Exam | Junhoe

517 59 1
                                    

Uh.. besok ada ujian kelulusan. Aku takut sekali. Tapi disisi lain hari ini Junhoe Oppa mengajakku untuk dinner. Uh... bagaimana ini? Kami kan jarang jarang bisa makan bersama. Mengingat Junhoe Oppa adalah seorang entertainer.

"Nak... jangan lupa belajar ya?" Ucap Ibu sambil menaruh buah buahan di atas meja belajarku.

Aku hanya tersenyum masam.

Setelah menaruh cemilan, Ibu berjalan keluar dari kamarku. Kututup buku ku kemudian menjatuhkan kepalaku di atasnya.

"Bagaimana ini?? Semuanya percaya padaku.."

Aku melirik jam dinding. Masih pukul 7. Aku masih punya waktu.

"Aku akan menemuinya!"

**********

"Huh, dia kemana sih?"

Kugerai rambutku yang tadi ku kuncir. Ugh, kepala ku pusing. Aku sudah menunggunya di taman begini tapi dia belum menjemputku?

Aku pun langsung menelfon Junhoe Oppa.

"Oppa! Kau dimana??" Tanyaku begitu aku terhubung olehnya.

"Oh maaf (Y/N), Junhoe sedang ada wawancara. Memangnya kenapa?"

Ah, ternyata yang mengangkatnya itu Yunhyeong Oppa.

"Ah, tidak, aku hanya bertanya. Maaf,"

Aku menutup telfonnya kemudian mengigit kuat kuat bibirku agar aku tak menangis. Dan dengan langkah menggeret, aku berjalan menuju rumah.

**********

"Oh, kau darimana? Bukannya sedang belajar? Pantas saja tadi Ibu mengetuk pintu mu kau tidak menjawab," Ucap Ibu.

Aku rasanya ingin tuli sesaat. Aku mengelap pipiku yang sedikit basah karena air mataku.

"Ohya, kau dapat paket. Ini.. dari..."

Aku langsung menerima paket itu dan berjalan menuju kamarku.

"Kalau kau sakit, istirahat saja!"

Aku mengangguk tertatih.

***********

Kulirik paket tadi, kemudian dengan malas aku membukanya. Sebuah kotak rupanya, aku membuka tutup kotak itu dan.. Mataku seketika melebar. Ternyata isinya snack kesukaanku.

Disana ada Pringles, Snickers, Pepero, Kit Kat, dan masih banyak lagi.

Ah, tak hanya itu saja, disana juga ada surat kecil berwarna biru langit. Aku membacanya.

'Semoga Snack ini bisa membantumu, aku tahu kau selalu ingin memakan orang jika berhadapan dengan Matematika. Jadi aku memberikan snack ini agar populasi orang di kota kita tetap stabil. Aku tahu kau besok ujian, jadi fokuslah, meskipun aku merindukanmu.'

"Huh, dia bisa romantis juga," Gumamku.

Tunggu, ada kalimat lagi di belakangnya.

'Maaf aku terlalu sibuk untuk menemuimu.'

"Ish! Dia tetap punya sisi menyebalkan!!"

-END

It's the really ma first part here.

Vote and Comment!

(just) Dream | Winner X iKONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang