Phobia | Mino (SPECIAL PART)

169 21 0
                                    

Angrophobia: Rasa takut akan amarah seseorang.

**************

"Sayang, kau kenapa? Wajahmu pucat sekali," Tanya Minho sambil mengusap wajahku lembut.

Aku pun menurunkan tangannya dari wajahku. Aku hanya menatap matanya sendu.

"Tak apa, aku hanya kurang tidur tadi malam. Don't worry,"

"But you always make me anxious honey,"
"Apalagi kalau kau menatapku seperti itu... kita pulang saja ya?"

Aku menggeleng.

"Tidak mau, aku tinggal menyelesaikan tugasku ini kok dengan Seunghoon, setelah itu aku janji kita pulang bersama,"

Kudengar dia menghembuskan nafas berat.

"Baiklah, tapi jika dia mulai meninggikan suaranya tendang saja dia," Ucapnya.

"Arra, arra, aku akan berusaha tidak membuatnya marah, tenang saja. Aku pergi ya?" Balasku.

Minho memelukku erat lalu mengecup dahiku lembut. Dia memang selalu saja memperlakukanku dengan sangat lembut, bahkan dia tidak pernah membentakku seejak kita pertama kali bertemu. Dia sangat cocok denganku yang mengidap Angrophobia.

Setelah itu, aku pun masuk kembali ke dalam kantor. Saat aku menghampiri Seunghoon, ternyata dia sudah menungguku dengan tangan terlipat dan mata tajamnya yang seperti ingin membunuhku.

"Uh... maaf Seunghoon-ssi, tadi aku ada urusan sebentar,"

"Ck, sudahlah, cepat bantu aku!"

Seunghoon berbalik masuk ke dalam ruang rapat kemudian membanting pintu sangat keras. Yap, beginilah sikapnya, sangat pemarah. Dan ini pula yang sangat kutakutkan.

Saat memasuki ruang rapat, aura marahnya masih terasa jelas di sekitar tubuhnya. Aku hanya memainkan ujung kuku ku, dan menggigit bibir dalamku. Aku takut...

"Duduk," Perintahnya dingin.

Aku pun duduk di kursi yang tak jauh darinya.

"Kau tahu kan aku tidak suka dibuat menunggu? Tapi kau malah membuatku menunggu mu 30 menit!! Kau kemana aja brengsek?!!"

Nafasku terasa sulit sekali, aku rasanya seperti tercekik. Aku menatapnya sesantai mungkin, meskipun rasa takut benar benar mebuat pandanganku kabur.

"A-Aku.. aku..."

BRAK!!

Kepalaku pun terasa pusing begitu hebat.

"Diam! Aku tidak ingin mendengar segala macam alasanmu!!"

Dan.. tiba tiba tubuhku melemas dan semuanya menggelap.

*************

Kucoba membuka mataku, dan yang pertama kali kulihat adalah langit langit ruangan yang berwarna putih. Kemudian, saat menoleh ke sebelah, aku melihat Minho yang sedang tertidur di sebelah kasur yang kutempati, kepalanya jatuh begitu saja di pinggir kasur, sedangkan tangannya menggenggam tangaku yang tertancap selang infus.

Sepertinya aku tadi sore jatuh pingsan karena Seunghoon, ah tidak, ini karena aku juga yang telat.

Ku usap rambut Minho lembut, dia pasti kelelahan merawatku.

Tapi, Minho malah terbangun dan tersenyum lebar melihatku yang sudah siuman.

"Sayang... kau baik baik saja? Apa ada yang sakit lagi?" Tanya Minho khawatir.

Aku menggeleng.

"Aku tidak apa apa, Seunghoon bagaimana?" Tanyaku.

Raut wajah Minho berubah jadi kesal.

"Ck, dia sudah kuhajar, tenang saja sayang, tapi tidak sampai mati kok, soalnya dia yang menghubungiku kalau kau pingsan," Jelas Minho yang sukses membuatku menganga tak percaya.

"Hei! Bagaimana aku bekerja nanti? Bisa bisa aku ini dipecat tahu,"

"Tidak apa apa sayang, lagipula, kita jadi bisa menikah secepatnya tanpa ada halangan lagi, dan kau cukup menjadi istri yang baik untukku," Ujarnya yang kemudian mencium bibirku lembut.

"Dan aku juga akan menghajar siapa saja yang berani berani mengomeli gadisku ini," Sambungnya.

"Ish!"

Miho hanya tertawa, kemudian memelukku erat.

-END

Gue nulis apaan coba? Huh.

Gue tau ini sangat amat tijel. Gue tau kok :')

Tapi jan lupa vote en comment yaaa, terlebih kalau kalian suka. Bhaiii!🙋😘💕

(just) Dream | Winner X iKONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang