He's Your Husband! | Hanbin

289 25 3
                                    

"Ma-mma ma.. ma.." Panggil Anakku yang bicaranya belum tuntas.

Ya.. walaupun dia ini baru 10 bulan tapi sudah bawel sekali. Aku heran dia ini mirip siapa sebenarnya.

Aku segera menggendongnya dari baby walkernya.

"Iya Dabin? Apa sayang?" Tanyaku sambil mencium cium wajahnya yang masih sangat kecil ini.

"Pa.. papa.. pa.. paa.."

Aku tersenyum mendengar ucapannya yang lucu ini.

"Kamu nyari Papa? Coba.. sekarang jam berapa?"

Aku yang masih menggendong putraku ini pun berbalik dan melihat jam dinding di ruang keluarga.

Masih pukul 19.45

"Sebentar lagi Papa pulang kok, tunggu sebentar ya, Mama mau siapin baju ganti Papa," Ujarku sambil menaruh Dabin di atas karpet beludru yang tersedia beberapa mainan Dabin.

Setelah itu aku berjalan menuju kamar pribadi ku dengan Hanbin.

******************

Saat aku kembali, kulihat Dabin sudah tidak ada di atas karpet, biasanya dia paling betah kalau sudah ditaruh di atas sana. Sekarang dia kemana??

"Dabin... kamu dimana sayang?"

Tiba tiba secara samar samar aku mendengar ocehan Dabin yang ditambah suara pukulan di pintu depan. Aku segera berlari ke arah pintu. Dan benar saja, Dabin sudah di depan pintu.

Aku tertawa melihat tingkahnya itu yang menunggu Papanya pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku tertawa melihat tingkahnya itu yang menunggu Papanya pulang.

"Sayang..." Panggilku.

Dengan kompak, Dabin dan Waku (Kucing peliharaanku) menoleh secara bersamaan. Ugh, apalagi yang lebih lucu dari ini?

TING TONG

Ekspresi Dabin mendadak menjadi sangat senang. Mungkin dia tahu kalau Hanbin sudah pulang.

Aku segera menggendongnya dan menaruh Waku di belakang ku agar dia tidak terjepit pintu saat Hanbin membukanya.

CKLEK

"Pa.. paa.. papa.." Panggil Dabin.

Hanbin yang baru sampai langsung tersenyum saat Dabin memanggil manggil namanya.

"Ah.. jagoan Papa... kamu nungguin Papa ya? Maaf ya, tadi Papa masih harus melakukan rekaman tambahan.." Ujar Hanbin yang langsung menggendong Dabin dan mencium cium wajah mungil Dabin.

Setelah itu, Hanbin menoleh ke arahku lalu tanpa kuduga dia mencium bibirku lembut. Setelah beberapa menit, dia melepaskannya.

"Aku sayang kamu.." Bisiknya.

"Iya deh iya, yaudah, kamu mandi dulu aja sana, biar Dabin aku yang pegang,"

Baru aja aku mau gendong Dabin lagi, eh, Hanbin malah menolaknya.

"Harusnya aku yang bilang gitu, kamu istirahat aja dulu, kamu pasti capek banget," Selanya.

"Engga ah, kamu aja yang istirahat, aku gamau kamu sakit," Balasku.

Hanbin ngegeleng.

"Kamu justru yang paling capek disini. Ngurusin Dabin yang mulai bisa ngerangkak sana sini, belum lagi ngurusin aku sama rumah. Capeknya aku sih ga seberapa sama capeknya kamu, sayang.."

Hanbin menarik tubuhku mendekat lalu mencium keningku lembut, kemudian mengusap wajahku.

"Kamu mandi aja dulu, biar aku yang jaga Dabin. Aku juga daritadi di kantor kangen banget sama ocehannya Dabin, aku mau main sama Dabin dulu," Ujarnya.

Aku mengangguk, lalu mengecup pipinya.

"Thank youuu 💕💕"

Setelah itu aku beranjak pergi ke kamar mandi. Dan meninggalkan Dabin yang makin cerewet dengan Papanya.

Syukurlah aku mempunyai Suami yang super pengertian sepertinya.

-END

Asli. Entah kenapa gue ngerasa sangat amat gemash sama Dabin 😂😂😂 tapi, papa nya juga sama gemesnya kok *plakk

Vote and Comment!

(just) Dream | Winner X iKONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang