetulan aku dan Taerin yang perempuan, sementara mereka berdua laki laki. Hm.. kebetulan yang aneh.

Aku mengangguk kemudian duduk di sebelah Taerin, sementara mereka berdiri di dekat kami.

Dan benar saja, setelah melewati tujuh halte, kami pun sampai.

****************

"Jadi kurasa ini harus di bold, dan yang ini di italic," Ucapku.

"Hm.. kau benar, akan menjadi lebih rapih, kau pintar mengedit ternyata!" Seru Donghyuk sambil tersenyum.

Uh... senyumnya itu.. aish! Fokus! Fokus!

"Terima kasih," Balasku.

Setelah mengedit makalah kami, kami pun berpamitan untuk pulang.

"Ah... maaf ya.. aku dijemput Ibuku, kau tidak apa apa kan pulang sendiri?" Tanya Taerin.

"Hm... baiklah. Tidak apa apa, rumahku tak terlalu jauh juga,"

"Terima kasih ya, aku duluan!"

Namjo berjalan pergi menuju rumahnya yang berada di sebelah rumah Donghyuk. Kemudian Taerin masuk ke mobil Ibunya yang sudah terparkir di depan rumah Donghyuk. Lalu mobil silver itu melaju pergi.

Aku melirik Donghyuk yang berdiri di sebelahku.

"U-Uhm, aku duluan, sampai jumpa!"

Saat berjalan menuju rumahku yang tak terlalu jauh darisini, Donghyuk menghadangku.

"Kenapa?" Tanyaku.

Donghyuk tersenyum.

"Aku tak pernah diajarkan untuk membiarkan wanita pulang sendirian saat malam,"

Donghyuk merangkulku kemudian kami mulai berjalan.

"Dimana rumahmu? Yang itu? Atau yang itu?" Tanya Donghyuk sambil menunjuk beberapa rumah yang ada di sekitar kami.

Aku tertawa kecil. Lalu menghentikan langkahku.

"Kenapa? Apa ada yang salah?" Tanya Donghyuk.

"Sebenarnya rumahku telah terlewat. Yang itu,"

Aku menunjuk rumah putih yang ada di belakang kami.

"Oh... kenapa kau tidak memberitahuku? Atau mungkin kau bisa berjalan kesana untuk memberiku petunjuk?"

Aku melirik tangannya yang masih betah di bahuku.

"Dengan seperti ini apa aku bisa berjalan kesana?"

Donghyuk yang menyadarinya langsung menurunkan tangannya dan tersenyum.

"Maaf, refleks?"

Aku tertawa mendengar dan melihat ekspresi wajahnya yang lucu itu.

"Pemberhentian terakhir, rumah mu. Semoga kau tidur nyenyak, good night!"

-END

Vote & Comment!

(just) Dream | Winner X iKONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang